Typo bertebaran, di tunggu vote dan komennya.Happy reading !!
"Ibu!! Ayah!! Tolong aku!!!....
Tok...tok...tok..
"Nong..apa kau tidak apa-apa?"
Gulf mendengar panggilan di balik pintu, ia sangat terkejut. Tentu saja karena ia berteriak seperti orang tak waras.
Ketukan di pintu itu terus terdengar.
Gulf buru-buru bangun dari ranjangnya. Sebenarnya Gulf bisa saja menjawab panggilan tersebut, tanpa membuka pintu. Namun itu sungguh tak sopan.
Ceklek..
"Maaf , mengganggu istirahatmu nong, hanya saja aku mendengar teriakan dari kamarmu. Apa kau baik-baik saja?" Tanya si pria tetangga kamar Gulf, ia menelisik pandangannya kedalam. Hanya untuk memastikan, bahwa tidak ada yang mencurigakan.
Gulf sangat malu, ia meruntuki kebodohan dirinya sendiri, karena terlalu senang akhirnya dia lupa, kalau di kostan yang ia tinggali, bukan hanya dirinya. Melainkan hampir seratus orang.
"Tidak ada apa-apa phi, hanya saja aku sedang bermain game, dan aku kalah dalam pertandingan, maaf... telah mengganggu kenyamananmu phi" sarkas Gulf dengan sangat hati-hati, takutnya laki-laki tersebut marah.
Laki-laki itu menganggukan kepalanya tanda ia memahaminya.
"Kalau begitu aku pamit, ingat!! kita tetangga, bila ada sesuatu panggil saja aku". Katanya sambil berlalu pergi.
"Terimakasih phi, selamat malam" kata Gulf. Lalu ia bergegas masuk kekamarnya tak lupa ia mengunci pintunya kembali.
"Huffttt....". Helaan nafas Gulf. Dia kembali keranjangnya lalu tidur menjemput mimpinya.
Di kampus.
Pagi yang cerah. Mentari pagi begitu sangat terang, langit yang berwarna biru laut tanpa setitik noda pengganggu, matahari yang menunjukan jati dirinya, bahwa hari ini ia sangat dominan. Tanpa tertutup apapun.
Seperti suasana hati seorang pemuda jangkung ini, entah..mahluk astral mana yang telah hinggap di tubuhnya. Tanpa ada lelucon, tanpa ada obrolan tapi ia terus tersenyum sepanjang koridor kampus. Gila? Tentu saja bukan, dia seperti tengah di mabuk cinta.
"Gulf!!".
Gulf menghentikan langkahnya, ia berbalik ingin melihat siapa sipenyapa kurang ajar yang memanggilnya, apakah dia tak tau kalau Gulf sedang mengkhayal? Dasar. Gulf sungguh kesal.
"Tunggu aku, kenapa jalanmu sangat cepat Gulf?". Tanya Mild yang terengah-engah sambil mengatur nafasnya.
Ck....decakan Gulf, sangat jelas menandakan kalau ia sedang tak mau diganggu.
"Aku sibuk Mild, aku tak sempat menunggumu" katanya sambil berjalan berdampingan dengan Mild.
"Sibuk"?. Tanya Mild sambil memicingkan matanya tanda ia tak paham, sibuk dalam artian apa, Mild pun tak tau. Karena rasa-rasanya, pelajaran mereka saat ini, belum terlalu efektif. Namun Mild tak mau ambil pusing.
Setelah perbincangan random mereka, hingga sang dosen memasuki kelas mereka yang awalnya gaduh, lalu suasana kelas menjadi hening. Mereka sangat fokus.
Di Kantin.
Mild dan Gulf tengah memakan-makanan yang mereka pesan, mereka makan sambil berbincang ria, sampai-sampai Mild dan Gulf tak menyadari seseorang yang duduk disamping Gulf.
"Kalian sangat asik sekali, sehingga tak menyadari kehadiranku" katanya cemberut pura-pura kesal.
"Aou..Mew!! Sejak kapan kau disini". Tanya Mild heboh, ia benar Mild tipe manusia heboh.
KAMU SEDANG MEMBACA
MewGulf (Forever Love) END
FanfictionGak bisa bikin deskripsi. cerita ini hanya fiktif belaka