Hingga dalam hati meremuk
pecahan-pecahannya menyayatmu
membuat tersadar, rindu itu begitu pilu.
Bolehkah aku memelukmu?
Dalam dekapmu yang tak pernah kutemu itu
ada setangkup rindu yang meronta-ronta.
Kapan kupandang lagi kedua bola matamu?
Dalam gelap hitam pupilmu itu
ada diriku yang tersesat tak bisa bebas.
Kapan kurekam kembali manis senyummu?
Ada hati yang mabuk olehnya
hati itu, tepat di dalam dadaku
Nanti kala senja tak lagi jingga
kala laut tak lagi berombak
kalau gunung tak lagi berpuncak
masihkah rindu ini
akan diam terperangkap?
ia minta dilepas
oleh kehadiranmu seorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secangkir Kopi dan Kepulan Asap yang Menghilang
PoetryLarik-larik kata dari pikir yang tak terucap.