.
.
"Haruto..." Indra penglihatan Haruto menangkap sosok yang kini tersenyum manis kepadanya.
Ketika Jeongwoo mendekat entah kenapa jantung Haruto berdegup kencang. Benar jika masih ada rasa diantara mereka, atau hanya Haruto yang masih menyimpan rasa?. Haruto sendiri menyadari betapa mencintai Jeongwoo sesulit itu."Lama tidak bertemu." Pernyataan itu memang benar adanya jika Haruto menjauhi Jeongwoo secara permanen. Si dominan ingin mereka ada ajak, perlahan menjauh, lalu saling melupakan.
Namun dengan senyuman lembut pembawa ketenangan tersendiri bagi Haruto itu melunturkan segalanya, Jeongwoo akan selalu membuat Haruto terjatuh lebih dalam lagi.Jika mereka terus berdekatan.
"Ya, lama tidak bertemu aku tidak punya waktu akhir-akhir ini." Haruto ber alibi demikian agar Jeongwoo sadar secara perlahan. Teringat apa yang dilakukan Jeongwoo dulu saat mereka masih menjalin kasih itu masih menyakiti Haruto.
Jeongwoo pantas mendapatkan perlakuan demikian darinya. Setelah apa yang di torehan pada perasaan tulus Haruto.
"Benarkan? Apa kau ada waktu besok?"
"Mungkin tidak."
"Lalu kapan kau ada waktu?"
"Sabtu sore, itupun aku tidak bisa berjanji." Jeongwoo tersenyum manis ke arah Haruto.
"Mau kah kau menemui ku di tempat pertama pertemuan kita? " Haruto sendiri tidak bisa meng'iya'kan ajakan Jeongwoo. Namun entah kenapa dengan sendirinya kepalanya secara otomatis mengangguk seolah menyanggupi ajakan Jeongwoo barusan.
.
.
Jeongwoo duduk dengan tenang menikmati hembusan angin yang menerpa wajahnya, angin malam yang dingin seolah tak dirasanya. Pukul sepuluh malam tepat lima jam ia disini duduk di rumput yang langsung mengarah ke.
Sungai han
Terlihat mempesona dengan gemerlap lampu yang menghiasinya. Terdiam seolah masa dulu terulang kembali.
Tempat ini jalan ini suasana ini masih sama.Sama dan tidak ada yang berubah, mengingatkan Jeongwoo bagaimana pertemuan pertama nya dengan Haruto.
Ia tersenyum kecil.
Mendongak menatap langit gelap yang kini bergemuruh diikuti tetes air yang turun membasahi bumi. Jeongwoo hanya mampu merasa,
"Begini rasanya menunggu, pantas jika Haruto marah waktu itu. Dia berhak membenciku." Tangan Jeongwoo terbuka ingin menangkap tetes air dengan tatapan bergetar
Tak seharusnya ia mengharapkan Haruto.
Disaat yang tidak tepat ini ia hanya berharap bisa mengobrol dengan Haruto secara empat mata, tentang hasil ketidak sengaja'an mereka tempo lalu. Dan Jeongwoo ingin memberi salam perpisahan.
Namun Jeongwoo kembali harus menelan pil pahit saat keinginannya tidak terwujud kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
one last time [HJW]✔️
Fanfiction[END] Hajeongwoo ❗❗❗ "Kisah tentang Haruto yang kecewa dan Jeongwoo yang terluka" This is boys love Jika tidak nyaman tekan tombol kembali. Start 26 April 2022 Finis 4 February 2023