Sarang POV
Disnilah aku kini. Gym tinju bersama Hajoon yang tak mengajak ku bicara sedikitpun, wah badan ku merinding tempat ini dipenuhi otot dan keringat terlebih pandangan semua yang berlatih disini menatap ku mengintimidasi.
"Ayo disana." Hajoon menarik tangan ku pergi, "disini lebih tenang karna paling ujung, apa kau tak nyaman?" baiklah aku semakin merinding dengan sikapnya yang tiba-tibe jadi lembut, ini mengerikan. "Aku nyaman," ujar ku.
"Wah~ Goo Hajoon sudah sangat lama kau tak ke sini, dan terlebih lagi kau... membawa seorang gadis, siapa ini? pacar mu?" ujar seseorang mendatangi tempat kami sementara Hajoon yang sedang melilitkan kain entah apa terlihat terganggu dengan kedatangan orang ini sementara aku seperti patung di sini.
"Pergi, kau membuat pacar ku tak nyaman." Aku menatapnya tak percaya. "Baiklah, kita bicara lain kali." Hajoon menatap tajam cowok itu hingga ia pergi, mereka seperti musuh.
"Pakai ini, dan bersiap anggap saja tempat ini kosong." Hajoon memberikan kain entah apa guna nya pada ku, 5 menit aku melilitkan kain itu seperti yang dilakukan Hajoon, sementara Hajoon menatapku datar. "Salah, lihat dan ulangi seperti ku."
Dia kembali melepas kain miliknya, "ini namanya hand wrap, gunanya melindungi tangan dan menghindari pergeseran tulang ataupun cedera saat melakukan pukulan." Dia menjelaskan nya pada ku.
Author POV
"Di sini lebih lengkap dan lebih nyaman dari pada di sekolah," ucapnya menatap Sarang, atau lebih tepatnya leher cewek itu membuatnya tak fokus.
"Bagaimana posisi siap mu?" tanya Hajoon dan Sarang mengambil posisi kuda-kuda yang kurang sempurna. "Kuda-kuda mu salah, power di kaki mu jangan lembek bisa ku patahkan dengan mudah."
Sarang menatap Hajoon kesal. "Coba pukul samsak ini dengan teknik yang kau tau." Ujar Hajoon berdiri di samping samsak, dan dengan sengaja Sarang malah menyerang Hajoon dengan pukulan jab nya hingga cowok itu kesakitan menyentuh perutnya.
Sarang POV
"YA! ku bilang samsak! bukan aku!" ujar Hajoon menatap ku kesal, "ah mianhae, aku meleset siapa yang menyuruh mu berdiri di sana?" ucap ku tak merasa bersalah karna aku memang sengaja, melampiaskan rasa kesal ku padanya karna dia sudah membuat ku kesal dari kemarin.
Hajoon menatap ku lama, "ayo, serang aku jika kau tak bisa memukul samsak yang tepat di depan mu." Ucap nya dengan sombong.
Author POV
Sarang melayangkan pukulan terus menerus dan tentu nya berhasil di hindari Hajoon, ia menatap cewek di hadapannya ini aneh. "Kendalikan emosi mu, apa ini? kau marah pada ku?" pertanyaan Hajoon tak dijawab nya, cewek itu terus menyerang angin yang tak bersalah.
"Baek Sarang! kau kenapa?" Hajoon menangkap tangan Sarang dan mengunci pergerakan cewek itu hingga ia kesakitan. "Lepas kan tangan ku sialan!"
Saat tangannya sudah terlepas. Sarang melayangkan siku nya pada tubuh Hajoon yang di belakangnya, lalu menyerang masa depan Hajoon, saat cowok itu kesakitan Sarang menyerang dagu namun gerakan nya terbaca oleh Hajoon dengan cepat Hajoon menahan kedua tangan Sarang dan menjatuh kan gadis itu dengan mudah.
Semua yang berlatih di gym itu terhenti menyaksikan mereka berdua yang bukannya langsung berdiri malah seperti dalam drama. "Hah.. Kau menyerang ku dengan emosi? kau gila?" ucap Hajoon, deru nafas keduanya saling memburu.
"Menyingkir dari atas ku!" Sarang mendorong tubuh Hajoon, "aku tanya kau ini kenapa!" untuk sekian kalinya pertanyaan yang sama, "pikirkan saja salah mu dimana! dasar brandal!"
Hajoon menahan lengan gadis itu kasar, "aku tak tau jika kau tak beritahu!" Sarang menepis tangannya kasar. "Kau selalu melakukan semuanya sesuka hatimu, mengaku aku pacar mu dan mengatur jam bertemu sesuka mu tanpa menanyakan pendapat ku dulu, aku juga berhak berpendapat!"
Sarang mengambil tas nya tadi dan berniat meninggalkan Hajoon, "maaf." Langkahnya terhenti saat mendengar itu, namun ia memilih tak peduli dan meninggalkan tempat gym itu.
"Pertengkaran sepasang kekasih? wanita itu memang sensitif apa kau memukulnya?" tanya Koji mendapat tatapan tajam hajoon, "kau membuat wanita ku tak nyaman, brengs*k!" Hajoon melayangkan tinju pada Koji hingga cowok itu kesulitan berdiri dan segera menyusul Sarang.
Teman-teman nya membantu Koji berdiri, "dia selalu melampiaskan amarahnya pada orang lain, Hajoon brengs*k!"
Baru bus akan jalan tiba-tiba berhenti mendadak, "apa ahjussi nya menabrak sesuatu?" tanya Sarang dan naiklah Hajoon yang mendapat tatapan sinis para penumpang di sini. Hajoon duduk di belakang Sarang yang masih terlihat kesal.
"Kenapa juga dia naik bus ini?" Pikir nya. Sepanjang jalan Sarang hanya menatap jalanan yang membosankan itu, begitu dengan Goo Hajoon yang tak buka suara, hingga tiba di halte berikutnya.
...
"Berhenti mengikutiku!" teriak Sarang karna sedari tadi Hajoon hanya diam dan mengikutinya, "aku hanya mengawasi sekitar karna kau pergi dengan ku pulang juga-" Sarang menatap Hajoon tak suka, "aku bisa jaga diri, sejak kapan kau peduli pada orang lain? berhenti berpura-pura peduli, dan lupakan saja latihannya."
Sarang menjutkan langkahnya tanpa tau Hajoon masih mengikutinya hingga cewek itu sampai rumah.
"Hufh... bicara di sekolah saja besok, apa aku memang kejam padanya?" Hajoon kembali saat sudah memastikan Sarang kembali dengan selamat.
...
"Kenapa pulang terlambat? tak mungkin kau belajar di sekolah kan?!" Sarang tak menghiraukan ibunya dan menuju kamarnya mengunci pintu suasana hatinya benar-benar buruk karna Hajoon.
"YA! ibu bicara dengan mu anak nakal!" teriak Yebin, "sudah lah yeobo dia pasti sedang lelah." Juho menenangkan sang istri.
Sarang POV
Aku memilih langsung mandi karna keringat yang sangat menempel ini menganggu, kubiarkan air mengguyur tubuh ku "segar."
Setelah 1 jam mandi, aku mengeringkan rambut dan mengecek ponsel ku, hanya pesan di grup obrolan BNC dan aku makin tak sabar bertemu Vasco sehari lagi, apa aku tak boleh pindah ke SMA jaewon saja agar lebih sering bertemu dengan Vasco?
"Ayah, aku ingin pindah ke SMA jaewon saja aku mohon!" teriak Sarang saat keluar dari kamarnya dan mengadu pada ayah nya yang tengah fokus dengan makanannya. "Sudahlah tahan saja, setahun lagi kau kelas 3 dan kelulusan setelah itu lakukan apa yang putriku mau, kenapa memang nya dengan sekolah yang sekarang? apa istimewanya SMA jaewon itu?" Juho menatap putri nya.
"Sebenarnya tak apa, hanya saja aku ingin ke SMA jaewon, jika ayah mendaftarkan ku ke sana, aku janji akan jadi anak rajin, aku mohon..."
Sarang menggunakan puppy eyes nya membuat Juho bingung dan menatap istrinya minta bantuan, "jangan banyak minta! sekolah saja dengan benar, jaga adik mu di sekolah yang sekarang." Yebin meletakkan nasi dan perlatan makan untuk Sarang yang memasang raut wajah masam.
"SMA jaewon itu tempat zin kan? tetangga kita dulu." Ujar Juho dan di balas anggukan, "apa ayah tak mau aku lebih dekat dengan calon menantu mu disana?" ceplos Sarang santai, "YA! kau mau pindah sekolah karna pacaran?! anak ini memang minta ibu pukul ya!" Juho, No eul dan Sarang menutup kuping dan melanjutkan makan malam dengan damai, atau tidak.

KAMU SEDANG MEMBACA
SARANG IN PTJ UNIVERSE
FantasiaHanya imajinasi, saya yang bisa masuk dunia ptj universe. 🔞 Hajoon x Sarang ( Sarang as yourself ) Start writing: (22 Juli 2022 - 02 Agustus 2022) karakter campuran. ~how to fight ~lookism ~questism vote kalian sgtt berharga✨🫶🏻 SPOILER WARNING. ...