5. RUMOR

225 25 1
                                    

Author POV

Sepulang sekolah Sarang kembali menemui Goo Hajoon. "Kau penurut juga, pelajari ulang yang ku ajari tadi, hari ini aku lelah, sana pulang." 

Goo Hajoon kembali meninggalkan Sarang sendiri, untungnya gadis ini tak terlihat kesal karna dia tak berharap Hajoon benar-benar melatihnya mungkin saja cowo itu hanya iseng, pikir Sarang.

Sarang POV

Sepanjang perjalanan pulang wajah ku berseri-seri mengingat kejadian di SMA Jaewon tadi, dan sekarang aku bergabung dengan BNC, baju itu selalu ku pandangi seperti harta karun ku, "aku pulang."

Author POV

"Langsung mandi dan makan." Ucap Yebin pada Sarang yang baru tiba, "baiklah." Sarang berlalu ke kamar, membuat Yebin menatap putrinya bingung, "tadi padi suasana disekitarnya gelap sekarang malah cerah, aneh." Yebin kembali menghangatkan masakan.

"Ah ponsel ku mana ya apa sudah ada pesan masuk? wah! Vasco menambahkan ku ke grup obrolan BNC apa aku bermimpi?" Sarang menampar pipi nya beberapa kali, "Aw! ini nyata." Hingga pipi nya merah dan bengkak, semua yang di grup itu menyambut baik dirinya. 

"Aku akan mandi dulu sebelum ibu marah."

Setelah selesai mandi Sarang duduk dengan manis di meja makan di sana No eul menatapnya lama membuat gadis itu risih, "kau kenapa?" tanya Sarang tak menatap lawan bicara nya, "YA! kau pacaran dengan Goo Hajoon sunbae?" mendengar omongan adik nya itu membuat nasi yang baru masuk mulutnya kembali keluar mengenai wajah no eul, "AISH! menjijikkan!" 

No eul membersihkan wajahnya.

"Omong kosong apa itu? pacaran dengan Hajoon? hanya orang gila yang mau pacaran dengan preman brutal seperti dia." Sarang kembali melanjutkan makan tak peduli dengan No eul yang kesal, "rumornya sudah menyebar, senior Hajoon mana pernah melatih orang lain, tapi dia malah melatih mu, apa itu benar?" Sarang mengangguk singkat.

Sarang POV

"Berarti benar? kau pacaran dengannya?" No eul menatap ku, "YA! sudah ku bilang tidak, dia tak benar-benar serius mengajari ku tinju, hufh- sudah lah kau membuat ku hilang selera makan." Aku menyudahi makan malam ku dan menuju kamar.

"AAA!!" Yebin, No eul dan Juho yang mendengar teriakan di kamar Sarang terkejut dan membuka kamar anak itu, "apa yang terjadi?" tanya Ju ho, "kenapa kau teriak?" tanya Yebin sementara Sarang kembali menetralkan wajahnya. 

"Ti-tidak, tadi ada serangga di kamar ku hehe~" Sarang berpikir apa suaranya sekeras itu? "noona! kau membuat kami panik!" No eul membanting pintu kamar Sarang.

Sarang POV

"Vasco.. mengirim ku pesan? kyaa! sepertinya kami akan menikah!" Aku tak bisa menahan rasa bahagia ini, bagaimana tidak? dia mengajak bertemu minggu pagi untuk latihan berdua? sungguh aku ingin berteriak jika saja rumah ini kosong. 

Dengan cepat aku membalas pesannya, baiklah kami akan bertemu minggu pagi dan dia akan mengajari ku bela diri? aku tak berharap banyak asalkan berdua saja dengannya sudah lebih dari cukup, 2 hari lagi ayo maskeran~ ah wajah ku yang glowing karna minyak ini harus diapakan lagi.

~ ~ ~

"Good morning appa! mana ibu dan No eul? dia bisa terlambat nanti." Ju ho menatap ngeri anak gadisnya yang tiba-tiba menyiapkan sarapan sepagi ini, biasanya tak pernah sekali pun seumur hidupnya. 

"Sarang apa ada masalah? jika ada ceritakan saja pada ayah." Sarang tersenyum manis, "appa apa aku boleh pindah ke SMA Jaewon?" tanya Sarang, "YA! kemarin bela diri sekarang kau mau pindah sekolah? permintaan mu itu aneh-aneh, yeobo kau yang menyiapkan sarapan?" tanya Yebin pada suaminya.

"Bukan.." mendengar itu, Yebin menatap Sarang yang tersenyum seperti orang tak waras, "ya sudah kalau begitu, ayo kita makan bersama~" No eul yang baru keluar kamar memandang kakak nya yang bertingkah aneh, "selamat makan semua~" ucap Sarang menikmati makanannya tak peduli pandangan aneh keluarga nya.

...

"Hoam~" Sarang menatap Sona yang baru tiba, "masih pagi kau sudah mengantuk?" Sona yang tak sadar, terjungkal. "Ka-kau kenapa datang pagi-pagi begini?!" teriak Sona karna kelas masih kosong, hanya ada beberapa anak yang baru tiba. 

"Aku kan rajin, ini susu coklat untuk teman baik ku." Sona menatap aneh teman sebangkunya ini. "Kau baik-baik saja kan? apa karna rumor itu kau jadi tak waras?" tanya Sona merapikan baju dan rambutnya.

"Rumor apa?" tanya Sarang dengan wajah bingung, "wah kau pura-pura tak tau? ada rumor yang mengatakan kau dan Hajoon pacaran, apa itu benar? bukannya kau tak suka dengannya sekarang malah beg-" 

Belum selesai bicara Sarang menutup mulut Sona, "itu tak benar, dan aku tak tau siapa yang menyebar rumor palsu itu hufh-" Sarang tertunduk lesu, mood nya seketika berubah. "Wajah mu lebih glowing dari biasanya, kau pakai masker?" tanya Sona mengeluarkan buku-buku dari dalam tasnya. 

"Iya, aku akan rajin pakai masker mulai kini!" ujar Sarang memukul meja nya membuat Sona menatapnya aneh.

Sarang POV

Saat jam istirahat sepanjang koridor semua orang membicarakan ku dan Hajoon, ini membuat ku gila! bagaimana tidak? rumor nya sangat berbeda dengan kebenarannya. "Ayo jalan lebih cepat Sona!" aku menarik Sona dan berlari menuju kantin.

Saat aku dan Sona asik makan, seseorang dari gangbuk putra datang, apa dia preman? berani sekali ke ganbuk putri terang-terangan begini, dan ternyata orang itu menghampiri meja kami.  

"Kau Baek Sarang?" seisi kantin menatap meja ku dan kembali berbisik. "Iya." Jawab ku pelan, "Hajoon menunggu mu di tempat kemarin katanya, kalau begitu aku pergi, sudah kusampaikan ya." Aku menatap kepergian orang itu apa dia bawahan Hajoon?

"Wah sepertinya semua orang mengira rumor ini benar, lihat lah sekelilingmu." Ujar Sona menikmati susu pisang nya, "AISH! apa maunya?" aku berjalan dengan lesu menuju sekolah sebelah yang tak jauh itu.

Setibanya di sana Goo hajoon berdiri dengan tangan di saku celananya dasar sok keren, yah walaupun memang sedikit keren. "Kau terlambat, aku tak suka dengan orang yang lambat." 

Aku menyilangkan tangan di dada, "ya sudah kalau begitu lupakan saja." Baru mau pergi meninggalkannya dia menahan kerah baju ku seperti kucing, banyak yang mengintip kami dari setiap ujung, "YA! lepaskan, kau tak kesal dengan rumor gila itu?" aku mencoba berontak tapi tenaga ku tentu kalah jauh.

Author POV

"Rumor kita pacaran? apa itu penting, kau sudah ku latih sekali berarti harus sampai benar-benar bisa, tak usah pedulikan omongan orang lain." Ujar Hajoon melepaskan genggaman nya dari kerah Sarang, matanya menatap mereka yang mengintip secara diam-diam hingga semua nya benar-benar pergi meninggalkan kedua nya.

"Teknik dasar apa yang kau ketahui selain jab?" tanya Hajoon pada Sarang, "jab dan straight,  hanya itu saja." Ujar Sarang mengambil scrunchie dari saku nya dan mengikat rambutnya agar tak mengganggu. 

"Lepas ikat rambut mu." Pinta Hajoon menutup mulutnya membuat sarang bingung, "apa? bukannya kita mau berlatih?" tanya Sarang, "aku tak suka berkeringat saat jam sekolah, temui aku di gym **** pulang nanti, awas saja sampai kau terlambat atau tak datang." 

Seperti kemarin Hajoon meninggalkan cewek itu sesuka hatinya, "dia ini mau serius atau main-main? sesuka hatinya saja meninggalkan dan mengatur tempat, dia kira aku tak punya kesibukan lain huh, lagi pula kenapa wajahnya merah begitu?"

Sarang kembali ke sekolahnya, sementara Hajoon. "Hajoon, wajah mu merah apa kau sakit?" tanya Soohyun yang berpapasan dengan nya, "hm? ah tidak." Hajoon meninggalkan Soohyun yang menatap punggungnya, heran apa yang ia lihat tadi?

SARANG IN PTJ UNIVERSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang