Senin adalah hari Favorite Rei.
Dimana Senin adalah awal dari kesibukan setelah libur di hari sabtu dan ahad. Upacara? Ia menyukai nya.
Terdengar meragukan bukan?
Rei tersenyum sumringah saat melihat para kakak kelas dan teman seangkatannya berbaris rapi dengan seragam putih abu abu dihadapan nya.
Bagaimana bisa? Tentu bisa, karena ia adalah anggota PMR. Tidak perlu upacara, tugasnya hanya menunggu orang orang yang pingsan bukan?
"REI!!" panggil seseorang dari kejauhan.
Rei tersenyum miring, akhirnya usaha merapal nya tak sia sia. Ia membutuhkan korban matahari, entah pingsan atau apapun itu, Rei butuh ke UKS.
Sebenarnya siapa yang sakit disini?
Rei dengan tandu nya berlari seperti kilatan cahaya pada samurai samurai di anime.
Andai mereka tak menghadap ke depan, Rei yakin fans nya akan semakin bertambah."Di sini Rei!!" seru seseorang.
Okey, Rei tarik kalimat author tadi.
Fakta nya adalah korban pertama dari upacara berada di barisan paling depan. Yang otomatis memicu fokus beberapa murid pada nya.Entah beruntung atau tidak posisi nya saat ini. Beruntung karena fans nya akan semakin bertambah setelah melihat raut wajah khawatirnya pada sang korban. Dan tidak karena fans yang terobsesi padanya akan semakin menggila.
Setelah memastikan situasi kondusif. Rei dan teman seangkatan nya itu membawa sang korban menuju UKS.
UKS terbuka lebar mempersilahkan ia dengan teman nya untuk masuk.
"Biar saya yang menggendongnya," ucap Dokter uks itu.
Dokter tampan itulah yang menjadi alasan dan tujuan Rei saat memasuki ekskul PMR ini.
"Senyum aja terus, diabetes tau rasa lo," sindir Yera-sahabat Rei sejak masih menjadi sel sperma.
Bercanda, Yera Kalista adalah sahabat kecilnya. Tidak sejak menjadi sperma juga, melainkan orang tua mereka sudah berteman bahkan sebelum mereka lahir.
Sehingga saat ditanya orang orang "sejak kapan sih kalian berteman?" Maka mereka akan menjawab dengan serentak. "Kita? Sejak sel sperma bapak sama sel ovum mama bersatu malahan!!" jelas mereka begitu bangga.
Oke mari kita kembali ke waktu sekarang
"Kalian minum dulu gih, pasti capek mengawasi murid upacara benar?" tawar sang Dokter tampan seraya memeriksa suhu murid yang terkapar di brankar uks.
"Benar!!" jawab Rei antusias.
Yera hanya menggelengkan kepalanya, ada ada saja tingkah teman nya ini. Jika saja fans Rei tahu bahwa Rei memiliki Crush, Yera yakin seribu yakin bahwa akan terjadi hari besar potek hati.
"Kalau gitu kami permisi kak, mau lanjut bertugas," ucap Yera setelah menghabiskan botol mineral nya.
"Kok cepet banget sih?" batin Rei seraya memelototi teman nya itu. "Bodo amat, mau ikut kagak?" balas Yera dengan merolingkan mata.
A-aah tenang, kak Dokter tampan tidak mendengarnya kok. Karena mereka menggunakan telepati.
"Permisi ya kak," ucap Rei yang dengan terpaksa menyetujui nya.
"Iya, semangat ya Rei dan Yera," balas dokter tampan seraya melambaikan tangan nya.
Seketika Rei mematung dibuatnya setelah cukup jauh dari uks.
"AAAAAAAAAAAAAAAAA!"
"Sakit gila telinga gue!" dengus Yera reflek menjauh dari teman gila nya itu.
"Mama nya ngidam apaan sih? Ganteng nya kelewatan!" pekik Rei kegirangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Not Strangers || Haeryu ✔️
FanfictionRinai hujan kala itu, mempertemukan kedua insan yang terikat benang merah. Dengan trauma mendalam sebagi tantangan, sanggup 'kah seorang Haikal kembali berjuang setelah mengabaikan gadis pelengkap hidupnya? ==== ATTENTION Note : satu chapter 2000-2...