THE FAMILY I BELONG [PART 1]

117 16 11
                                    

2013: Stephanie Pramadana [POV]

Hari itu, angin berhembus dengan lembut. Rasanya, aku seperti dipeluk perlahan. Padahal, matahari sudah meninggi, mungkin sudah tepat di atas kepalaku. Hembusan angin seperti menemaniku, seperti mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Menentramkan sekali. Bagaimana mungkin angin bisa tahu apa yang kubutuhkan saat ini?

Aku sedang menikmati pula ayunan di taman sekolah. Walau kakiku sudah mencapai tanah--karena ayunan ini cukup pendek, aku tetap bisa memainkannya. Aku tidak melakukan apa-apa, hanya menikmati momen berharga yang mungkin akan lepas secara perlahan-lahan.

Apakah aku bisa menikmati momen berharga lebih banyak sebagai seorang anak?

Sedang asyik duduk santai, telepon genggamku berisik sekali! Mengganggu saja. Aku tidak suka mengangkat telepon, jadi ku biarkan saja siapa pun yang menelponku seperti saat ini. 

"Ah, Sam."

Apalagi kalau yang menelpon adalah lelaki ini. Dia pasti akan mengomel panjang. Sebagai seorang lelaki, sepertinya dia menuruni bakat emak-emak berisik yang doyannya ngomel panjang-lebar seakan mereka paling benar! Aku punya dua orang seperti ini. Samuel dan Pak Banu. Heran, mereka lelaki tapi mereka banyak bicara!

Oh, Pak Banu adalah orang kepercayaan papa dan kakek yang mengurus segala tetek-bengek bisnis dan keluarga. Mulai dari bisnis rumah sakit sampai hal-hal kecil seperti mengantarku ke sana-ke mari. Ya, tentu saja Pak Banu pun punya asisten. Tapi, di antara semua asistennya, Pak Banu paling cerewet! 

Rasanya ku bisa gila bila disatukan dengan Pak Banu dan Samuel dalam satu mobil! Seperti tadi pagi, misalnya! Aku berangkat bersama Pak Banu dan Samuel? Big NO!

Bukan karena malas saja, tetapi karena aku sedang ingin menyendiri. Aku ingin menenangkan diriku pagi ini agar aku bisa menjadi diriku yang biasanya, layaknya tak punya masalah. Karena itulah hari ini aku lebih memilih berangkat menggunakan taksi ketimbang bersama dengan dua grumpy grandpas.

Ngomong-ngomong telepon Sam, aku tidak mengangkatnya. Oh tentu saja.

Dia akan memberiku pesan.

Lihat! Pesannya singkat sekali.


Sam [10.22 WIB]

Dmn?

G sklh?



"Dia pikir dia pakai hp esia yang pulsanya kesedot 1 perak perkata?!"



Steph [10.25 WIB]

Taman


Sam [10.25 WIB]

Taman mn?


Steph [10.25 WIB]

Sekolah.

Dkt lapangan. Knp? Guru udah masuk?


Sam [10.25 WIB]

Iya


Steph [10.25 WIB]

Okee


CLASS OF '14 [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang