Part 7

0 1 0
                                    

"Aku datang untuk mengambil semua harta mu, dan kakak mu! Sekarang ayo, berikan pada ku!" Kata Walter. "Untuk apa kamu mengambil harta ku dan kakak ku, Yeeton?" Kata Samuel. "Untuk diberikan pada Rum." Kata Walter. "Oh, begitu? Aku tidak akan memberikan semua harta kami pada mu, kecuali kalau kamu berhasil membunuh ku!" Kata Samuel. Walter pun menyerang Samuel, dan Samuel menyerang balik. Disaat mereka sedang bertarung, tiba-tiba Rum datang. "Hebat, pertunjukan yang sangat hebat!" Kata Rum. "Rum, pasti kamu yang telah menghipnotis kakak ku! Sebaiknya kamu hilangkan hipnotis itu, atau aku akan membunuh mu!" Kata Samuel. "Kamu ingin membunuh ku? Silahkan saja, kalau kamu ingin dihancurkan oleh Yeeton!" Kata Rum. "Kamu tidak akan bisa menyakiti sahabat ku!" Kata Yeeton. "Hei, sadarlah! Kamu bukan Yeeton, kamu adalah kakak ku!" Kata Samuel. "Eh, benarkah?" Kata Walter. "Jangan dengarkan dia, dia hanya menipu mu!" Kata Rum. "Oh, menipu ya? Beraninya kamu menipu ku, anak kecil!" Kata Walter. Lalu Walter menyerang Samuel lagi, dan Rum mengambil semua harta nya. "Hahahaha, kerja bagus! Sekarang ayo kita pergi dari sini, sebelum ada yang melihat kita!" Kata Rum. "Baik, sahabat ku!" Kata Walter. "Kak, jangan pergi! Arghh, perut ku!" Kata Samuel yang sedang kesakitan. Beberapa menit kemudian, dia pun pingsan. Keesokan harinya, Samuel bangun. "Ah, tempat apa ini?" Kata Samuel. "Akhirnya kamu bangun juga, nak. Tadi malam, kamu ditemukan pingsan, dan perut mu berdarah." Kata seorang penyihir tua. "Ya, itu karena Rum menyerang ku." Kata Samuel. "Rum, si penyihir jahat itu?" Kata penyihir itu. "Ya, apakah tuan mengenal nya?" Kata Samuel. "Semua penyihir pasti mengenal Rum, penjahat paling tertinggi di sini. Dia selalu merampas harta, sihir, dan lain-lain yang dimiliki oleh semua orang." Kata penyihir itu. Lalu Samuel bangun. "Hei, kamu mau ke mana, nak?" Kata penyihir itu. "Aku harus pergi, kak Walter butuh bantuan ku." Kata Samuel. "Walter? Oh, baiklah. Hati-hati, jangan paksakan diri kalau masih sakit." Kata penyihir itu. "Baik, tuan." Kata Samuel. Lalu dia pergi mencari rumah Rum.

Samuel & WalterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang