OLT 18

1.8K 177 26
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Haruto melepas pakaian hangat yang ia kenakan menyalakan lampu dan berjalan pelan menuju sofa, mengambil duduk dan meletakkan kunci mobil juga paper bag coklat yang diberikan Jake untuknya ke meja.

Hari ini begitu berbeda, walaupun lelah karena ia harus kembali bekerja di kantor cabang setelah selesai menemui Jake namun bayi bernama Eunseo itu mengalihkan dunia Haruto sejenak. Ia terkekeh saat mengingat kejadian dimana Eunseo menolak untuk digendong Jake dan malah menyembunyikan wajahnya di dada Haruto berujung si bayi menangis karena dipaksa pulang. Haruto memandang logo paper bag itu kue buatan ibu Eunseo apakah seperti yang dikatakan Jake ia lantas membukanya menemukan 5 kepingin roti jahe Haruto mencobanya.

Rasa ini,...

Seperti tidak asing. Ia menatap kue jahe itu, rasanya enak sangat karena Haruto seperti pernah merasakannya.

Drttt...

Drttt.....

Dering telepon terdengar Haruto melihat ponselnya, lalu mengangkat panggilan dari Jay.

"Hallo..."

"Dari mana saja kau sialan!!, Aku mengirim pesan hampir ratusan dan menelpon mu berkali-kali kenapa tidak mengangkatnya bodoh?" Haruto meringis menjauhkan ponselnya dari telinga. Jay sedang mengomel bukanlah berita baik.

"Memang ada apa?"

"Ibumu,.."

"Kenapa dengan mommy? Kambuh lagi?" Jay menghembuskan nafas panjang.

"Lebih parah, dia hampir terjun dari lantai 5 rumah sakit sebelum suster datang." Haruto menganga lebar tanpa sadar langsung berdiri dari duduknya.

"Mommy ingin bunuh diri?"

"Sepertinya iya, akupun kurang tau." Jay menjeda kalimatnya.
"Dia mencarimu Haruto."

"Aku akan pulang." Haruto berucap yakin.

"Ya kurasa ibumu butuh kau sekarang. Sebelum dia nekat dan melakukan hal diluar kendali lagi."

Haruto menyugarkan rambut mengunakan tangan. Setelah menutup panggilan ia menghela nafas lelah, sudah satu tahun dan semuanya berubah. Benar benar berubah.

Semua.

Setelah Jeongwoo menghilang bak ditelan bumi Haruto mendapatkan balasan yang setimpal. Pria kelahiran April ini begitu menderita karena Jeongwoo tidak bisa ditemukan di penjuru kota. Haruto hampir gila, semua sudah dilakukan untuk mencari Jeongwoo hingga menyewa detektif mahal namun hasilnya sama saja tidak ada kabar tentang si manis.

Barulah ia tau mengapa begitu sulit untuk menemukan Jeongwoo, Jay kakaknya lah yang melindungi keberadaan Jeongwoo. Haruto sempat memohon meminta pertolongan namun yang didapat hanyalah makian dan tawa remeh.
Haruto mengerti dia memang pantas namun apakah Tuhan tidak mengijinkan dia memperbaiki sesuatu yang sudah ia rusak?

one last time [HJW]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang