Brukkk..."awww..."
"Hey! Hey! Ada apa ini! Kenapa kau menabrak ku, ck sial" Gulf tersungkur akibat tabrakan maut dari seorang pemuda pendek. Ah tidak-tidak pemuda kurang tinggi yang berkulit putih.
"Aouu...maafkan aku, maaf, biar aku bantu" kata pemuda tersebut sambil mengulurkan tangannya kepada Gulf, tanpa basa basi Gulf menerima uluran tangannya. Terlihat dari wajah si penabrak seperti tengah khawatir, bila si korban mengamuk, ia akan bersujud meminta maaf.
"Kenapa kau menabrakku?!" Tanya Gulf dengan alis yang menukik tajam, pertanda dia marah dan kesal.
"Aou..maafkan aku, aku tak sengaja, sungguh, aku berlari karena anjing sialan itu mengejarku...ahh..itu- itu itu..itu anjing sialan yang mengejarku" kata s pemuda kurang tinggi itu yang berlindung di belakang punggung Gulf.
Ck...Gulf mendecak kesal, anjing kecil, bahkan tingginyapun semata kaki.
"Hey! Hey! Lihat" kata Gulf memangku anak anjing yang menggemaskan itu, lalu berputar menatap sipemuda dengan mengejak, "kau takut hanya dengan anjing lucu ini? Hah..yang benar saja! Bahkan tingginyapun tidak selutut dirimu" kata Gulf tajam, ingat disini mereka masih orang asing tak saling mengenal.
Namun tiba-tiba.
"Awww....sialan" kata Gulf hingga menjatuhkan si anjing kecil itu ketanah, lalu si anjing berlari tak tentu arah, tanpa permisi apalagi minta maaf, dasar anjing tak sopan.
Gulf memegang jarinya yang berdarah. Si pemuda itu? Tentu saja dia tertawa terbahak-bahak, sambil memegang perutnya.
Gulf menatap tajam, Gulf berniat pergi namun.
"Heii!! Tunggu! Kita belum berkenalan... Kenalkan namaku Mild" kata Mild ramah, dan tentu saja cengiran bodohnya masih terlihat sangat jelas kalau dia mengejek Gulf.
"Euh...namaku Gulf, kau lihat tanganku berdarah aku tak bisa membalas tanganmu" kata Gulf sebal.
"Itu alasanku berlari, dasar anjing gila pasti sipemiliknya lebih gila, harusnya anjing seperti itu masuk sekolah, biar dia tau sopan santun" gerutu Mild.
"Sudahlah, sampai nanti aku akan mengobati lukaku, maaf aku harus pergi" kata Gulf dengan masih suasan hati yang jengkel, bagaimana tidak. Dia berniat berolahraga namum, sepertinya alam tak pernah mengijinkan dia untuk berprilaku sehat.
"Biarkan aku ikut denganmu, sebagai penebus dosaku dipagi hari" kata Mild yang mengekori Gulf dari belakang.
Di cafe.
"Apa lukamu masih sakit, apa perlu kita kerumah sakit?" rentetan pertanyaan Mild yang tengah mengkhawatirkan Gulf, dia tau ini salahnya, makanya dia berniat membantu Gulf, walaupun hanya bertanya.
"Tidak..ini hanya luka kecil, tak usah berlebihan" kata Gulf tersenyum ramah, dan Mild menganggukan kepalanya.
Triingg....
Suara lonceng berbunyi, menandakan bila ada pelanggan masuk, namun.
" Hai Mild!! Tepukan pundak sipenyapa, dengan suara ceprengnya khas wanita baya.
"Aouu..bibi, kau mengagetkanku" kata Mild yang mengelus dadanya sembari menelan ludahnya kasar. Dia sangat terkejut.
Plakk...
Tamparan kembali Mild rasakan dipunggungnya.
"Kau berlebihan..aouu kau siapa?" tatapan si perempuan baya teralihakn kepada Gulf yang sedari tadi memeprhatikan, interaksi mild dan juga, entahalah siapa.
"Salam bibi, aku Gulf temannya Mild" kata Gulf ramah sambil menangkupkan kedua lengannya tanda menyapa.
"Aou..Mild, kenapa kau baru membawa temanmu kesini hah?" Kata si bibi "tak perlu sungkan, kau panggil phi saja, sepertinya aku masih cocok menjadi phi mu, hee...hee" kata bibi itu ramah. Namun berbeda dengan Mild dia mencabikkan bibirnya, dasar wanita. Fikir Mild.
![](https://img.wattpad.com/cover/317671413-288-k684228.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MewGulf (Forever Love) END
FanfictionGak bisa bikin deskripsi. cerita ini hanya fiktif belaka