1

1.2K 105 23
                                    

Bila ada typo kasih tau, jangan lupa vote dan komen.

-
-
-
-

Kekacauaan terjadi pagi ini dirumah sederhana, terlihat ibu dan anak ini tengah  menyiapkan suatu perlengkapan-perlengkapan yang jauh-jauh hari disusun dengan rapih. Namun tetap ada saja yang tertinggal.

"Ibu!! Apa kau melihat kaos kakiku!?..

"Ibu, sepatu hitamku dimana!!?

"Bu..kemaja putihku sudah dimasukan kedalam koperkan??.

Begitulah kebisingan-kebisingan yang telah terjadi, dan sepertinya itu rutinitas yang selalu di pertanyakan dipagi hari.

Ya, dia adalah Gulf. Sipelaku yang berteriak-teriak dipagi hari ini.

Sang ibu hanya menggelengkan kepalanya, namun tetap saja sang ibu dengan telaten memeriksa kembali barang-barang sang anak, takut-takut benar tertinggal. Walaupun sang ibu tau anaknya telah mengemas barang-barangnya tiga hari yang lalu. Namun
entahlah, anaknya ini seperti orang tua yang sudah beruban (pikun) atau hanya ingin memastikan barang-barangnya selesai dikemas, atau hanya dia malas untuk memeriksa? Begitulah.

"Nak.. ibu sudah memeriksanya, semua barang-barangmu tidak ada yang teringgal. Ibu jadi khawatir bila kau tinggal sendirian di Bangkok? Tanya sang Ibu yang tetap memeriksa barang-barang sang anak.

"Hehhee.."cengiran khas sang anak yang tetap terlihat menggemaskan, walaupn usianya sudah menginjak 19tahun. Tapi tetap saja dimata sang Ibu, Gulfnya ini masih bocah.

"Itu tidak akan terjadi, Ibu tenang saja, aku akan selalu menyimpan barang-barangku dengan rapih" kata Gulf meyakinkan sang Ibu.

Mereka saling berhadapan, Ibunya Gulf mengusap pundak sang anak. Dia bangga kepada anak sulungnya ini. Gulf selalu membanggakan kedua orangtuanya, Gulf anak yang cerdas dia akan berkuliah di Thailand University, yang berada di Bangkok, dari hasil kerja kerasnya selama ini, hingga akhirnya Gulf mendapatkan Beasiswa hingga sarjana. Senang? Tentu saja, orang bodoh mana yang tidak akan senang.

"Bu, doakan Gulf, biar Gulf betah disana. Ibu tau kan, kalau Gulf tidak bisa lama-lama jauh dari kalian" kata Gulf yang menggenggam tangan sang  Ibu.

"Aouu..usiamu sudah dewasa tapi tetap saja kau anak yang manja", kekehan sang ibu membuat sisulung cemberut sebal.

"Usia hanya angaka Bu, aku tetap saja Gulf kecil yang selalu merindukan pelukan ibu" kata Gulf sembari memeluk sang Ibu manja.

"Sudah-sudah, jangan merajuk. Iya kau tetap saja Gulf bocah yang nakal" kata sang Ibu, lalu mengusap kepala sang anak dengan sayang. Sebenarnya Ibunya Gulf tak rela harus berpisah dengan sang anak, namun Ibu Gulf tak boleh egois. Dia harus mendukung keputusan Gulf dan demi cita-citanya yang telah disusun dengan sangat rapih oleh sang anak.

"Bu dimana Ayah? Apakah Ayah akan pulang cepat?" Tanya Gulf yang tengah memakai bajunya untuk bersiap-siap.

"Ayahmu sebentar lagi pulang dia akan sekalian menjemput adikmu dari sekolah" kata sang Ibu yang tengah terus memndang sanga anak, sesekali mengusap pelan baju yang terlihat kusut.

Di stasiun kereta.

"Bu, Ayah aku berangkat yah jaga diri baik-baik. Dan untuk Ayah bila sudah lelah istirahat saja, jangan terlalu memaksakan diri untuk berlayar, dan untuk ibu jangan sering marah-marah kepada Ayah, oh iya Gat, aku hampir lupa, ku kira aku tak punya adik heee..hee kau jangan nakal ingat, pesanku semalam" kata Gulf panjang lebar.

Membuat sang adik mendengus sebal, tapi tetap saja dia menganggukan kepalanya, dan mengingat kata-kata sang kakak tercinta.

"Ya sudah nak, kau hati-hati, jaga diri dengan baik dan jangan lupa, kau harus selalu menghubungi Ibu dan Ayah" kata sanga Ayah yang memeluk tubuh ringkih sang anak.

Gulf mengangguk tanda dia mengerti, dan Gulf pergi memasuki gerbong kereta yang akan segera berangangkat.

Gulf telah memasuki kereta, ia duduk didekat jendela dia tersenyum dan melihat keluarganya yang seakan-akan menunjukan kamu harapan kami, dan Gulf akan menepati janjinya.

"Bangkok i'm coming".






Tbc.

Maaf kalau ceritanya gak nyambung 😭😭

MewGulf (Forever Love) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang