Lebih Dari Mau

860 88 9
                                    

Suasana canggung itu begitu terasa ketika dua wajah mereka saling bertemu. Yang satu menoleh sekilas ke arah seseorang yang baru saja tiba di kelas lalu membuang wajahnya dan menatap sendu jendela kelas. Sedangkan yang ditatap itupun, benar-benar dibuat bingung dengan situasi yang tidak biasa itu.

Pada akhirnya, keduanya duduk saling berdampingan seperti biasa. Terlebih, status mereka yang sekelas dan sebangku. Begitu pula, kini hening tercipta diantara mereka. Masing-masing dengan dunianya sendiri. Yang satu masih menatap sendu jendela kelas yang menampilkan pemandangan suasana kelas dari luar. Sedangkan orang disampingnya, kini membuka layar ponselnya. Bermaksud membaca isi pesan yang ia tahu ada pesan untuknya.

Si gadis disebelahnya, dapat menangkap ekspresi gadis disebelahnya itu dengan kedua sudut bola matanya. Ia menangkap gadis disebelahnya sedang senyum-senyum sendiri begitu jari jemarinya mengetik sebuah pesan yang ia kirim. Dia tidak gila, dia hanya sedang senang, begitu saja.

Manusia berhak untuk tersenyum senang bukan(?)

"Minggir?!!" Kata si gadis yang sedari tadi menatap sendu jendela kelas itu. Ia merasa jengah, entah kenapa(?)

Sontak, gadis yang semula sedang tersenyum dengan sendirinya selagi membalas satu sama lain pesan yang ia terima itu, menoleh dan menatap tidak percaya dengan nada ucapan si gadis itu dengan jutek.

"Christy? Mau kemana?" Tanyanya dengan langsung menyimpan ponselnya di atas meja yang ada di hadapannya.

"Bukan urusan lo!! Gak usah peduli sama gue lagi ya Azizi Asadel?!! Minggir!! Gue mau pindah bangku!"

Seketika, gadis yang tidak lain adalah antara Azizi beranjak berdiri dari posisi duduknya dan menatap jengah Christy yang jauh dari biasanya. Bahkan, terkesan seperti membencinya, entah karena apa(?)

BRAAAKKK!!!

"CHRISTYYY?!!! KAMU KENAPA SIH, HAAAHHH?!!! DARI KEMARIN AKU PERHATIIN, KAMU SEWOT BANGET SAMA AKU!! AWALNYA AKU DIEMIN YA KARENA AKU GAK MAU MASALAHIN SIFAT KAMU YANG BERUBAH JAUH BANGET DARI BIASANYA!! TAPIIII ... KAMU TAHU GAK, MAKIN SINI KAMU TUH MAKIN KETERLALUAN TAHU GAAKK?!! AKU GAK TAHU APA SALAH AKU SAMA KAMU!! KAMU KALO BENCI ATAU ADA APA-APA SAMA AKU YA NGOMONG DONG!! JANGAN CHILDISH KAYAK GINIIII!!!"

Bagaikan bom waktu yang pada akhirnya meledak begitu saja. Seperti yang tergambarkan dari raut wajah Azizi yang kini memerah disertai kedua bola matanya yang berkaca-kaca. Ia sudah tidak dapat menahan lagi seluruh kesabarannya akan sifat Christy, sahabatnya yang ia sayangi kini berubah 180° dari biasanya. Seperti bukan Christy yang Azizi kenal.

"Kamu tahu gak?! Hiks! Hiks! Ngelihat sifat sahabat aku sendiri yang aku sayangi melebihi segalanya berubah tuh sakit banget tahu, gak?! Sakit, Chris! Sakiiiiitttt!!! Hiks! Hiks! A--aku ... Aku gak tahu ke--kenapa ... Kenapa ka--kamu ... Kamu jadi kayak gini?! Hiks! Hiks!" Hingga pada akhirnya, suara Azizi yang tercekat disertai air matanya yang kini silih berjatuhan membasahi kedua pipinya.

Christy yang semula terkejut karena gebrakan meja yang dilakukan Azizi menatapnya dengan lirih. Dalam hati kecilnya, ia sangat terenyuh melihat Azizi yang kini harus seperti ini. Sebenarnya, ia tidak pernah membenci Azizi sedikit pun. Ia hanya terjebak dalam sebuah perasaan yang sulit dimengerti oleh dirinya sendiri. Namun, yang lebih dominan menyelimuti dirinya itu adalah, perasaan cemburu yang entah kenapa selalu saja merasuki dirinya.

Memang sederhana, semua yang Christy rasakan saat ini hanyalah sebuah perasaan cemburu kepada sahabatnya itu. Tetapi, kenapa harus menjadi seperti ini? Menjadi boomerang untuk dinding persahabatan mereka sendiri yang dibangun sedari awal. Boomerang yang membuat retak dinding persahabatan keduanya. Akankah terjadi demikian?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Raga & RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang