9🍳 brownies

29 11 1
                                    

🍰

Setelah pulang sekolah Wika langsung menuju pasar tradisional yang ada di dekat rumahnya, membeli semua bahan dan alat yang ia butuhkan untuk membuat kue dengan uang hasil meminjam dari teman baiknya itu.

Lebih dari dua jam dirinya berkeliling pasar mencari bahan yang di butuhkannya, dengan uang itu ia bisa membeli bahan dengan kualitas lumayan baik, kemudian ia selesai pada kurang lebih jam 5 sore.

Seharusnya di rumah ibunya sedang memasak untuk jualan nanti malam.

Rumah 🏠

"Ibu Wika pulang!" Mencari sosok sang ibu yang ternyata ada di dapur.

"Loh ka kamu bawa apa itu kok banyak sekali?" Tanya marwa melihat sang putri membawa dua kantung besar pelastik.

"Ah, ini bahan buat bikin kue bu, rencananya Wika mau bawa ke sekolah dan jual di kantin."

Marwa mengernyitkan alis bingung.

"Siapa yang mau bikin kue ka?"

"Wika sendiri Bu yang bikin." Jawabnya sambil menaruh belanjaan di atas meja makan.

"Loh kapan kamu pernah belajar masak Ka, ko ibu gak tau?" Tanya sang ibu.

"Em... Itu Bu anu- Wika belajar dari internet hehe!" Ucapnya mengalihkan pandangan seraya menggaruk tengguknya yang tak gatal.

"Terus belanjaan sebanyak ini kamu dapet uang dari mana?" Tanyanya lagi mengintrogasi sang putri tercinta bukannya apa-apa selama ini Wika hanya tau main dan makan sejak kapan ia bisa memasak dan memiliki uang simpanan.

"Wika minjam modal dari Giselle Bu."

Ibunya menghembuskan nafas kemudian menarik anaknya untuk duduk di meja makan menghadapnya.

"Sini duduk!"

"Berapa banyak yang kamu pinjam dari Giselle?"

"Sekitar 1 jutaan Bu." Ucapan Wika membuat sang ibu terkejut.

"Ka itu uang yang banyak, bagaimana kalau kamu tidak bisa mengembalikannya, kamu siap bertanggung jawab?" Ucapan cemas sang ibu membuat Wika tersenyum.

"Ibu tenang aja Wika akan kembalikan uang Giselle dengan utuh setelah menjual banyak kue di sekolah, Wika akan bertanggung jawab penuh dengan apa yang Wika putuskan Bu." Kata Wika meyakinkan.

Sang ibu memandang anaknya lama kemudian menghembuskan nafas lagi.

"Baiklah kalau kamu sudah bicara seperti itu." Katanya sambil tersenyum menutup mata.

"Terus kapan kamu mau membuat kuenya mau ibu bantu?"

"Gak usah Bu, ibu kan harus jualan, biar Wika aja sendiri yang buat, Wika ingin meminjam peralatan membuat kue punya ibu saja boleh?"

"Beloh lah masa nggak buat anak sendiri kamu pakai saja tapi ingat rapihkan kembali jika sudah selesai."

"Siap komandan!" Ucap Wika sambil memberi hormat dengan sikap sempurna.

WTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang