Perasaan

695 96 7
                                    

"Aku kecewa sama kamu!"

Definisi kecewa yang Shani utarakan tentu terdengar jelas dari gadis dengan style semi-tomboy dihadapannya itu. Namun, Gracia tidak memahami mengapa gadis anggun tersebut kecewa terhadapnya? Ia merasa bahwa ia tidak melakukan kesalahan apapun dalam benaknya saat ini.

"Sha---Shani? Sejak kapan kamu disi---"

"Aku bilang aku kecewa sama kamu, Graciaaa!!" Shani memotong kalimat Gracia begitu saja dengan nada sedikit tinggi. Tentu, Gracia sedikit terkejut, kala gadis dihadapannya berbicara dengan intonasi yang tidak biasa.

"Wait?! Kamu kecewa sama aku karena apa dulu?! Aku harus tahu sebab akibat kamu bisa kecewa sama aku. Apa aku ngelakuin sebuah kesalahan sama kamu sebelumnya?" Tanya Gracia dengan raut wajah penasaran.

Shani menghela nafasnya pelan. Ia sadar betul, dengan tiba-tiba melontarkan kekecewaannya kepada Gracia yang membuatnya menjadi bingung. Namun, ia tahu mengapa hatinya terasa kecewa kepada penyanyi magang di kafe yang sudah beberapa kali ia lihat penampilannya.

"Enggak, deh. Maaf, buat kamu bingung." Jawab Shani yang diluar ekspetasi Gracia, karena jawaban yang ia dengar sangat aneh dan tidak nyambung(?)

"Haahh!! Kamu tuh ... Ck! Aneh banget tahu!!" Kesal Gracia sembari mengusap wajahnya. Sedangkan yang dibuat kesal, malah tersenyum sembari menutup mulutnya.

"Malah senyum gak jelas!"

"Kenapa emang?! Gak boleh?!" Kata Shani sedikit nyolot.

Gracia langsung mengernyitkan dahinya. Dalam hatinya ia berkata,

Dih! Cakep-cakep gak jelas banget, dah!

Tapi,

Seperti biasa, dari SMP dulu juga udah cakep banget. Apalagi sekarang.

Andai kamu tahu kalo kita dulu satu sekolah.

Akh, sudahlah. Lebih baik Gracia mengakhiri perdebatan yang tidak jelas ini dengan cewek cakep dihadapannya. Terlebih, MRT yang ia tunggu telah datang.

Gracia pun segera masuk ke dalam MRT tersebut, disusul Shani dari belakang yang mengekorinya. Suasana didalam tidak terlalu banyak penumpang, hanya ada beberapa yang naik moda transportasi modern tersebut. Alhasil, Gracia dapat kursi kosong dan duduk disalah satu kursi MRT.

Karena kebetulan kursi disebelah Gracia kosong, maka Shani seperti meraih jackpot untuk duduk disamping Gracia. Baik keduanya pun sama-sama duduk berdampingan. Gracia menoleh ke arah Shani, dan Shani pun sama halnya dengan gadis sedikit chubby itu.

"Mau kemana kamu?" Tanya Gracia dengan sedikit penasaran. Karena, ia juga ingin tahu, akan pergi kemana sebenarnya gadis cantik nan anggun tersebut.

"Ikut kamu." Jawabnya dengan santai.

"HAAAHHH!!! IKUT AKU?!!"

Suara yang dihasilkan dari Gracia dengan nada tinggi sontak mengubah atensi penumpang lain dan menatapnya dengan tidak biasa. Shani yang merasa ikut menjadi pusat perhatian penumpang lain, lantas melotot kepada Gracia dengan gemasnya.

"Sssstttttt!! Jangan teriak-teriak kayak gitu!! Bikin gaduh aja!!" Ucap Shani dengan nada berbisik sembari melotot ke arah Gracia.

Raga & RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang