+ Halo! Aku update spesial Beomgyu's birthday hoho!
+ Chapter 13 di tanggal 13-03-2023, njay kok cakep?😭☝🏻
+ Btw jangan lupa klik bintangnya dulu. Komen juga kalo bisa wkwk
+ Maaf kalo banyak typo, maklum ngetiknya udah ngantuk hahaYera baru saja melakukan pengecekan kehamilan mandiri di kamar mandi. Karena sejak kemarin merasa tidak enak badan ditambah kenyataan bahwa dia telat datang bulan. Saat melihat tanda dua garis tertera pada alat cek kehamilan di tangannya, Yera tak kuasa menahan ekspresi.
“Hah ...” Dia tertawa pelan. Buru-buru wanita itu keluar dari kamar mandi. Mencari Soobin yang rupanya tengah sibuk dengan handphone di depan kamar Soora lalu memeluknya secara tiba-tiba.
Soobin tentu saja bingung menerima perlakuan tersebut. “Ada apa?” Tanyanya polos.
“Aku hamil.”
“Hah?”
Yera melepaskan pelukannya kemudian beralih menatap Soobin dengan senyum bahagia. “Aku hamil lagi.” Sempat kebingungan karena ucapan Yera, Soobin akhirnya menyadari situasi yang sedang terjadi. “Kau hamil? Serius?” Dia bertanya karena tak percaya.
Yera tak menjawab lagi. Langsung saja dia berikan testpack positif di genggamannya kepada sang suami. Saat melihat testpack itu, Soobin terlihat tertawa. Tanpa basa-basi dia peluk Yera dengan begitu erat. Seakan merasa bangga dan senang di satu waktu.
“Sebentar lagi Soora akan punya adik.” Gumam Yera.
“Terimakasih.” Hanya kalimat itulah yang bisa Soobin ucapkan saat ini. Karena menurutnya, selama hamil dan melahirkan anak mereka, semua yang merasakan adalah Yera sebagai pihak perempuan. Maka, tak ada kata lain untuk mengungkapkan segala rasa bangga dan apa yang dirasakan istrinya selama mengalami masa itu.
“Yah ... Ngomong-ngomong Soora tidur?” Tanya Yera. Dia lepaskan pelukan Soobin lalu menoleh ke arah kamar Soora yang tampak sudah tertutup rapat. “Dia bilang sudah bisa ganti baju sendiri. Aku sakit hati.” Balas Soobin. Meski begitu, dia tetap tak bisa menahan tawa.
“Ya sudah, biarkan saja. Biar dia belajar mandiri.” Ucap Yera. “Ah, ya! Kita pergi ke makam besok?” Sambungnya ketika teringat suatu hal.
Soobin mengangguk pelan. “Hmm ... Besok sore.”
+×+
16.40
Glek
“Ibu dan kakakku akan berkunjung.”
Jihyeon menolehkan kepalanya ke samping, ke arah sang pacar yang baru saja meneguk minuman dari kulkas dengan pandangan kaget. “Kakak? Kau punya kakak? Kenapa aku baru tahu?” Dia bertanya bingung.
“Ya, karena aku baru memberitahumu.” Yeonjun membalas apa adanya. Dia berjalan menuju wastafel lalu mencuci tangan.
Jihyeon lantas mendecak kesal. “Aku serius.” Gerutunya. Namun Yeonjun justru menaikkan bahu sembari menatap pacarnya dengan tatapan lugu. “Yah ... Aku tahu(?)” Dia membalas tapi di akhir kalimat terdengar seperti ragu-ragu.
“Kak ...” Saking sebalnya, Jihyeon sampai jadi merengek. Padahal dia tidak sedang memaksa. Hanya, menurutnya berbicara dengan Yeonjun terkadang sangat menguras emosi.
“Iya, sayang?” Yang bersangkutan malah menggoda. Sebenarnya balasan Yeonjun tadi memang benar adanya. Dia tak ada niatan sama sekali membuat Jihyeon kesal, tapi saat melihat pacarnya bereaksi begitu, dia tiba-tiba ingin menjadikannya lebih kesal sekalian saja.
Jihyeon sempat tertegun ketika Yeonjun memajukan langkahnya. Mendekat ke arahnya kemudian menangkup salah satu pipinya sambil diusap lembut. Agak menyeramkan, tapi tidak bohong kalau sebenarnya dia juga suka.
“Ekhem!”
Pandangan dua orang yang tengah bermesraan itu pun jadi beralih saat mendengar suara deheman yang cukup keras. Ketika Jihyeon tolehkan kepalanya, rupanya si pelaku adalah Seoyun.
“Maaf kalau aku mengganggu aktivitas kalian, tapi ... Ada yang baru saja datang.” Kata Seoyun dengan wajah kaku dan terkesan agak sedikit meledek. Kedua tangannya menunjuk ke arah pintu masuk villa.
Yeonjun terkekeh lalu dengan tanpa merasa berdosa malah mengecup bibir Jihyeon. Membuat Seoyun seketika membelalakkan mata dan mulutnya menganga kaget. Jangankan Seoyun, Jihyeon yang mendapat ciuman itu saja terkejut bukan main.
“Aku cek dulu.” Ucap Yeonjun. Dia melangkah pergi dari dapur untuk menyambut tamu yang kata Seoyun baru datang.
Setelah beberapa menit kepergian Yeonjun, Seoyun tertawa tak percaya. “Haha ...” Dia berjalan mendekat pada Jihyeon yang kali ini masih membeku di tempatnya. “Apa-apaan? Kenapa bermesraan di depan orang jomblo?” Seoyun menatap tak terima kepergian Yeonjun.
.
.
.Ceklek!
Awalnya Yeonjun terlihat begitu semangat saat membuka pintu. Akan tetapi, kala melihat siapa yang datang, senyum di wajahnya seketika hilang.
“Yeonjun.” Bu Kim memanggil pelan.
Ibunya—ah, tidak. Ibu tirinya itu, bersama bibi dan kakak tirinya tampak tersenyum hangat. Sebenarnya tak ada yang aneh dari senyum mereka. Namun setiap kali teringat apa yang telah mereka lakukan, sesuatu seperti terasa mengganjal di benak Yeonjun.
“Bibi juga kemari?” Tanya Yeonjun. Nada bicaranya terdengar seakan dia sedang bingung tapi di sisi lain juga tidak menyangka. “Ah, iya. Kita sudah lama tidak bertemu, ‘kan? Bagaimana kabarmu, Yeonjun?” Wanita paruh baya itu membalas.
“Baik.” Jawab Yeonjun singkat.
“Oh? Itu ...” Bibi Kim terlihat melongokkan kepala ke arah dalam villa. Membuat tiga orang lain yang sedang bersamanya jadi ikut menatap ke arah yang sama. Di saat bersamaan, Jihyeon, Seoyun, dan Ah Young menyambut kedatangan keluarga Yeonjun dengan tersenyum ramah.
“Halo ...” Sapa Jihyeon. Tentu saja dia yang pertama kali menyapa, secara tamu tersebut adalah keluarga pacarnya.
“Ah ... Cantiknya. Siapa para gadis cantik ini?” Bibi Kim tertawa kecil.
“Ini Jihyeon, pacarku. Yang di ujung sana Ah Young, sedangkan yang di tengah adalah Seoyun. Mereka berdua teman Jihyeon.” Yeonjun memperkenalkan satu persatu tamu yang menginap di villa–nya. Ketiga wanita itu otomatis membungkuk singkat.
“Aduh ... Kenapa malah bicara di sini, sih? Ayo, kita lanjutkan pembicaraan di dalam saja.” Sahut Bu Kim. Mereka semua pun akhirnya masuk ke dalam villa dan melanjutkan obrolan yang sempat tertunda itu di dalam.
-TBC-
KAMU SEDANG MEMBACA
(𝟑) 𝐓𝐇𝐄 𝐃𝐎𝐋𝐋 𝟐 [𝐂𝐇𝐎𝐈 𝐒𝐎𝐎𝐁𝐈𝐍]
Horror[Ft. Choi Yeonjun] Yera mendapati sebuah kenyataan bahwa apa yang terjadi beberapa tahun lalu tidaklah seperti yang ia duga sebelumnya. Dan teror itu, kembali lagi...