+ Aku up! Hehe
+ Jangan lupa voment ya! Happy reading!Seoyun berusaha sekuat tenaga menahan napas. Di dalam lemari kamar, dia bersembunyi dengan seluruh tubuh yang bergetar ketakutan. Beberapa saat lalu Seoyun menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri, Yeonjun diseret keluar rumah oleh dua orang bertudung hitam. Padahal ia keluar kamar niatnya ingin mengambil air minum di dapur, namun siapa sangka malah melihat kejadian tidak terduga begini.
Pikiran Seoyun pun kalut, dia risau bukan main. Buru-buru wanita itu kembali ke kamar, mengunci pintu, dan berpikir keras bagaimana caranya untuk menyelamatkan diri. Sebelum memutuskan bersembunyi, Seoyun sempat mengirim pesan pada Ah Young dan Jihyeon melalui handphone, tapi kemungkinan besar keduanya tidak akan membaca karena sedang tidur.
Tidak tahu dari mana, seperti ada sesuatu yang menarik Seoyun untuk masuk ke dalam lemari kamarnya lagi. Padahal kejadian saat dia seolah ditarik dari dalam entah dengan siapa, kemudian terkunci, dan menemukan buku pemujaan setan sudah benar-benar membuat yang bersangkutan agak trauma. Tapi Seoyun malah berakhir di sini, di lemari aneh ini.
Benar saja dugaan Seoyun, tak lama orang bertudung hitam tadi mencarinya ke dalam kamar. Meski dari dalam lemari, Seoyun masih dapat mendengar suara langkah kaki mereka yang semakin jelas. Jantung Seoyun seketika berdetak kencang. Ia tutup mulutnya dengan harapan orang bertudung tersebut tak akan menemukannya di dalam lemari.
“Ke mana dia pergi?” Salah satu dari orang bertudung itu terdengar bersuara beserta benda-benda kamar yang digeledah.
“Seharusnya dia tidak akan bisa pergi jauh,” jawab seorang yang lain. “Nona ... Anda di mana? Kenapa bersembunyi?” Sambung orang itu. Terdengar tawa kecil di akhir kalimatnya.
Dap
Dap
Dap
Suara langkah kaki terdengar semakin dekat dengan Seoyun, wanita itu pun memejamkan matanya sambil berusaha untuk tetap tak bersuara.
Kret
Pintu lemari pun dibuka.
Untungnya lemari di kamar Seoyun punya ruang tersembunyi. Jika dibuka, yang terlihat hanyalah bagian luar dari lemari itu yang tampak normal seperti lemari lain pada umumnya, yaitu terdapat tempat untuk menggantung pakaian. Padahal jika papan belakangnya digeser sedikit, ada ruang rahasia di dalam sana.
“Oh ...? Apa dia sudah kabur?”
“Mungkin dia melihat kita?”
“Ah ... Siapa sangka ini menjadi sedikit merepotkan.”
“Sebaiknya kita bawa teman-temannya yang lain dulu.”
Dap
Dap
Kriet
Akhirnya Seoyun bisa bernapas lega, orang-orang itu tampaknya sudah pergi. Dengan seluruh keringat yang mengalir di dahinya, Seoyun mencoba untuk menahan air mata. Dia ketakutan setengah mati. Bagaimana jika ternyata seisi villa telah lama diincar oleh pembunuh-pembunuh itu?
Salah satu tangan Seoyun bergerak perlahan menapak pada alas lemari, sedangkan tangan yang lain digunakan untuk membungkam mulutnya. Meskipun sudah bertekad tidak menangis, namun apalah daya rasa takut lebih besar dari pada keberanian itu sendiri. Seoyun menangis dalam keheningan. Di dalam lemari, bersembunyi tanpa ada yang menemani.
Hingga ketika tangannya tidak sengaja menyentuh sesuatu. Buku itu, Seoyun baru teringat kalau ia meletakkan buku pemujaan setan yang ia temukan beberapa hari lalu ke tempatnya semula. Walaupun ada sedikit rasa ragu, ia beranikan mengambil buku tersebut. Seoyun mengaktifkan handphone–nya yang semula dimatikan daya lalu menyalakan flash agar dia bisa melihat isi buku tersebut lebih jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
(𝟑) 𝐓𝐇𝐄 𝐃𝐎𝐋𝐋 𝟐 [𝐂𝐇𝐎𝐈 𝐒𝐎𝐎𝐁𝐈𝐍]
Horror[Ft. Choi Yeonjun] Yera mendapati sebuah kenyataan bahwa apa yang terjadi beberapa tahun lalu tidaklah seperti yang ia duga sebelumnya. Dan teror itu, kembali lagi...