PROLOG

2.8K 172 16
                                    

Halooo semuaaaaaaaaa!!!

Huuuuuuu!!🌻

Okeee tina mau mintaa maaf dulu sebesar-besarnya🙏🥺, karna udah lama up dan tiba-tiba buat akun baru ini😓.

Kalo masalah akun baru ini. Tinaa bisa jelasin. Jadi gini Semalam tina mau up 2 chapter, tetapi pas tina buka wp nya tiba-tiba error, dan membuat akun tina yang lama juga ikut error, dan berakhir gabisa dibuka sama sekali. Dan semalaman tina bolak-balik ke youtube untuk liat cara untuk bisa kembali lagi akun lama tina. Tapi pas dicoba terakhir kalinya sama aja ga bisa dibuka. Dan ini alasan tina buat akun baru ini🥺. Jadi mohon maaf sebesar-besarnya ya🤧🥺🙏.

Sebenarnya tina juga ga ikhlas, akun wp tina gabisa dibuka sama sekali:(

Yaudah lah, mau gimana lagi itu gabisa kembali lagi akunnya. Jadi tina berusaha berjuang dari nol lagi🙂

Oh yah gimana kabar kalian?

Baca cerita aku jalur mana kalo boleh tau?

Selamat membaca cerita
ALVASKA!!!

AYEEEEE!!!


__HAPPY READING__

Sore hari dengan angin yang sangat tidak bersahabat saat ini. Dan langit-
langit yang ditutupi oleh awan yang gelap gulita, yang menandakan akan adanya hujan lebat dan juga angin kencang.

Seorang gadis yang berlari, seorang diri dan tak tau arah yang akan ia lewati sekarang. Penampilan yang sangat berantakan membuat gadis itu seperti orang gilak, yang siapapun yang melihat dirinya. Baju berantakan yang sudah kenak air, rambut acak-acakan, dan satu hal lagi. gadis itu sama sekali tidak memakai alas kaki.

"AARRRGGHHH!"

"BANGSAT LO SEMUA" Gadis itu berhenti dijembatan yang saat ini ia injak. Sangat sepi disana, tak ada satupun orang yang lewat dijembatan tersebut.

"GUE BENCI SAMA LO SEMUA ANJING!" Teriak gadis itu frustasi.

"LO SEMUA EGOIS!!"

"ORANG TUA EGOIS LO SEMUA ANJING!" Gadis itu menjambaki rambutnya sendiri.

Gadis itu terdiam sejenak sembari sesengukan, dan menatap kearah bawah jembatan yang saat ini adalah sungai yang sangat deras dibawah jembatan tersebut. Dan bisa membuat siapapun yang jatuh disungai tersebut terhanyut dibawa arus sungai itu.

"Dunia emang gak ngizinin gue bahagia" jeda gadis itu sambil menatap arus sungai dibawah sana.


"Tapi, setidaknya dengan gue mati, mereka semua bahagia tanpa gue"

Dengan tatapan kosong, gadis itu memanjat besi-besi jembatan tersebut. Setelah ia berhasil manjat besi itu. Ia langsung berdiri dan memejamkan kedua matanya dan membiarkan tubuhnya jatuh.

Tetapi gadis itu tidak merasakan bahwa tubuhnya basah maupun hanyut terbawa arus sungai. Dan membuat ia membuka kedua matanya. Dan mendongakkan kepalanya keatas dan menatap kearah seorang cowok tersebut. Yang saat ini memegang salah satu tangannya.

"N-NGAPAIN LU BUNUH DIRI HA!" Teriak cowok itu sembari terus-menurus menarik tangan gadis tersebut dengan susah payah.

"LEPASIN GUE AL!"

"G-GAK BAKALAN GUE LEPASIN!"

Cowok itu terus-menerus menarik tangan gadis tersebut.

"JANGAN LO LEPASIN PEGANGANNYA!"

Saat tubuh gadis itu mulai mendekat, cowok itu langsung menarik keatas, dan memeluk erat tubuh pendek itu supaya tidak kemana-mana.

"Lo mau mati ha!" Bentak cowok itu yang masih memeluk tubuh gadis yang lebih pendek darinya.

Lain dengan gadis itu yang sudah menangis dipelukan cowok tersebut.

"KENAPA LO SELAMATIN GUE!" Gadis itu langsung mendorong tubuh cowok tersebut dengan kasar.

Dan menatap tak suka atas kehadiran cowok itu yang ada dihadapannya sekarang.

Cowok tersebut menatap tajam kearah gadis pendek itu. "Kalo mau mati, bilang gue"

"Biar gue bantu"

******

Yang baca cerita ini jangan lupa follow ig

@yustina123x

Dan ini tiktoknya
@ystnaaaaxx

Jangan lupa coment dan vote yah
Dan jangan lupa juga sebar
Cerita ini keteman kamu
Maupun itu siapapun



Karna vote itu gratis♡

ALVASKA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang