EMPAT-BERSIKAP DINGIN

19 13 2
                                    

••Jika ingin melihat sisi tulus seseorang, kita harus melihat mereka saat marah••

Selama beberapa minggu setelah insiden tidak disengaja itu, teman-teman sekelas selalu menggoda Lia dan Zachary.

Ketika Lia dan Zachary berbicara, mereka akan menggoda. Bahkan ketika pembagian kelompok, mereka memasangkan Lia dan Zachary. Lia merasa malu namun sebaliknya Zachary malah terlihat biasa saja.

Itu menimbulkan suatu pertanyaan di benak Lia.

Apakah Zachary tidak masalah dirumorkan bersamaku...

Saat itu memang musimnya teman-teman sekelas yang haus akan hiburan menjodoh-jodohkan temannya sendiri. Lia dan Zachary salah satu korbannya.

Bahkan ada rumor yang mengatakan Lia dan Zachary berpacaran dan rumor tersebut sudah tersebar ke penjuru sekolah. Sungguh berlebihan sekali. Dan kejadian yang tidak Lia harapkan akhirnya terjadi karena rumor tersebut.

❄❄❄


Seperti saat kejadian memalukan itu, hari ini turun hujan. Untungnya, hujan turun ketika bel pulang sekolah sudah berbunyi. Para siswa yang tidak ingin kehujanan segera melesat membawa motornya meninggalkan perkarangan sekolah. Sebaliknya, ada yang masih tetap di sekolah karena menunggu jemputan atau ada kegiatan lain yang menunda kepulangan mereka.

Lia salah satu dari sekian orang yang memilih menunggu hujan reda. Bisa saja Lia pulang bersama Relin namun gadis itu ada kegiatan ekrakurikuler.

Lia mengadahkan tangan dan membiarkan rintik hujan membasahi tangannya.

"Nggak pulang bareng Zachary?"

Lia menoleh ke sebelahnya dan melihat seorang gadis yang sangat cantik, Natasha. Natasha juga melihat ke arahnya sambil tersenyum.

Lia mengernyit heran karena pertanyaan Natasha. Apalagi Natasha dan dia tidak pernah mengobrol sebelumnya dan dia hanya tahu sedikit tentang Natasha karena Fiona pernah membicarakannya.

"Lo pacar Zachary, ya?" Natasha bertanya lagi.

"N-nggak." Lia menjawab cepat.

Natasha tertawa. "Hahaha... nggak usah ditutupin. Semua di angkatan kita tahu kalau lo pacarnya Zachary."

"Jadi kabar itu benar, ya? Soal lo pacarnya Zachary?" Natasha kembali bertanya.

"Bukan. Itu cuman kesalahpahaman saja." Lia menjawab.

"Kalau begitu..." Natasha menatap tajam Lia. "Bisa lo menjauh darinya?"

"A-apa?"

"Hah! Lo itu bodoh, ya. Kalau lo beneran nggak punya status sama Zachary, harusnya lo jangan sok caper dengan dia. Atau jangan-jangan lo suka sama Zachary?"

"Ti-tidak. Aku tidak menyukainya." Lia berkata tegas.

Natasha tiba-tiba tertawa. "Apaan itu? Lo masih makai 'aku' 'kamu'? Kuno banget. Pantas saja Zachary mengantungkan lo karena lo itu kutubuku, norak dan kuno-"

Tanpa terduga ada seseorang yang tiba-tiba menutup mulut Natasha dari belakang. Lia sama terkejutnya dengan Natasha ketika mengetahui orang tersebut adalah Zachary.

Zachary melayangkan tatapan tajam pada Natasha. "Cukup, Sha. Lo hina gue saja. Jangan dia."

Zachary melepaskan tangannya dari mulut Natasha.

Natasha kesal dan menunjuk Zachary.

"Kenapa lo belain dia?!" Natasha kini berganti menunjuk Lia. "Dia nggak pantas buat lo. Apa yang lo suka dari dia? Gue lebih pantas buat lo tapi kenapa lo lebih memilih cewek jelek, norak dan kutubuku itu?" Natasha mengungkapkan isi hatinya.

Hati Lia terasa pedih. Bukan karena hinaan Natasha tapi karena fakta bahwa ketika dia bersama Zachary ada seseorang yang tersakiti. Mengetahui ada seseorang yang membencinya sedemikian rupa membuatnya sakit hati.

Zachary tersenyum dan menepuk bahu Natasha lalu mencengkeram bahunya sehingga membuat Natasha meringgis. "Gue udah bilang kalau hina gue. Bukan dia. Lo bisa beli tas bermerek dan skin care jadi harusnya lo bisa beli cotton bud."

Setelah mengatakan itu, Zachary segera menarik tangan Lia menerobos hujan yang tak terlalu deras.

"Zachary?! Bajuku bisa basah kuyup." Aksi tak terduga Zachary tentu membuat Lia melontarkan omelannya.

"Nanti bisa dikeringin tapi kapan lagi lo bisa hujan-hujanan bareng cowok yang setampan oppa Korea ini?" Zachary percaya diri mengatakannya.

Hati Lia berdebar. Walaupun dia merutuki Zachary tapi kakinya terus melangkah mengikuti Zachary.

"Gue minta maaf, Lia. Karena gue lo jadi dihina seperti itu." Zachary menyesal saat mereka berjalan menuju rumah Lia.

Lia tersenyum. "Tidak usah dipikirkan. Aku memang tidak pantas bersamamu, Zachary."

"Itu tidak benar!" Zachary menatap lekat Lia. Hati Lia berdebar saat matanya menatap mata Zachary.

"Gue ingin bersama lo, Lia. Hanya lo yang bikin gue merasa nyaman."

Wajah Lia memerah mendengar pernyataan Zachary. Dia merasa seperti pemeran utama wanita yang menerima pengakuan cinta dari pemeran utama pria.

Dibawah hujan yang menjadi saksi, untuk pertama kalinya Lia mengakui bahwa dia menyukai Zachary.

⏳⏳⏳

ZaLia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang