Teruntuk yang gak suka sama cerita aku tolong skip yah.
Typo bertebaran, vote dan komen
Happy reading !!
Lembayung senja terlukis dilangit yang cerah, namun ada segumpal awan hitam yang hampir menutupinya. Seperti hujan akan segera turun.
Suasana disore hari sedang mendukung, walaupun ada awan hitam menutupi, tetap saja pahatan Tuhan yang satu ini selalu saja indah. Senja. Benar Gulf sangat suka sekali senja. Entahlah, terlihat sangat terang namun sangat sejuk.
Sebenarnya suasana hati Gulf sangatlah rumit saat ini, keadaanya sangat hangat namun hati dan fikiran sangatlah dingin, hampa, kosong. Itulah.
Beberapa minggu yang lalu, sikaf kekasihnya sangatlah berubah, yang awalnya penuh perhatian dan juga penuh kasih sayang, tiba-tiba menghilang. Dia seperti bukan Mew kekasihnya. Setelah nama sipemanggil itu tertera, hati Gulf tak tenang. Sebenarnya ia ingin sekali bertanya namun seakan-akan lidahnya sulit berucap. Entalah Gulf pun bingung.
Pelajaran hari ini selesai, semua mahasiswa keluar dengan sangat tertib. Gulf adalah orang terakhir yang keluar. Ia sangat lelah hati dan juga fikiran. Kekasihnya ini sudah satu minggu tak bisa dihubungi, bahkan tak masuk kuliah. "Apa Mew sakit, atau terjadi sesuatu". Itulah fikiran-fikiran Gulf.
Sebenarnya Gulf juga ingin mencari tau alamat rumah Mew, namun ia tak tau harus bertanya kepada siapa, bahakan teman-temannya pun tak ada yang tau alamat Mew. Sepertinya Mew memang pribadi yang tertutup.
Hubungan MewGulf berjalan sudah enam bulan, namun baru beberapa minggu ini Mew bersikap seperti ini, makanya Gulf sangat khawatir.
"Hey Gulf?" Panggil Mild yang tengah duduk di kursi depan kelas mereka.
Gulf hanya mengangkat satu alisnya, lalu duduk disamping Mild.
"Kita ke cafe bibi fitharanit, dia selalu menanyakanmu,...dia bilang ia mempunyai resep baru". Kata Mild antusias, tanpa melihat ekspresi Gulf tengah melamun.
"Hey Gulf! Tepukan dipundak Gulf membuyarkan lamunan Gulf.
"Sialan!!..",umpatan Gulf kepada Mild bahawa ia tengah terkejut.
" Ada apa denganmu Gulf? Sepertinya kau sedang ada masalah?". Tanya Mild sambil menatap Gulf serius.
"Tidak apa-apa, aku hanya lelah Mild. Ehmmm...sebaiknya aku pergi. Sepertinya ajakan mu menyenangkan, namun aku tak bisa datang. Salam buat bibi". Kata Gulf berlalu pergi.
Mild tak menjawab, ia hanya menggaruk tengkuknya tanda ia bingung.
***
Gulf berjalan gontai, ia tengah menghubungi seseorang yang beberapa minggu ini menghilang.
"Ck! Sialan!..kau kemana brengsek!.. gerutu Gulf yang kembali memasukan ponselnya ke saku celananya.
Saat dalam perjalanan ia teringat dengan tugas yang harus di kumpulkan minggu ini.
"Sebaiknya aku menyibukan diriku di toko buku". Gumam Gulf sambil memasuki toko tersebut.
Satu jam ia berada didalam, akhirnya ia keluar dengan beberapa kantong berisi buku-buku yang diperlukan. Namun saat Gulf berjalan ia seperti melihat ciri-ciri pria yang seminggu ini menghilang.
"Me..mew" ucap pelan Gulf.
Gulf berjalan tergesa-gesa, menyebrang jalanan yang ramai, tanpa menyebrang di tempat yang seharusnya. Dia terus berjalan. Karena melihat sang kekasih menggandeng seorang perempuan tengah memasuki sebuah klinik kandungan. Siapa perempuan itu?.
KAMU SEDANG MEMBACA
MewGulf (Forever Love) END
FanfictionGak bisa bikin deskripsi. cerita ini hanya fiktif belaka