Malam ini udara cukup dingin tetapi tidak bagi Edrea. Kakinya disimpan pada paha Gavriel, jari lentiknya dimainkan oleh Lucas, sedangkan Dareen mengusap lembut surainya membuat kehangatan melingkupi dirinya. Senyum tipis terbit di bibir ceri Edrea, bukan senyum miring atau menyerigai namun senyum yang benar-benar tulus.
"Aku dengar kamu diundang ke mansion keluarga Lazerdain, apa benar?" ucap Lucas memecahkan keheningan, "ya benar kenapa?" Jawab Edrea mengelus lembut rahang Lucas.
"Sweetie apa kamu akan datang?" Serobot Gavriel, Edrea hanya mengangguk sebagai jawaban. "Biarkan kami ikut" ucap Dareen dengan nada merajuk.
Edrea menghela nafas gusar, ia takut mereka menghancurkan rencananya. "Tidak ada bantahan sayang, kami ikut atau kamu tidak boleh pergi!" Mutlak Lucas.
"Baiklah" pasrah Edrea.
"Gak buruk juga membawa mereka buat dipamerin ke jalang itu, gue pastiin lo bakal iri dengan kehidupan Edrea Alea Fiollen" batin Edrea tersenyum miring.
BRUKH
Tiba-tiba seorang maid jatuh di depan Edrea dan para haremnya. Makanan dan minuman yang dibawanya pun berhamburan, bahkan pecahan kacanya menggores kaki maid tersebut."T-tuan maafkan saya hikss" ucapnya sambil berlutut, tak peduli darah semakin merembes dari kakinya. Edrea yang melihat hal tersebut menaikan alisnya, tak lama ia berdecih sinis.
"Bereskan dan minggir dari hadapan gue!" bentak Edrea. "Sayang jangan berteriak, ini hanya kesalahan kecil" ucap Lucas menenangkan Edrea. "Kamu membelanya?!" Tanya Edrea. Lucas menggeleng cepat, ia tidak bermaksud membela maid itu, ia hanya takut tenggorokan Edrea sakit karena berteriak.
Maid tersebut menunduk menyembunyikan senyum miringnya, "siapa namamu?" datar Dareen dengan tatapan tajam. Edrea membolakkan matanya tak percaya, untuk apa Dareen peduli pada maid itu?!
"Sa-saya Rana tuan hikss... tolong jangan bunuh saya" ucapnya sambil gemetar, ralat pura-pura gemetar. "Pergi!" Usir Dareen namun Rana malah semakin menangis "hikss hikss maaf tuan" lirihnya sambil memegang sepatu Dareen. "Jalang menjijikan kenapa kau malah menangis dihadapan kami! Cepat bereskan ini dan enyahlah!" Bentak Gavriel murka.
Rana mendongakkan kepala dan mengusap kasar air matanya, segera ia membersihkan kekacauan tersebut dan berlalu dari hadapan mereka "shit gagal! Tapi lain kali aku pasti menyingkirkanmu!" batin Rana.
Edrea yang mengetahui niat Rana pun hanya tersenyum remeh. "Lo gak bakal bisa nyingkirin gue Rana, karena Ratu tidak bersaing dengan seorang pelayan!"
*****
Edrea sudah siap dengan outfit simple nya, ia akan pergi ke mall bersama Hellia dan Flora.
"Gila lo cantik banget Re!" Histeris Hellia dan Flora berbarengan. Hei kenapa dengan mereka? Setiap bertemu dengan Edrea berteriak histeris.
"Kayak baru liat gue aja" santai Edrea. Edrea sengaja meminta Hellia dan Flora agar menjemputnya, hal itu dilakukan agar para prianya tidak ngotot ingin ikut. Bisa rusak acara girls time mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI EDREA [END]
Fiksi RemajaKisah perjalanan Edrea seorang ketua mafia blackmoon yang mengalami transmigrasi. Mati dalam keadaan mengenaskan karena orang kepercayaannya sendiri. Bagaimana Edrea menjalani kehidupan keduanya? Ditemani sistem yang selalu membantu dan mengarahkan...