Selamat Minggu malam, Kasih.
Hari-hari lalu rinduku jatuh terus-menerus tak berhenti, Kasih
ia mengambil rupa air
turun ke sini, membasahi bumi
aku masih ingat, kau sering memanggilnya hujan.
Hari-hari lalu langit begitu resah, Kasih
awan-awan gelagapan kesana kemari
bingung mondar-mandir dia
lalu sekejap menghitam legam.
Hari-hari lalu angin begitu terburu-buru, Kasih
ia lari tunggang-langgang
sesekali larinya terlalu cepat
tapi, tak ada satu pesan pun kau titipkan pada mereka.
Hari ini, kau entah kemana, Kasih
tak ada pesan
aku resah
hingga rinduku mengering.
Sebenarnya, bisakah aku ini bersamamu kelak?
KAMU SEDANG MEMBACA
Secangkir Kopi dan Kepulan Asap yang Menghilang
PuisiLarik-larik kata dari pikir yang tak terucap.