Akhir

30.6K 2.5K 17
                                    

"Akhhhh Nichoo"
"Akhhh ohhh"

JLEB
"Bagaimana nikmat bukan?" Tanya Nicholas dengan senyuman yang merekah. Sheena terus mengerang dengan mulut terbuka lebar.

"Akhh hiksss" raung Sheena semakin keras diiringi isak tangis.

Tanpa memperdulikan Sheena Nicholas terus menusuk-nusukan benda kesayangannya ke arah Sheena. "Nicho ampunnhhhh sakitthhhh!"

"Ga ada ampun buat lo jalang! Lo harus rasain lebih sakit dibanding cewek gue!" Nicholas semakin dalam menusukkan belati miliknya ke perut Sheena.

Yaaa benda kesayangan Nicholas adalah Belati Gerber Mk. II (pict di part mati?)

Darah menggenang di kasur kingsize yang mereka tempati, begitupun dengan lantai yang penuh bercak darah. Bau anyir yang menguarpun tidak membuat Nicholas menghentikan permainannya.

Jika tahu akhirnya seperti ini, Sheena tidak akan berurusan dengan Edrea. Ia menyesal...sungguh, kini ia hanya bisa meneteskan air matanya ketika Nicholas dengan riang menusuk perut serta lengannya.

Melihat Sheena yang diam terkapar tak berdaya membuat Nichas bosan, "Huhhh gue udah bosen bermain-main, gue takut cewek gue bangun dan nyariin gue. Jadi kita akhiri saja permainan ini okay?! Goodbye bitch!" ucapnya tersenyum dan langsung menancapkan belati tersebut ke jantung Sheena. Yaaa...beginilah akhir hidup seorang Sheena Jovita.

*****

Edrea saat ini sudah dipindahkan ke ruang rawat VVIP, terdapat Theo dan Lucas yang sedari tadi tidak beranjak sedikitpun dari ruangan Edrea.

Tak lama setelah Nicholas pergi, Edrea sempat mengalami kejang-kejang  hingga membuat Lucas marah dan menembak 5 orang bodyguard nya. Amarahnya pun mereda ketika dokter dengan cepat memberitahukan bahwa Edrea telah melewati masa kritisnya.

Kringg Kringg...
Deringan dari ponselnya membuat Theo mau tidak mau mengalihkan pandangan dari brankar Edrea dan mengangkat panggilan tersebut.

"APAA?! KENAPA BISA PAH?!" wajah Theo berubah suram ketika mendengar ucapan seseorang ditelpon.

"......"

"Yaaa Theo kesana sekarang" Theo menutup panggilan tersebut dan menatap gusar ke arah Edrea. Lucas yang peka pun menatap ke arah Theo.

"Kenapa?" Ucapnya sambil mengangkat alis.
"Nyokap kecelakaan"
"Pergi!"
"Gimana Edrea?"
"Ada saya"
Theo mengangguk paham, ia mendekati brankar Edrea. "Cepatlah sadar sayang" ucapnya lirih dan mengecup dahi Edrea. Lucas mengerjap "berani sekali bocah ini!" batinnya geram.

Theo pun melangkahkan kakinya keluar ke dari ruangan Edrea. Melihat Theo yang sudah keluar, Lucas segera mendekati brankar Edrea kemudian mengecup dahinya bermaksud menghilangkan bekas kecupan Theo.

Saat sedang memandangi wajah damai Edrea, Lucas dikejutkan oleh suara tembakan dari luar ruangan. Segera ia beranjak dan melihat puluhan mayat di sepanjang lorong rumah sakit. Mayat-mayat tersebut tak lain dan tidak bukan adalah bawahannya sendiri. Lucas menggeram marah, siapa yang berani membuat kekacauan ini.

Suara langkah kaki dibelakangnya membuat Lucas menoleh dan mengerjap bingung melihat sosok di depannya. "Aku tak merasa memiliki masalah denganmu" ucap Lucas datar. Ia memandang penuh permusuhan pria tersebut.

"Bawahanmu tidak membiarkan ku masuk, jadi kurasa tidak masalah kan jika aku melenyapkan mereka?" Ucapnya datar.

"Apa maumu?" Tanya Lucas to the point.

"Gadisku" ucap pria tersebut. "Sialan! Apa maksudmu Dareen Cedric Dempster?!"

Dareen tersenyum miring, "aku ingin melihat gadisku, EDREA ALEA FIOLLEN" Lucas terdiam, sebenarnya berapa banyak pria yang terpesona kecantikan Edrea?!

Lucas mengepalkan tangannya, ia ingin menembak kepala Dareen saat ini juga. Namun ia harus mengalah karena tahu bahwa Dareen adalah orang nomor 1 di dunia. Sebenarnya bukan takut, namun ia tidak ingin membuat keributan. Ia berharap ketika bangun nanti Edrea tidak menerima Dareen, cukup dirinya dan Nicholas saja. Harapan yang sangat tidak mungkin terjadi, hehee~

Dareen berdecak kesal ketika tidak mendapati jawaban Lucas, ia segera masuk ke ruangan gadisnya namun matanya terbelalak ketika melihat kondisi Edrea.

"Sa...sayangg ba..bagaimanaa..." ucap Dareen lirih. Lucas pun memasukki ruangan dan sama kagetnya dengan Dareen.

Gimana part ini?

TRANSMIGRASI EDREA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang