Jangan lupa vote yaaa..
Follow for follback ✨✨🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟
Hari Sabtu di awal bulan April. Setelah selesai pelajaran, Zora mengajak Fay ke rooftop sekolah. Mereka duduk di sudut. Sambil minum es kopyor, Zora bercerita tentang Nathan. Beberapa saat fay terdiam. Yang terdengar hanya suara hembusan angin.
"Jadi, Nathan udah punya pacar, dan masih berhubungan sama cewek itu?"
"Hm, mungkin." Zora mengangkat bahunya sambil berkali-kali menarik napas.
"Lo tau dari mana kalau mereka masih saling berhubungan?"
"Gue lihat kok."
"Lihat apa?"
"Lihat surat dari Nathan untuk cewek itu. Sebenarnya gue juga belum yakin mereka masih ada hubungan atau enggak. Gue selalu yakinin diri gue untuk nggak mikir aneh-aneh. Tapi, setelah kejadian dimana gue ngeliat foto itu, sikap Nathan nggak berubah sama sekali. Kita masih sering jalan-jalan bareng."
"Kayaknya nggak mungkin deh."
"Tapi Nathan sengaja nulis surat buat dia." Jawab Zora sambil melihat ke langit.
"Zora..."
"Ya? Berarti mereka masih berhubungan, kan?" Ulang Zora. "Nathan keren. Wajar banget sih dia punya cewek cantik."
"Jadi, Lo udah nggak mau lagi ?"
"Mau apa?"
"Ya ngikutin saran gue yang dulu. Mereka kan lagi berjauhan. Kalaupun mereka pacaran, ceweknya nggak ada di sini. Mungkin Nathan pikir, dari pada punya cewek jauh mendingan cari yang deket. Itu udah pasti lo Zora."
"Nggak bisa gitu, dong. Enak aja."
"Lo masih suka sama dia kan?"
"Nggak.. nggak mungkin. Kalaupun gue suka, ya gue harus hapus perasaan ini. Kasian cewek itu."
"Heh, Lo kan bisa basa-basi," kata Fay dengan suara agak keras. "Kenapa Lo harus kayak gitu? Walaupun ada cewek lain, cuek aja. Siapa tau dia lebih suka sama Lo nantinya."
"Gue nggak bisa kayak gitu, Fay."
"Kenapa? Asal Lo tau ya, suka sama seseorang itu adalah hak asasi setiap manusia. Menurut gue, walaupun ada cewek lain, kita nggak boleh hilangin perasaan suka kita pada seseorang."
"Tapi gue tetap nggak bisa," jawab Zora dengan suara tinggi."gue emang suka sama Nathan. Suka bahkan mungkin udah cinta banget sama dia. Gue pengen jadi orang yang selalu ada di samping dia. Orang yang ada di hati dia. Tapi, Nathan sukanya sama cewek itu. Jadi, gue nggak bisa berbuat apa-apa. Gue takut. Gue bingung."
Mata Zora terasa panas. Fay yang berada di depannya terlihat samar-samar. Zora menangis lagi, tanpa bisa ditahan.
"Zora, maaf," kata Fay penuh sesal. Rupanya karena kata-kata Zora tadi, Fay jadi merasa tidak enak. Dia berkata lagi, "maafin gue Ra." Gue nggak bermaksud. Seharusnya gue nggak ngomong kayak gitu."
Mendengar perkataan Fay, air mata Zora semakin deras mengalir.
"Jangan nangis dong."
Dengan suara perlahan, Fay menenangkan Zora. Tapi dia sendiri sepertinya juga mau menangis. Akhirnya Fay memeluk Zora.
"Zora, maaf ya.. maafin gue. Jangan nangis lagi. Gue jadi ikutan sedih." Suara Fay bergetar di telinga Zora, hingga air matanya tambah deras tak terbendung.
Kenapa begitu sulit untuk mencintai seseorang? Orang lain sepertinya tidak mengalami kesulitan seperti ini. Baru sekarang zora sadar. Mencintai seseorang kadang-kadang menyakitkan. Mungkin inilah cinta─rasa sengsara dan kerinduan yang begitu menyakitkan! Tapi.. Zora harus kuat. Jangan rapuh hanya karena hal sepele seperti ini. Zora terus menguatkan dirinya. "Fay, biarin gue nangis. biar semua rasa sesak di hati gue hilang."
TBC ✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨
Nggak bisa ngomong apa-apa lagi😌
Thanks dah mampir dan makasih buat votenya🖤🧡💚💛💜❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Love at the First Sight (END)
Historia CortaKuy, follow for follback ✨✨ follow author dulu sebelum baca .. Jangan pelit buat vote yaa.. ~Zora Sheila Jayanti. berusia tujuh belas tahun. tinggal di kota kecil di pinggir pantai. termasuk perempuan sederhana dan bukan dari keluarga kaya. *** "wo...