Terimalah yang angin kata
tentang raut muka masammu.
Terimalah yang langit ucap
tentang pahit rasa hatimu.
Terimalah yang senja gambar
tentang putus asa perjuanganmu
Karena topengmu telah terkoyak,
karena dustamu tak lagi bertahan.
Tentang hatinya yang tak sama,
tentang dirinya yang tak mengiyakan
Terimalah yang kaki pinta,
untuk lanjut melangkah.
Terimalah yang mata lihat,
jalan depan tanda dia.
Terimalah yang engkau harap,
mencari tempat berpulang.
Lalu semua kan menguap,
bergandengan menjadi awan.
Lalu semua kan menghitam,
turun pilu menjadi hujan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secangkir Kopi dan Kepulan Asap yang Menghilang
PoetryLarik-larik kata dari pikir yang tak terucap.