Jangan lupa vote yaaa..
Follow for follback ✨✨🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟
"Wah, kura udah tidur," kata Nathan ketika melihat mereka berdua melihat anjing itu berbaring di dekat pintu.
"Sialan! Kenapa gue tadi nangis di depan cowok ini? Argh, malu banget.' Ucap Zora dalam hati.
Zora hanya menundukkan kepalanya agar tidak terlihat kalau baru saja ia menangis. Nathan berjalan ke arah pintu, sambil berkata seolah tidak terjadi apa-apa. Kehangatan kembali mengalir di rasakan Zora. Nathan memang jago menyembunyikan perasaan. Dalam benaknya Zora berkata dia harus kembali menjadi Zora Sheila Jayanti. Dia berkata kepada dirinya sendiri, sambil bangkit dan mencoba tersenyum lalu berjalan di sebelah Nathan. "Nyenyak banget bobonya."
"Ila, Lo bisa bangunin dia?"
"Sebenarnya kasian. Tapi.."
"Tapi kalian harus pulang. Nanti orang tua Lo khawatir."
"Hm, iya."
"Nath, sebenarnya gue laper. Biasanya Lo makan apa?"
"Ya.. makanan utama anak kos. Biasanya mi instan."
"Nggak bosen makan mi terus?"
"Bosen sih. Tapi udah kebiasaan."
"Eum, Lo mau gue bikinin sesuatu?"
"Eh, Lo baik banget. Makasih. Mungkin lain kali aja. Takutnya kelamaan, nanti orangtua lo khawatir. Kan pamitnya cuma mau jalan-jalan sebentar, kan?"
"Nggak apa-apa. Ngobrolnya kan belum lama. Paling cuma satu jam. Sekarang Lo punya apa? Sini, biar gue bikinin sesuatu. Masa setiap hari makan mi instan terus. Kapan pinternya?" Entah kenapa, tiba-tiba Zora bersikeras ingin membuatkan sesuatu. Padahal tadi Zora sudah berniat pulang.
Nathan tertawa. "Gue sih dengan senang hati nerima. Tapi di rumah gue bener-bener nggak ada apa-apa."
"Nath, gue boleh liat isi kulkas Lo?" Zora pun segera menuju dapur dan membuka kulkas.
"Tuh, kan. Nggak ada apa-apa kan."
"Iya,ya."
Di kulkas hanya ada telur, susu murni, mentega, dan satu liter Coca-Cola.
"Eh, ini ada roti tawar."
"Kayaknya udah agak lama."
"Tapi masih bagus,kok. Belum kadaluwarsa. Masih bisa di bikin French toast. Asal ada telur, susu, sama gula."
"French toast?"
"Lo suka kan?"
"Suka banget."
"Gue bikinin ya. Ada mentega nggak?"
"Ada.. adaa." Nathan bangkit denga. Wajah gembira. Lalu mengeluarkan mentega dari kulkas dan memberikannya pada Zora.
"Sebenarnya gue juga bosen makan mi instan terus. Berhubung itu makanan yang paling gampang di buat. Soalnya mau ke warung kadang gue males "
"Emang kenapa? Masakan di sana nggak enak?"
"Enak, sih. Cuma... Lagi penghematan, kan? Namanya juga anak kos."
"Hemat sih boleh. Tapi kebanyakan makan makanan yang kayak gitu nggak baik. Kalau bisa di kurangi, ya?"
"Baik, Bu," jawab Nathan serius.
Zora jadi salah tingkah. "Eh, sorry. Kok gue jadi bawel, sih. Kayak nenek-nenek aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love at the First Sight (END)
KurzgeschichtenKuy, follow for follback ✨✨ follow author dulu sebelum baca .. Jangan pelit buat vote yaa.. ~Zora Sheila Jayanti. berusia tujuh belas tahun. tinggal di kota kecil di pinggir pantai. termasuk perempuan sederhana dan bukan dari keluarga kaya. *** "wo...