Haii semuaaa!!!
Gimana kabar kalian? Baik kah?
Atau sedang tidak baik?SEMANGAT SEKOLAHNYA YG LAGI SEKOLAHHHH!!!!🔥
BINTANG DAN KOMENAN KALIAN ADALAH SEMANGAT AKU UNTUK BUAT CERITA!!
READDYYYY!?
OK LET'SS GOO!!🔥🔥🔥🔥
__HAPPY READING__
Tidak ada yang menjawab pertanyaan kedua cowok itu. Hanya adalah keheningan yang terjadi, dan selama 15 detik itupun terdengar suara deheman milik arka sang papa.
"Ekhem" deheman itupun menghilangkan keheningan yang terjadi, membuat riano membuka suara dan bertanya kepada sang papa.
"Ada apa, pa? Kayaknya ada sesuatu yang papa mau omongin ke kita?" Riano memandangi arka yang sudah menatapnya.
"Hm...papa mau ngomong semua sama kalian bertiga"ucap arka "riano, zayyan, dan juga maureen" arkan sambil memandang ketiga anaknya itu satu-persatu.
"Iya pah,ngomong aja" sahut zayyan yang sadari tadi hanya diam sembari memandangi datar kearah leta yang ada di belakang arka.
"Papah mau pergi keluar negeri, dan kalian jaga mama kalian ini, jangan menyusahkannya dan jug--" ucapan arka terpotong saat maureen memotong di sela sela bicaranya itu.
Dan arka menatap bingung kearah maureen, apa yang akan di katakan maureen? Itu yang akan dipikirannya saat ini.
"Mau kemana?" ucap maureen dingin, padahal ia sudah tau kalau arkan bakalan keluar negeri, ralat arka ingin pergi jauh jauh dari kania.
"Iya pa, papa emang keluar negeri ngapain? Dan apa kata papa tadi? Jaga mamah? Maksudnya gimana? Mamah ga ikut gitu maksud papa? Tapi biasanya mamah ikut kalau papa keluar negeri?" Pertanyaan bertubi-tubi dari riano itu membuat papahnya bingung harus menjawab yang mana dulu.
Setelah riano mengucapkan pertanyaan yang ada di kepalanya itu, membiarkan papahnya itu menjelaskan yang sadari tadi terpotong oleh maureen dan riano.
"Papa sekarang mau tinggal diluar negeri, papa sudah capek menghadapi mamah kalian, selalu saja ribut setiap papa pulang kerja, gak pernah gak ribut sama mama kalian selalu saja ribut" jeda arka dan memandang, kania yang sedari tadi hanya menunduk itu. Dan ia langsung mengalihkan pandangannya itu ketiga anaknya.
Maureen yang melihat papanya yang memandangi kearah mamahnya, membuat ia takut mengalihkan pandangannya kearah yang sedari tadi menahan tangisannya.
"Bisa gila papa, kalau kayak gini terus"
"Lebih baik papa tinggal di luar negeri, sambil menjalankan perusahaan papa disitu" ujar arka yang dingin dan menatap kania.
Riana yang mendengar ucapan sang papa pun terkejut bukan main, lain dengan maureen yang sudah tau itu semua, ia hanya menatap tajam kearah arka dan letta secara bergantian. Zayyan? Cowok itu hanya menatap arka, kania, dan juga letta bergantian dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Kenapa tante ini sama, papa?"
"Apa jangan-jangan karna dia? Papa jadi pergi keluar negeri? Dan juga membuat papa sama mamah sering bertengkar, iya pa?" Tanya riano dengan nada yang mulai meninggi sembari menunjuk kearah letta.
Letta yang ditunjuk oleh riano, langsung berpura-pura ketakutan sambil memegang lengan arka yang saat ini berada didepannya, arka yang melihat itu langsung angkat bicara.
"Jaga bicaramu riano! Dia tidak ada sangkut-pautnya dengan papa dan mamah!" Ucap arka tegas kepada riano sambil menatap tajam kearah putra pertamanya itu.
"Hm jalang" ujar maureen yang sedang menatap letta dengan tajam dan tak suka terhadap wanita itu.
Mereka yang mendengar ucapan maureen pun terkejut, dan termasuk juga arka yang sama mendengar hal itu dari mulut putrinya sendiri, membuat ia marah dan langsung menampar maureen dengan kuat sampai-sampai meninggalkan bekas merah dipipih gadis tersebut.
Plakkk
Riano dan kania yang melihat maureen ditampar didepan mata mereka sendiri oleh arka, membuat mereka berdua tambah terkejut atas apa yang dilakukan oleh arka terhadap maureen barusan. Lain halnya dengan zayyan yang hanya melihat itu semua dengan ekspresi datar tanpa ada raut terkejut pun diwajahnya.
Apakah zayyan tidak marah dengan perlakuan arka terhadap maureen barusan? Ya, tentu saja cowok itu marah, tetapi ia tidak menunjukkan amarahnya kepada papanya itu.
Letta? Wanita ular itu sudah sedari tadi tersenyum miring melihat kejadian tersebut.
"APA-APAAN PAPA INI! KOK MAUREEN DITAMPAR!? EMANG MAUREEN SALAH NGOMONG, HA PA!?" bentak riano yang tak suka atas perlakuan papanya itu, yang sudah melawati batas.
"JAGA BICARAMU, MAUREEN! PAPA GAK PERNAH NGAJARIN KALIAN NGOMONG SEPERTI ITU! APA, SEPERTI INI MAMAH KALIAN AJARKAN KEPADA KALIAN PAS PAPA GA ADA DIRUMAH, HA!?" bentak arka kepada maureen. Pria paru baya itu tidak menggubris ucapan riano kepadanya, ia sudah tidak bisa menahan emosinya lagi terhadap maureen saat ini, karna ucapan gadis itu barusan yang menurutnya sangat keterlaluan.
Tbc.
Haii
yang baru baca ceritaku semoga kalian suka ya dengan alurnya dan jangan pernah bosen juga nunggu chapter selanjutnya.
Dan bagi yang sudah baca ceritaku dari akun lama, maaf kalo aku rombak lagi🙏🙂 aku rombak ceritaku sedikit aja kok, biar enak bacanya dan gak berbelit-belit nanti alurnya hehe😅.
Oke itu aja kok yang aku mau sampaikan ke kalian semua.
SIAP BUAT LANJUT CHAPTER SELANJUTNYA!?
Jangan lupa follow akun wp aku, dan juga akun tiktok ku yaUsername tiktok: Ystnaaaaxx
Ramaikan ALVASKA di tiktok ya, jangan lupa pake hastag#alvaskaaldbrn
Kalo kalian suka sama cerita aku, boleh dibagikan keteman-teman kalian, atau sepupu, pacar, dan juga crush kalian. Kalo punya pacar sama crush ya🤭
Thank you♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVASKA [HIATUS]
Teen Fiction⚠️[FOLLOW DULU BARU BACA]⚠️ "Kalo mau mati, bilang gue" "Biar gue bantu" Ini ALVASKA ALDEBARAN. Tentang cowok dingin dan misterius, yang dipertemukan dengan cewek yang sama sifatnya dengan dirinya. "Bilangin gue mati, tapi dianya mati duluan ckk...