(𝟑) 𝐓𝐇𝐄 𝐃𝐎𝐋𝐋 𝟐 [𝐂𝐇𝐎𝐈 𝐒𝐎𝐎𝐁𝐈𝐍]

The Doll 2 : O8

+Halo! Aku update!
+Maaf kalo lama updatenya wkwk. Kemaren-kemaren kan tamatin Egois dulu trus sempet sakit juga aku jadi gak buka wattpad beberapa hari huhu
+Jangan lupa voment ya! Happy reading!

Klek

“Eomma ...”

Mata Yera sontak terbuka ketika ia mendengar suara lirih Soora, sang putri di tengah-tengah ketakutannya. Ketika Yera tolehkan kepalanya ke arah putrinya itu, semuanya telah berubah kembali. Kamar, lampu, rumahnya, semua kembali dan hantu Beomgyu tidak ada lagi.

“Soora ...” Lirih Yera namun dibalas tatapan takut dari Soora yang nampaknya tahu kalau ibunya sedang tidak baik-baik saja. Gadis kecil berambut hitam sepinggang itu hanya terdiam di pintu kamar Yera sambil memeluk boneka kelinci kesayangannya.

Yera menghela napasnya pelan. Perlahan ia turun dari ranjangnya dengan perasaan yang masih tidak karuan dan juga tak mengerti. Ia tak mengerti mengapa akhir-akhir ini terus kejadian hal-hal aneh seperti ini. Terlebih lagi itu menyangkut dengan Beomgyu yang sudah bertahun-tahun lamanya pergi.

Tetapi seperti sesuatu yang telah lama dikubur lalu dibangkitkan kembali, Beomgyu muncul lagi setelah kehidupan Yera mulai baik-baik saja tanpanya. Bukan kenapa, hanya saja Yera takut. Karena ia merasakan pertanda yang tidak baik akan hal ini.

“Eomma, gwaenchanha?” Tanya Soora ketika melihat ibunya menghampirinya. Dengan segera Yera mengangguk kemudian ia memeluk sang putri erat.

“Kau darimana?” Tanya Yera yang tanpa sadar air matanya menetes begitu saja.

“Aku tadi main dengan bunny di kamar.” Jawab Soora apa adanya.

Yera melepaskan pelukannya lalu menatap Soora lekat. “Baiklah, syukur kau baik-baik saja ...” Ujarnya lega.

-The Doll 2-

“TOLOOONNG!!!”

Bak! Bak!

Di dalam lemari, Seoyun tak henti-hentinya menggedor-gedor pintu lemari, berharap ada seseorang yang membantunya membukakan pintu karena tiba-tiba saja ia terkunci di dalam tanpa bisa apa-apa sama sekali. Di dalam sangat gelap dan sesak, Seoyun tidak menyukai dua hal itu.

“Sial!” Gerutu Seoyun, buru-buru ia mengambil handphonenya untuk menyalakan flash sebagai penerangan. Berharap saja sebentar lagi Ah Young dan Jihyeon pulang sehingga ia bisa meminta untuk dikeluarkan dari dalam lemari.

Di dalam lemari pakaian, pelan-pelan Seoyun menggerakkan tangannya memegang bagian demi bagian dari lemari. Dan secara tidak sengaja ia dikejutkan oleh bagian dalam badan lemari yang dapat digeser sehingga menunjukkan ruangan lain di dalamnya.

“Ya Tuhan ...” Gumam Seoyun. Ia arahkan flash handphonenya ke arah ruangan itu. Kedua manik matanya secara tak sengaja tertuju ke arah sesuatu. Itu—sebuah buku?

Seoyun ternyata menemukan buku. Sebuah buku tua yang sudah sangat usang berwarna cokelat dan setiap sisinya berdebu. Buku dengan pola heksagonal aneh terukir di bagian depannya, Seoyun mengeryit bingung ketika ia soroti bagian depan buku dengan flash handphone miliknya.

“Ini apa?” Gumamnya lalu ia pun membuka lembaran demi lembaran dari buku itu namun sayangnya tulisan dari buku tersebut tak ada satupun yang bisa ia baca. Semuanya dituliskan dengan bahasa asing yang aneh, Seoyun tidak mengerti sama sekali.