05. Kebun Lourdes

36 9 0
                                    

Malam yang cukup ramai dengan aroma bakaran yang menyeruak, Jalan Semangka kini menjadi kunjungan setelah berbulan-bulan terlewat. Jajaran gerobak pedagang dengan aneka makanan yang dijual cukup membuat lapar mata.

Sama hal dengan pengunjung kebanyakan, Anin dan Sarah cukup banyak menggenggam makanan dalam plastik maupun cup.

"Rah?"

"Hm?"

"Ini makanan baru lo icip loh.."

"Terus?"

"Mau beli berapa banyak?!!"

"Gini An, gue mau beli agak banyakan dulu jadi ntar makan nya barengan. Kalo satu-satu nanti kenyang duluan."

"Ya tapi makanan lo ditangan gue semua."

Sarah nyengir tanpa dosa, "Minta tolong bentar, tangan gue juga penuh."

Anin menghela napas pasrah, dalam seminggu ini mereka memang jarang bertemu. Tapi apakah dalam seminggu itu Sarah puasa?

Begitu kiranya pertanyaan di otak Anin.

"Ini kita mau makan di mana?" Anin bertanya setelah makanan terakhir yang Sarah pesan selesai.

"Rumah lo aja, ada yang kurang ini."

"Apa?"

"Cimol."

"Astaga.."

Sudah dapat ditebak, helaan napas yang pasti keluar.

Keduanya berjalan beriringan menuju tempat motor mereka terparkir. Sempat berputar-putar sedikit karena lupa tempat motor berada.

"Lo tau ga?"

"Apaan?"

"Gue pertama jalan sama Juna ke sini."

"Lo beli jajanan sebanyak ini juga."

"Yakali anjir, jaga image lah."

"Terus beli apa?"

"Nasi goreng doang sih."

"Pfffttt.."

"Kenapa?"

"Nasi goreng depan komplek lu juga ada, ngapain jauh-jauh ke sini."

"Iya juga yak.."

"Bener kata Haidar sih."

"Apa?"

"Couple freak."

"Sialan."

Percakapan random sembari mencari tempat motor terparkir selesai, rumah Anin menjadi tujuan untuk menyantap hasil berburu tersebut. Perjalanan itu tidak memakan waktu banyak, jarak menuju rumah Anin terbilang dekat dari sana. 

"Tok tok tok.. ibuu permisiii.." Suara ketukan pintu manual dari Sarah, tangannya terlalu penuh untuk mengetuk pintu.

Tak lama pintu terbuka dan muncul Ibu Anin dari sana.

"Astaga.." Ibu terus mematung melihat banyaknya kantong kresek yang dibawa Sarah.

"ASIK MAKAN BESAR!" Abi tiba-tiba muncul dibelakang ibu.

"Lest go!!" Sarah tak kalah semangat.

Sementara ibu dan anak perempuannya hanya menggeleng, Abi dan Sarah ini cukup satu frekuensi jika tentang makanan.

"Cimol masih ada bu?"

"Ada."

"Anin mau goreng ya?"

"Makanan yang dibawa Sarah kurang?"

"Lebih bu kalo kata Anin, cuma kata Sarah kurang kalo gaada cimol."

BE MY RAIN | SequelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang