5. Mati Mengerikan

301 33 3
                                    

-ELVARETTA 1993-

👻👻👻

---•••---

Terkulai lemah lengannya, letih menggerogoti tubuh tanpa sebab, seolah dikejar monster hingga berhari-hari yang tak mampu untuk bangkit dari lelap. Usapan lembut mengenai dahi, cucuran peluh membasahi hingga terus diseka oleh Gazlie, gadis itu. Kembali tak berdaya di atas tempat tidur.

Remang cahaya menusuk netra Elvaretta, perlahan matanya tersingkap kian nyalang, menelisik lampu kamar terang di atas sana, sekilas. Tatapan tadi teralih ke samping, tepat pada Gazlie yang memberikan senyuman tenang.

"Aku kenapa lagi?"

"Pingsan," singkatnya.

"Aku ingat saat kita bertemu Bi Tiwi. Setelah diusir dari sana aku melihat seseorang menyoroti lampu senter tepat pada mataku. Dan setelahnya-"

"Apa yang kamu bicarakan, Ta?"

"Semua yang kita alami."

"Tapi aku tak mengalami semua itu."

Gelengan Elvaretta kembali tertanda ia mulai capek. Lelah dalam segala yang mengusik kehidupannya. Elvaretta datang di tahun yang berbeda, bertemu Ayah dan Ibu, pembunuh serta mencoba berbicara dengan Tiwi. Nyata lain, Gazlie mengakui bahwa semua itu tak ada sama sekali.

"Bi Tiwi?" Gazlie menggeleng. Lelaki dengan baju kerja yang masih ia gunakan mulai mengerut keningnya.

"Aku sebentar lagi pasti dipecat dari pabrik karena selalu menerima panggilan untuk mengantarkan kamu pulang. El, sebenarnya apa yang membuat kamu selalu pingsan kek gini? Apa yang kamu rasakan? Capek? Pusing?"

"Entahlah," sangat singkat dan juga pasrah. "Menjelaskan sama kamu tak akan menemui titik penyelesaian, Gaz. Kamu tak akan paham denganku."

Tangan Gazlie terulur, menyentuh jemari hangat yang sedang tertidur lemah. Ia tak ingin egois, namun tak bisa memahami juga tentang Elvaretta yang bisa berucap beda hampir setiap hari.

"Aku akan mendengarnya lagi, sekali lagi tentang apa pun yang ingin kamu bilang. Sebisa mungkin aku pahami, El. Jadi katakan saja, kenapa kamu bertemu dengan Bi Tiwi? Apa yang terjadi?"

Senyuman terbit di sudut bibir Elvaretta. Memberitahukan kalau dirinya kembali pada tahun sebelum ia terlahir? Melihat pembunuhan kejam tepat pada matanya, atau berhasil menyelamatkan Bi Tiwi yang hampir saja mati. Apakah masuk di akal?

"Aku gak bisa menjelaskannya sama kamu, Gaz. Tapi aku akan membawamu untuk masuk ke sana dan kita lihat bareng-bareng. Andai... Andai saja bisa, kamu pasti akan sangat paham bagaimana tersiksanya aku selama ini."

Terkurung dalam debu, dibelenggu kegelapan, diusik suara menakutkan hingga dunia yang berbeda. Elvaretta menjelajahi waktu tanpa ia ketahui apa sebab sehingga dirinya terseret begitu jauh bahkan tak masuk di dalam logikanya sama sekali.

"Ini bukan kisah dongeng, Gaz. Kita hidup di tahun 2022 dan bukan dunia fantasi. Lalu kenapa? Kenapa aku terus menerus berada dalam lingkar hitam seperti ini?"

"El. Kamu pulang ke mana?"

"Hah?"

"Kamu menempuh jalan mana dan pulang ke mana?"

---•••---

"A-ampun... Hiks hiks..."

"Tolong selamatkan saya, Pak. Tolong."

ELVARETTA 1993 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang