10. AKU MUAK (18+)

1.1K 30 0
                                    

Sarang POV

Aku tersenyum bahagia menatap langit-langit kamar ku, teringat bagaimana Vasco seperti pria dewasa, sementara Hajoon yang kekanakan, "Hajoon sialan beraninya dia mengaku pacar ku didepan pria yang ku sukai? oh iya baju ku tadi... aigo! baju ku tinggal di kamar mandi nya Vasco!"

Aku mengambil ponsel dari saku dan menelfon Vasco, apa dia membawa handphone nya tadi? tak ada jawaban sepertinya dia meninggalkannya, "Vasco baju ku tinggal di rumah mu, biarkan saja, akan ku ambil besok." Lalu terkirim.

Aku mencium aroma tubuh Vasco di baju nya, masih menempel, "mulai kini ini wangi yang sangat kusukai."

"Noona, aku boleh masuk?" terdengar suara No eul, "tidak." Balas ku singkat.

"Noona bertemu preman tadi di mana?" tanya No eul yang tetap menerobos masuk, "dia bukan preman, dia seangkatan dengan ku dia di SMA jaewon teman zin kau ingat?" tanya ku dan No eul mengangguk mengerti.

"Aku tak pernah melihat noona pakai baju itu, apa itu baju hyung tadi?" tanya No eul dan senyum ku mengembang lagi membuat No eul menatap ku geli, "kau benar, ini baju kakak ipar mu, panggil dia kakak ipar oke?!" aku memukul lengan No eul pelan, "sepertinya kau mulai gila." No eul pergi meninggalkan ku, "YA! aku harus nya marah tapi suasana hatiku sedang bagus jadi kau bebas untuk saat ini~"

Menjelang siang mata ku terasa berat, apa karna sudah terjaga dari pagi-pagi buta? aku memutuskan untuk tidur sebentar dan berharap bertemu Vasco lagi dalam mimpi~

~ ~ ~

Author POV

Awan gelap berkumpul bulan menggantikan tugas matahari, "Baek Sarang! bangun waktunya makan malam!" teriak Yebin di depan kamar putri nya itu, "hmh jam berapa ini? mwo! jam 8? berapa jam aku ketiduran?! oh sudah ada balasan dari Vasco~"

"Sudah ku masukkan mesin cuci, besok biar aku antar ke rumah mu." Itu balasan pesan Vasco, "tidak, biar aku yang ke sana, maaf aku ketiduran tadi," setelah mengirim pesan dia bergegas menuju meja makan.

"Sudah berapa jam kau tertidur? aigo seharian ini apa yang kau lakukan?" tanya Yebin saat Sarang masih mengumpulkan nyawa, "aku bangun pagi-pagi sekali dan olah raga bersama Vasco, semalam karna tak bisa tidur makanya aku ketiduran selama itu, wah udang manis kesukaan ku!"

Mata nya terbuka sepenuhnya saat melihat menu makan malam kesukaan nya, "anak yang satu lagi itu benar pacar mu?" tanya Yebin penasaran,

"Mana mungkin Hajoon sunbae mau dengan gembel seperti dia." Ceplos No eul santai, sementara Sarang tak ambil pusing karna terlalu fokus dengan makanannya. "Bicara yang sopan pada kakak mu! anak nakal" ujar Yebin.

Sarang berlalu ke kamarnya dan kembali menyantap hidangan itu, "baiklah, tapi apakah orang tadi mengganggu mu?" balasan pesan Vasco membuat Sarang manahan senyumnya, "jangan main hp di meja makan." Mendengar perintah Ju ho sarang menyimpan ponselnya dan menyelesaikan makan dengan cepat.

~ ~ ~

"Haa kenapa hari minggu berlalu dengan cepat.. hoam~" Sona menyumpal mulut Sarang dengan potongan pisang, "masih pagi jangan menguap di depan ku." Tak seperti biasanya, sona menenggelamkan wajah nya di meja seperti yang ia lakukan, membuat Sarang bingung.

"Kau kenapa?" tanya Sarang menikmati pisang tadi, "ah pacar ku kemarin aku lihat dia bersama wanita lain aish! beraninya si baj*ngan itu mengaku tak enak badan tapi malah jalan dengan yang lain!" Sona mengacak rambutnya frustasi sementara Sarang menepuk pundaknya pelan.

"Memang jomblo seperti ku lebih tenang, sudah lah lupakan dia banyak kakak tingkat kelas yang menyukai mu tau." Ujar Sarang tak membantu. "Bukannya kau dengan Hajoon?" Sarang bosan dan memilih mendiamkan saja.

...

Sarang POV

"Baek Sarang! apa benar Hajoon sampai ke rumah mu? dia sudah bertemu orangtua mu juga?" teman sekelasku yang terkenal heboh itu menghampiri meja ku dengan Sona yang sedang makan dengan ketenangan, "mwo?" Sona menatap ku, "hubungan kalian seserius itu?" tanya cewek kepo itu, jika bisa terlihat tanduk ku sudah muncul kini, "Baek No eul!!"

Author POV

"Sepertinya ada yang memanggil nama ku?" No eul yang mencari tempat duduk bersama temannya merasa tak nyaman, "mana Baek No eul?!" suara nyaring Sarang terdengar seisi kantin sekolah adiknya, "n-noona?"

Sarang menemukan adiknya dan tak peduli dengan pandangan aneh orang-orang, "kau yang menyebar nya, kan!" Sarang menarik kerah No eul, "aku hanya cerita pada satu teman ku tapi malah tersebar-" ujar No eul tak berani menatap kakak nya.

"Kenapa kau begitu bodoh?" suara dingin Sarang membuatnya begidik ngeri, "jangan kasar begitu pada adik mu, dia kan memang benar." Hajoon yang datang tiba-tiba melepas tangan Sarang yang masih di kerah No eul.

"Sunbae tolong aku.." No eul bersembunyi di balik Hajoon, "sini kau No eul!" No eul memang takut pada Hajoon tapi saat seperti ini kakaknya lebih mengerikan dari siapa pun.

"Sayang, jangan buat keributan di sini~" seisi kantin berbisik menyaksikan itu

PLAK

Semuanya mendadak hening, "aku muak dengan omong kosong mu." Sarang bergegas meninggalkan tempat itu, No eul kesulitan menelan salivanya, "sunbae ba-baik baik s-saja?" tanya nya, tak menajawab pertanyaan No eul, Hajoon mengikuti Sarang, "wah apa itu tadi? pertengkaran sepasang kekasih?" tanya teman No eul.

"Bangs*t! apa semua candaan bagi nya!" Sarang mengumpat sepanjang jalan hingga tubuhnya di tarik masuk entah ke kelas siapa, dan ia tak sempat tau siapa yang menariknya. Ternyata Hajoon menatapnya dingin, pipi cowok itu merah bekas tamparan Sarang.

"Lepas!" Sarang yang mencoba berontak tapi tenaga cowok ini tentunya menang, Sarang menatap mata Hajoon yang tak bisa dia artikan, "lepas bangs*t!"

...

jantungnya berdebar sangat kencang, benda kenyal menempel di bibir nya.

"..Beraninya kau!" Sarang mendorong tubuh Hajoon dan hendak melayangkan tamparan sekali lagi namun berhasil di tahan Hajoon, cowok itu kembali mencium bibirnya kasar.

"Anj*ng!"

PLAK

Satu tamparan mengenai Hajoon, "kau benar-benar sampah! Goo Hajoon!" Sarang berlari meninggalkan kelas itu ia memilih pergi entah ke mana, "sakit juga." Hajoon tersenyum kecil mengusap pipi nya yang terasa panas, tanpa tau siapa yang menyaksikan yang ia lakukan tadi.

...

Di sinilah Sarang kini, entah kenapa ia malah berdiri ditempat ini, "brengs*k.. dia fikir aku ini apa.." mata nya memanas, keringat membasahi baju sekolah nya.

"Sarang? kenapa disini?" suara berat itu tak mengusik nya, air matanya tak bisa ditahan. Gadis ini menangis dalam diam seakan harga dirinya tak ada di hadapan Hajoon yang dengan lancang merebut first kiss miliknya, "Sarang.." matanya mendongak melihat sang pemilik suara.

"Kau menangis? ada apa?" tanya Vasco bingung, tanpa sadar Sarang memeluk cowok di hadapannya ini, tangis nya ia tumpahkan di sini, tak bicara lagi, Vasco menenangkan gadis ini, ia tak tau harus berbuat apa selain diam menunggu tangis nya reda.

Sarang POV

Aku tak peduli dengan baju Vasco yang basah karna air mata ku yang pasti dia tak melepaskan pelukan nya, dia membuat ku tenang.

SARANG IN PTJ UNIVERSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang