Nyanyian Hati

952 119 2
                                    

Shani tiba disebuah kafe yang sebelumnya sudah diberitahukan untuk menjadi tempat bertemu dirinya dengan kekasih hatinya. Setelah kurang lebih 30 menit perjalanan dengan MRT yang ia kenakan, serta dilanjut dengan menaiki sebuah taksi untuk mencapai tempat yang dituju.

Setelah turun dari taksi, Shani melangkahkan kedua kakinya untuk memasuki area kafe tersebut. Begitu didalam, suasana kafe yang tidak terlalu ramai dan juga tidak terlalu sepi. Pandangan Shani menerawang seisi kafe, mencari keberadaan seseorang yang sedari tadi menunggu kedatangannya.

"By?! Sini!!" Suara setengah teriakan yang tertangkap oleh pendengaran Shani. Reflek, Shani menoleh ke arah suara tersebut yang ia dapati seorang laki-laki tampan tengah melambaikan tangan ke arahnya.

Akh iya, itulah sosok yang Shani akan temui malam ini. Melepas rindu (lagi) akan dahaga setiap kerinduan yang tidak pernah menemui ujungnya. Rasa rindu yang selalu hadir diantara keduanya.

Shani segera menghampiri lelaki tersebut yang tidak lain adalah kekasihnya. Dengan segera, ia duduk tepat dihadapan lelakinya itu. Raut wajah bahagia dari keduanya saling terpancarkan kala kedua bola mata itu kembali bertemu.

"Lama gak?" Tanya Shani, lelaki dihadapannya menggelengkan kepalanya.

"Enggak dong. Jangankan nungguin kamu sejam atau dua jam. Nungguin kamu beribu tahun pun aku rela." Ucap lelaki itu disertai perlahan tangannya meraih tangan Shani.

"Ck! Gombal deh."

Singkat, keduanya pun membicarakan sesuatu yang rasanya ingin mereka ceritakan satu sama lain. Mulai dari masalah pekerjaan, hal-hal receh, atau ya yang terkadang membuat gelak tawa diantara keduanya. Rasanya, dunia hanya milik mereka berdua kalau sudah saling bertemu satu sama lain.

Kadang kala, jatuh cinta itu nyenengin ya(?)

"Tahu gak kenapa aku sengaja ngajak kamu ke kafe ini?"

"Apa emangnya?" Shani sedikit penasaran dengan penuturan kekasihnya itu sembari meneguk pelan latte art yang ia pesan sebelumnya.

"Kafe ini tuh ada live perform music-nya by. Aku tuh paling suka kalo hang out kayak gini." Tuturnya dengan antusias yang diangguki oleh Shani.

"Oh, iya juga sih. Tempatnya bagus juga. Emang sih, tiap kafe yang kita datengin tuh bagus-bagus. Tapi, kalo disini tuh feel-nya beda banget ya? Gak tahu kenapa."

"Hmm, karena ada aku sih. Ya kan, by?"

Shani tersenyum getir mendengar ucapan receh kekasihnya tersebut, "Yeee! Pede banget sih jadi orang."

Keduanya pun kembali tertawa bersama-sama. Seiring waktu yang semakin berlalu, tanpa mereka sadari bahwa live music di kafe tersebut akan menampilkan penampilan dari seseorang yang namanya cukup terkenal seantero kafe.

Seseorang tersebut yang merupakan gadis muda dengan penampilannya yang sedikit tomboy dengan topi berjenis baret yang menghiasi kepalanya, namun tidak menghilangkan kesan anggun darinya. Gadis itu bersiap untuk menampilkan kemampuan terbaiknya dengan menyanyikan lagu-lagu yang menurutnya cocok menemani suasana hati para pengunjung kafe dan juga, suasana hatinya.

Jemari tangannya mulai memetikkan sebuah gitar yang berada ditangannya. Wajah cantiknya dengan ekspresi sedikit dingin namun begitu anggun terpancarkan darinya.

You don't know, babe
When you hold me
And kiss me slowly
It's the sweetest thing
And it don't change
If I had it my way
You would know that you are

Raga & RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang