1. Pembunuhan 1993

1K 81 10
                                    

-ELVARETTA 1993-

👻👻👻

---•••---

Elvaretta tersenyum tenang saat memandangi Gazlie berlari ke arahnya. Seperti biasa, pergi ke danau, tempat paling disukai oleh lelaki itu. Duduk di rerumput, meminum beberapa minuman kaleng dan makanan ringan, bercengkrama dengan angin dan menatap jalan layang dari jauh.

"Kamu gak takut kalau nanti aku diculik?"

"Ada aku. Satpam pribadi," kata Gazlie terkekeh pelan. Rambut ikalnya ia sugar ke belakang ditambah terbuai oleh angin. "Jangan dibiasain ngomong begitu, nanti jadi kenyataan."

Elvaretta menoleh. "Kamu takut aku hilang?"

"Sangat takut."

Sesingkat interaksi yang mereka tampilkan, sesingkat itu juga pertemuan mereka. Bukan, bukan kisah tapi tujuan.

Elvaretta bertemu Gazlie di danau yang dilalui penuh ilalang, berdiri lelaki itu sembari menangis pilu, entah sebab apa, atau karena apa?

Menyadari ada yang aneh, membuat Elvaretta bertanya. Tapi, Gazlie justru mengatakan hal lain.

"Pulanglah ke rumah. Aku takut terjadi sesuatu hal yang buruk denganmu."

---•••---

Peluh membasahi seluruh tubuh tetapi pelariannya kali ini masih belum terhenti. Ada banyak orang dengan pakaian hitam mengejar, bukan dengan tangan kosong tetapi senjata yang bersembunyi di balik kuku-kuku jemarinya.

Hos.. Hos.. Hos..

Dirinya terperangkap. Perkara jingga dipenghujung senja, ia memilih masuk ke dalam lingkar kejahatan, terjerat kakinya hingga menjadi buronan.

Drrtt...

Elvaretta meraih benda pipih dalam saku celananya, menerima panggilan itu dalam keadaan berlari. Tetapi...

"El. Aku di depan rumah. Kamu sudah bangun?"

Kakinya terhenti, napas yang memburu ia tenangkan. Sejenak tak ada yang mengejar, Elvaretta memutar arah tatapan. Sudah malam dan hitam kelam. Beruntunglah kunang-kunang melingkar hingga kegelapan tak sepenuhnya terenggut.

"Gazlie?"

"Kenapa? Ada apa dengan suaramu? Aku masuk ya?"

"Aku tidak ada di dalam, Gaz."

"Di mana kamu? Bukannya kemarin bilang mau berangkat kerja pagi-pagi sekali."

"Ini masih malam, Gazlie."

"Jangan bercanda, El. Ayo keluar, aku juga banyak pekerjaan di pabrik."

Degupan jantung yang berdentum mulai mengusik kala suara keras dari seseorang kembali terdengar. Elvaretta berjongkok, menutupi diri di dalam ilalang dan berdiam. Bau dedaunan dan kayu jati menyengat padahal tak ada pohon besar di sini, bahkan sebagian tercium amis entah berasal dari mana.

ELVARETTA 1993 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang