MATE

625 47 4
                                    

Mafia At The Midnight.
.
Chapter sembilan
.
Mate
.
Rate: T
.

.

.

.

.

.

.

♠️♥️♣️♦️

Sinar hangat di pagi hari mengintip dari balik tirai yang terhembus oleh angin. Sang mentari begitu cerah berusaha membangunkan sosok bersurai kuning dari tidurnya.

Pemuda itu membuka kedua matanya, mengerjap pelan memfokuskan pandangannya. Ia tersadar bahwa kedua matanya memandang wajah sosok yang semalam menemaninya itu masih terpejam.

Hidungnya yang mancung, bibir tebal yang semalaman tak hentinya mencubunya, bulu mata yang cukup lentik membuatnya dua kali lipat lebih tampan, rambut ikal berwarna hitam yang menjadi ciri khasnya, dan dada bidang juga lengan yang kokoh setia memeluk dirinya ini semakin membuatnya terpesona.

Aroma pheromone miliknya yang membuat sang omega begitu candu, sekali lagi membuat sang empunya kembali jatuh cinta untuk yang kesekian kalinya.

"Sampe kapan kamu liatin wajahku?"

Pemuda itu terperanjat, kedua telinga itu menekuk menandakan jika ia terkejut dengan kedua matanya membesar lucu. Iris hitam itu kini terbuka diselingi senyuman tipis dan kekehan dari pria tersebut.

"Ohayou." Ucapnya.

Atsumu menyembunyikan wajahnya di dada bidang pria itu, "u-un...ohayou omi.." pria itu mengetatkan pelukannya pada Atsumu.

Sakusa mengecup pucuk kepala Atsumu sayang. "Kamu bau kecut" gumamnya. Pemuda itu mencubit perutnya membuat sang dominant meringis. "Nggak usah peluk-peluk kalo gitu ish!" Ujar pemuda itu namun suaranya teredam. Sakusa menggeleng, "nggak mau" ia semakin mengeratkan pelukannya pada Atsumu.

"Minggir iih! Aku mau mandi!!" Atsumu sedikit mendorong tubuh pria itu agar dekapan Sakusa sedikit melonggar. Pria itu menurutinya, ia melepaskan pelukannya pada Atsumu dan pemuda tersebut akhirnya terbebas dari dekapan Sakusa.

Pemuda surai kuning itu mendudukkan dirinya, ia sedikit melakukan peregangan. Sekujur tubuhnya terasa sakit, terutama pada pinggulnya.

Sakusa hanya menatap pundak sempit pemuda itu dari belakang, ia menikmati pemandangan punggung itu penuh dengan tanda merah keunguan yang ia ciptakan dan satu tanda yang semakin membuat senyumannya mengembang.

Ah, pria itu tidak menyangka jika akan terjadi secepat ini. Apakah ia sedang bermimpi? Sepertinya tidak juga. Namun jika iya, maka jangan pernah bangunkan pria itu dari mimpinya.

"Akh! Encok! Aku encok!? Pinggangku sakit aaaaagghh!!"

Sakusa tersadar dari lamunannya, ia melihat jika pemuda itu sudah terduduk tak berdaya di lantai dengan selimut yang membungkus tubuhnya.

"What are you doing??" Tanya pria itu dengan sedikit menaikkan alisnya. Atsumu memberikan delikan tajam padanya yang jatuhnya menjadi menggemaskan di mata Sakusa.

"kamu nggak liat?? Aku nggak bisa berdiri tau! Pinggang aku sakit! It's hurt you know!? It's your fault!!" Delikannya semakin tajam dan membuatnya semakin menggemaskan.

"All right, all right. It's my fault, let me help you then." Sakusa mendekati Atsumu lalu menggendong pemuda itu dengan bridal style dan membawanya menuju kamar mandi, lalu menurunkannya di atas bathub. "Mau mandi bareng?" Tanyanya.

MAFIA At The Midnight 【SAKUATSU】(discontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang