14🍳 Rumor

16 5 2
                                    

🎂


Sudah tengah hari dan bahkan bel istirahat ke dua ini hampir berakhir namun tak satupun dari kue-kue Wika yang terjual hari ini, sebesar itukah dampak dari gosip yang beredar!.

Jika situasi terus berlanjut seperti ini, ini akan menjadi kerugiannya yang pertama.

Pandangannya menyapu ke seluruh isi kantin banyak siswa siswi yang tengah menatapnya namun ketika dirinya menatap balik mereka, mereka langsung membuang muka kemudian mulai mencibir.

"Gue udah gak tahan!" Kata Giselle tiba-tiba.

Brak!?

"LO SEMUA KALAU ADA MASALAH NGOMONG ANJIR, GAK USAH LIRIK-LIRIK TERUS NYINDIR DI BELAKANG, SINI DEPAN MUKA GUE!!" teriaknya menggebrak meja, dia sedari tadi sudah menahan emosi mendengar cekakakan di belakang dan sampingnya menertawakan Wika dan juga dirinya.

Dan teriakan itu sukses mengejutkan se isi kantin bahkan termasuk beberapa penjaga kantin.

Beberapa dari mereka hanya mendengus dan mengalihkan pandangan dan beberapa takut juga berdebar mendengar umpatan Giselle.

Padahal si Wika hampir nyelakain satu sekolahan tetep aja di bela!

Iya tuh, gak tau malu banget!

Abis ini gue harus ke rumah sakit siapa tau aja ada yang salah sama badan gue!

Begitulah bisikan-bisikan yang sayangnya terdengar oleh kedua orang itu.

Hampir saja Giselle akan melabrak sekumpulan orang yang baru saja berbisik itu, namun tangannya sudah di tahan terlebih dahulu oleh Wika.

"Sel Lo tenang, mereka gak tau apapun mereka cuman percaya sama apa yang mereka liat tanpa mau nyari kebenarannya, Lo gak usah buang buang suara Lo buat peduli'in omongan orang." Ucap Wika menarik lengan baju Giselle menenangkan gadis itu.

"Gak bisa gitu dong ka, justru karena mereka gak tau apa-apa, kenapa mereka seolah-olah tau semua kebenaran yang padahal itu salah!" Ucapnya emosi sampai telinganya memerah.

"Salah?!"

Suara itu bukan datang dari Wika namun dari tempat yang tak jauh dari mereka, itu Resti and the gang dan Daniel and the gang.

Terlihat Resti yang merangkul sebelah tangan Daniel dengan dada membusung seakan dialah pemilik tempat itu. Kemudian dibelakangnya ada Dena yang berdiri memepet pada Arya yang fokus pada handphonenya juga Ayu,Ucup dan Fino.

Wahh rombongan besar.

"Semua orang juga udah tau kali dan udah ada buktinya kalau Lo itu emang ada kerja sama, sama pedagang kadaluwarsa itu." Lanjutnya membuat panas seisi kantin apalagi Giselle di depannya.

"So tau banget Lo gak gitu ceritanya!" Ucap Giselle panas.

Resti tersenyum miring menatap puas pada dua gadis di depannya, terutama Wika yang sedari tadi nampak bungkam.

"Gak penting gimana cerita versi kalian, yang jelas bukti udah terpampang nyata dan semua orang udah tau." Resti mengejek Wika.

Wika menatap Resti dan juga gerombolannya kemudian menghela nafas menggaruk kepalanya dan menopang lengannya di pinggang terlihat lelah dengan semua ini, tentu saja lelah kerja kerasnya tadi malam terbuang sia-sia hari ini, tapi entah mengapa hatinya selalu mencurigai orang-orang di depannya ini.

"Kenapa diem Wika, jujur aja kalau Lo udah nyabotase kue-kue Lo sendiri, lagipula semua orang udah tau jadi mau Lo jujur atau bohong itu bukan masalah." Ucap Resti memandang seisi kantin.

WTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang