OLT 23

2K 137 10
                                    

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading

Say sorry for typo ✊😇
🔞

Tinggal bersama Jeongwoo membuat Haruto kembali merasa begitu bersalah. Bagaimana tidak? Haruto dapat menyaksikan begitu sulitnya hari-hari Jeongwoo sebagai single parent. Menjaga Eunseo bukanlah hal mudah namun Jeongwoo bisa melakukannya sembari mencari uang untuk menyambung hidup.

Sedangkan Haruto hidup berkecukupan tanpa tau jika belahan jiwa nya tengah mati-matian menghidupi putrinya.

Mereka telah tinggal beberapa hari, Jeongwoo baik sekali merawat Haruto hingga sehat.
Jeongwoo pun merasa terbantu karena Haruto bisa menjadi baby sitter gratis untuk menjaga Eunseo, bayi itu sangat senang bila berdekatan dengan Haruto. Membuat Jeongwoo heran seperti saat ini ketika malam sudah tiba Jeongwoo sedang sibuk memasak, sedangkan Eunseo sedang les bersama sang ayah di depan televisi.

"Panggil Daddy oke?,,, Daddy.... D-A-D-D-Y..."
Suara Haruto terdengar pelan mengajari Eunseo untuk mengatakan lima huruf itu. Jeongwoo tidak keberatan jika Haruto kembali masuk ke hidupnya. Si dominan sudah beberapa kali mengungkapkan bahwa mereka harus menikah dalam waktu cepat, namun si manis menolak. namun sebagai gantinya Jeongwoo mengizinkan Eunseo mengakui jika Haruto adalah ayahnya.

"Mbuuunaa!!!"
Eunseo memekik tertawa melihat wajah masam Haruto, Jeongwoo yang mendengar tawa Eunseo tersenyum kecil di dapur.

"Daddy princess, bukan buna. Daddy coba katakan Daddy."
Eunseo tersenyum lebar.

"Ndaaa!" Haruto menepuk jidatnya. Sulit sekali mengajari bayi enam bulan mengatakan daddy. Haruto kesal melihat Eunseo tertawa terus tanpa henti lalu menerjang tubuh gempal yang duduk bersandar di bantal itu.

"Eunseo harus bisa mengucapkan kata Daddy, jangan buna terus nak." Eunseo tertawa dan memukul pipi Haruto lalu memekik keras.

"Daa.. daaaa...diy..." Sontak Haruto mendongak melihat ekspresi Eunseo yang begitu polos. Ayah itu mengangkat tubuh gempal putrinya, tersenyum bangga.

"Jeongwoo dengar tidak? Eunseo mengatakan apa?" Jeongwoo menghampiri mereka setelah selesai memasak makan malam. Ia tentu senang melihat Eunseo begitu dekat dengan Haruto.
"Kau mendengar nya bukan?" Jeongwoo mengangguk.

Tubuh Eunseo yang menggantung Haruto lempar ke udara mengakibatkan si kecil tertawa terbahak bahak. Hal itu berulang kali dilakukan untuk merayakan si kecil yang dapat mengatakan daddy walaupun katanya tidak disambung dan terdengar tidak jelas.

"Pintarnya anak Daddy, ayo princess katakan sekali lagi." Jeongwoo menatap Eunseo, dan putrinya langsung mengangkat kedua tangan menghiraukan perintah ayahnya dan malah memilih ibu untuk menggendong tubuh gempal nya.

one last time [HJW]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang