2

800 88 40
                                    

Maaf bila banyak typo, jangan lupa vote dan komen.

Happy reading

-
-
-
-

Perjalanan Suratani menuju Bangkok, cukup memakan waktu hampir 8jam menggunakan kereta. Selama dalam perjalanan, Gulf tertidur lelap, ia seperti menikmati perjalanannya.

Gerbong Kereta berhenti, menandakan bila perjalanan sudah sampai di statsiun Bangkok.

Gulf keluar menyeret kopernya, ternyata dia tiba sekitar jam 8 malam waktu Bangkok.

Gulf mengeluarkan secarik kertas didalam saku celananya, ia menuliskan alamat yang telah tertera untuk ia datangi. Ya benar, sebuah kost-kostan ala-ala kota besar, yang lumayan cukup strategis menuju kampusnya.

Gulf tiba disebuah pintu pagar yang menjulang tinggi, sangat tinggi. Sehingga bangunan didalamnya tak terlihat, Gulf melirik kekanan kekiri,  siapa tau penjaga bangunan ada ditempat. Dan benar laki-laki berbadan gempal keluar dengan sorot mata yang tajam, membuat Gulf bergidik ngeri.

"Selamat malam pak, apa benar ini kost-kostan untuk mahasiswa? Tanya Gulf dengan mata yang bergerak kekanan kekiri, menandakan kalau ia sedang gugup? Bukan, Gulf ketakutan.

"Benar" kata petugas gempal itu dengan datar.

Gulf kikuk, ia takut dan tentu saja gugup.

"Saya, ingin menyewa satu kamar, untuk saya seorang diri" kata Gulf dengan sopan namun dengan nada bicara yang bergetar.

"Baik, ayok saya antarkan kepemiliknya" kata pria itu, dengan berjalan didepan Gulf, dan Gulf mengekori dari belakang.

Tokk...tok..tokk..

Ceklek.

"Maaf nyonya, ada seorang mahasiswa yang akan menyewa satu kamar untuknya" kata s pria gempal "ayok silahkan, kau bisa lanjutkan pembicaraanmu dengan nyonya Boong" kata s pria gempal, lalu ia pergi dan Gulf memasuki ruangan seperti ruangan kerja pada umumnya.

"Selamat malam, nyo--"

"Phi, panggil aku phi Boong, kau bukan pekerja disini, kau tamu" kata Boong dengan cepat memotong perkataan Gulf, dan ia berbicara dengan nada yang datar dan terlihat sangat cuek.

"Ouu...phi" kata Gulf pelan, Gulf takut dan gugup, sebenarnya Gulf tau kost-kostan ini dari internet. Dia memilih kost-kostan yang strategis menuju kampusnya nanti, agar ia tak harus mengendari kendaraan karena ia harus menghemat, dan Gulf menemukan alamat ini, dia agak menyesal, sepertinya ini adalah neraka untuk Gulf.

Haa..haa...haa... Gelak tawa dari bibir menor phi Boong, lipstik merah menyala dan kaca mata besar bertengger dihidungnya. Gulf terkejut? Tentu saja.

"Haii...anak manis, kau sepertinya takut hm? Tanya phi Boong dengan menggeserkn kacamatanya untuk melihat wajah Gulf yang seperti tengah ketakutan. Jangan lupakan phi Boong tadi membuat Gulf takut setengah mati. Ya walaupun tidak melakukan apapun, tapi lihat saja dengan perawakan tinggi besar, makeup tebal dan jangan lupa baju yang terlihat sexy, namun, tetap saja tak anggun, Phi Boong sepertinya pantas sebagai mucikari, bukan seseorang pemilik kost-kostan, apalagi kebanyakan yang tinggal disini remaja mahasiswa. Uhh menyebalkan.

"Ti--tidak phi, hanya saja Gulf terkejut" kata Gulf takut-takut.

Brakk....

Suara gebrakan meja membuat Gulf terperanjat dan meloncat setangah mati, ya ampun bisa- bisa membuat Gulf mati jantungan, bukanya pulang menjadi sarjana, tapi pulang dalam keadaan mati muda.

"Aouu..maaf-maaf, aku hanya bercanda, haa...haa.." tawa tanpa dosa phi Boong kembali terdengar, Gulf menukikan alisnya yang tebal, menandakan Gulf kesal, tapi selebihnya dia takut.

"Oke serius, ekemm..kau tau peraturan yang menyewa kost-kostan disini?" tanya Phi Boong.

Gulf menggeleng dengan cepat, dengan sorot mata polos.

"Baiklah, pertama kau tak boleh membawa perempuan, kedua kau tak boleh minum-minum didalam kamar, ketiga kau tak boleh keluar jam 11 malam, dan yang terakhir ini yang paling penting" membuat Gulf menunggu terusan kalimat Phi Boong.
"Kau tak boleh telat membayar kostan mengerti?! Tanya phi Boong dengan suara yang lantang dan sebelah alis terangat keatas.

"Tenang saja bi..eh phi, aku tidak akan melakukan larangan yang tak dibolehkan disni" kata Gulf sopan dengan senyuman manis yang mematikan.

"Namamu Gulf kan? Barusan kau menyebutnya? Tanya Phi Boong.

" Iya phi, namaku Gulf" kata Gulf dengan menundukan kepalanya.

"Aouu kau anak yang manis" kata Phi Boong yang berjalan cepat lalu mencubit pipinya Gulf sehingga membuat sang empu meringis namun dengan cengiran yang menggemaskan. " Ya sudah, silahkan kau kekamar nomor 69 di atas pojok kanan, itu kamarnya" kata Phi Boong.

"Aouu...sepertinya kau akan tersesat kau harus ku antarkan" kata phi Boong dengan nada centilnya, jelas-jelas sangat berbeda dengan tadi saat pertama kali Gulf memasuki ruangannya. Tangan Phi Boong tak sopan, dia menggandeng tangan kurus Gulf, tapi apa boleh buat Gulf harus jadi anak yang baik, ya walaupun tangan Gulf harus dilecehkan.

"Nah ini kuncinya, silahkan masuk, bila kau butuh sesuatu kau boleh memanggilku,"hufftt.... Helaan nafasn phi Boong, "baiklah aku tinggal Gulf, selamat malam" kata phi Boong yang meninggalkan Gulf. Gulf ingin sekali tertawa karena ia melihat cara jalan Phi Boong seperti keselo, padahal Phi Boong berusaha terlihat anggun bak model red carpet.

Ceklek...

Gulf mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan, yang akan Gulf tempati selama 5 tahun kedepan mungkin. Gulf melihat-lihat ke toilet ternyata toiletnya cukup bagus, diruangan lain, ada tempat tidur yang nyaman untuk satu orang dan ada lemari untuk menyimpan baju-bajunya, sangat cocok untuk seorang mahasiswa seperti dirinya, ya walaupun bayarannya lumayan tapi Gulf merasa bersyukur, karena kampusnya hanya terhalang satu buah gedung besar, jadi ia tak repot-repot untuk menaiki bus atau taxi. Cukup berjalan kaki kurang dari 5menit.

***

Matahari menembus kamar anak remaja yang tengah tertidur lelap, ia merasa terganggu karena celah jendela yang tak tertutup rapat.

"Euhhh" lenguhan dari bibir Gulf pertanda ia akan segera bangun, walaupun kegiatan kampusnya akan dilaksanakan esok lusa, ia akan tetap terbangun untuk melihat jalanan kota Bangkok yang tak tidur ini, walaupun diarumahnya ia akan bermalas-malasan untuk bangun tapi tidak hari ini, tepatnya hari ini dan seterusnya. Gulf akan hidup mandiri.

Disini tepatnya ditaman kota, walaupun jam menunjukan pukul 7 pagi, tapi taman kota sudah terlihat ramai, ada yang berolahraga, ada yang hanya berjalan-jalan kecil dan ada juga yang hanya duduk-duduk santai, tapi tunggu!! Gulf melihat seorang laki-laki yang tengah duduk sendirian, Gulf tertarik karena Gulf melihat seorang laki-laki yang tengah menangis dalam diam, air matanya sangat jelas terjatuh dan Gulf melihat itu.

Namun, Gulf tak mau ambil pusing ia kembali berlari untuk mengelilingi taman kota seorang diri.

Gulf berlari kecil ia hanya meregangkan otot-ototnya yang kaku, Gulf tak pernah berolahraga? Benar ia tak pernh berolahraga, ia sangat malas untuk pergi keluar dipagi-pagi buta, "lebih baik tidur dibawah selimut yang tebal" itu moto Gulf, namun untuk saat ini, entahlah Gulf merasa tergerak untuk berolahraga.

Namun tiba-tiba...

Dughhh....brakkk "awwww!!"





Tbc

Maaf aneh 😭😭😭

MewGulf (Forever Love) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang