HARAPAN BARU

7 1 0
                                    

Setelah aku terus hanya membaca pesannya tapi tak membalasnya, dia terus saja memberi pesan - pesan baru untukku. saat itu hati ku dibuat bertanya - tanya.

"maksud dan tujuannya apa ya?"

tapi aku tetap saja tidak membalasnya, sampai pada saat aku keluar dari rumah sakit pun, dia memberi pesan baru yang sedikit membuat aku terharu dan ingin sekali membalas nya

"gimana keadaan kamu? kamu sudah keluar dari rumah sakit? saya ingin sekali menjenguk mu, tapi kamu tidak pernah membalas pesan saya. apa boleh nanti kamu keluar jalan bersama saya keliling kota setelah kamu sembuh?"

wah, hatiku begitu benar - benar tidak tau harus berhenti berdetak atau tidak, ya seperti dikasih harapan baru.

besok kan harinya, ia memberi ku pesan dipagi hari yang membuatku senyum - senyum sendiri

"hai, gimana pagi harimu? apa kamu masih tidak mau membalas pesan saya?"

ya, dia tidak pernah begitu selalu aku saja yang berjuang haha. lucu sih, akhirnya aku membalas.

"hai juga, aku sudah membaik" ujarku dengan sok cuek haha

tiba - tiba ada telfon masuk dan ya itu dari dia, tidak tau maksud dan tujuan nya apa ia menelfonku, tapi lagi dan lagi rasanya jantungku ingin copot begitu saja karena setelah sekian lama tidak pernah ia seperti ini padaku..

tapi tetap saja, aku harus berusaha untuk tidak kelihatan berharap lagi padanya agar ia tidak se-enaknya lagi padaku.

besokan harinya, temanku yang bernama abas tiba - tiba menghubungiku..

"eh kamu dimana? dicariin kak rifki tuh, kenapa chatnya ga kamu bales?" ujar abas

ya, jujur aku kaget. kenapa sebegininya? padahal sebelum - sebelumnya ia tidak pernah melibatkan orang lain dalam apa pun apalagi dalam urusan seperti itu

sampai akhirnya aku balas pesan abas..

"sudah kubalas, hanya saja telfonnya tidak ku angkat. lelah, sudah cukup sampai disini perjuanganku, masih sakit" jawabku

"setidaknya angkat saja dulu, kita tidak tau tujuan ia menelfonmu karena apa" ujar abas

ya, setelah aku fikir - fikir lagi ya ada benarnya kata abas. siapa tau penting ia menelfon.

akhirnya, aku coba untuk kirim pesan padanya.

"assalamualaikum kak"
"maaf, kemarin tidak saya angkat telfonnya. karena tidak dengar dan sedang ada yang dikerjakan kemarin. ada apa ya kak? ada yang bisa saya bantu?"

tidak butuh waktu 10 menit, ia membalas dengan sangat ramah..

"waalaikumussalam, uda hanya ingin ngobrol dengan kamu. apa tidak boleh? gimana keadaan kamu hari ini? apa ada yang bisa juga uda bantu" ujar kak rifki

oh ya sedikit memberi informasi, uda adalah panggilan terhadap kakak yang tua di suku minang sumatra barat.

aku pun membalas lagi..
"oh gitu, sekali lagi maaf da. indak saya dengar. kalau memang ada yang mau di bicarakan , telfon sajo da" jawabku

betapa kagetnya aku, ia langsung menelfonku..

sigap langsung ku angkat dengan senang hati..

"hallo, assalamualaikum da" ujarku
"waalaikumussalam ni" jawabnya
"bagaimana da? apa yang mau dibicarakan hari ni?" jawabku

Sampai akhirnya, kita saling bercerita hingga 3 jam lamanya tanpa diam..

sungguh, rasa cinta dan sayangku seperti kembali utuh karena pembicaraan kita sangat nyambung..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BERTAHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang