(4)

188 90 86
                                    

Sesuai dengan inisiatif nya Haikal mendatangi sekolah Rei.

Tenang, Haikal tidak dikerumuni cewek cewek seperti saat cogan wattpad dateng ke sekolah pacarnya kok.

Justru ia mendapat tatapan aneh dari banyak nya murid yang berlalu lalang. Satu pertanyaan yang sama dalam benak mereka adalah..

Kenapa ada anak sekolah lain disini?

Menunggu 10 menit lama nya akhirnya Haikal mendapati Rei tengah bercanda tawa dengan teman teman nya.

Terdapat 3 cowok dan 1 cewek yang tak lain dan tak bukan adalah, Cello, Gigi, Rona, dan Yera.

"Rei look at that!" seru Cello membuat Rei penasaran kemudian mengalihkan pandangan nya ke arah yang dituju.

"Haha?" gumam Rei.

Rei berlari kecil menghampiri nya.
"Haha lo udah sembuh? Terus kenapa disini? Ini panas nanti kalau lo makin sakit gimana? Naik apa? Mau gue pesenin taksi?"

Rentetan pertanyaan dari Rei membuat kepala Haikal pening bukan main. Seperti nya ia akan sakit setelah ini.

"Gila kali, ini kasian baru dateng udah diserang jutaan
pertanyaan aja," celetuk Cello berjalan menghampiri Rei dan Haikal disusul teman teman Rei yang lain.

"Cello," ucap Cello mengajaknya berjabat tangan.

Haikal hanya tersenyum kikuk saat menjabat tangan Cello. "Haikal."

Ini terasa sanggat canggung. Lalu laki laki ini tidak terlihat seperti orang indonesia, padahal sekolah Rei bukan sekolah elit atau sekolah internasional seperti sekolahnya. Bagaimana bisa bule masuk ke sekolah tak elit ini?

"Gausah heran, gue chindo kaya tujuh turunan. Terserah gue mau masuk ke sekolah mana, mau sekolah pedalaman pun kalau gue mau kenapa enggak?"

"Gue tau lo anak sekolah elit, tapi gausah natap gue gitu juga," jelas Cello panjang lebar.

Haikal ternganga dibuatnya.
Apa Cello punya kekuatan membaca pikiran?
Kalau begitu Haikal harus meminta tutor.

Bukan meremehkan sekolah Rei, hanya saja bangunannya tampak tak terawat membuat pikiran Haikal berkelana begitu saja.

"Udah udah bahas apaan sih kalian!!" lerai Yera kemudian menjabat tangan Haikal tiba tiba.

"Yera bestie nya Rei sejak masih jadi sel sperma!!"

Haikal cengo dibuatnya.
Apalagi ini? Mengapa teman teman Rei begitu unik?

"Haikal."

Masih ada dua orang lagi yang belum memperkenalkan diri kepadanya. Yang satu berpenampilan urakan seperti badboy pada komik komik dan satunya lagi seperti kutu buku.

"Ghifari," cicit laki laki itu membuat semuanya menatap sumber suara.

"Hadehh, udahan dulu deh sesi perkenalan nya. Ini Ghifari satunya lagi Rona bukan roma."

"Udah kan gais? Gue cabut dulu, yok Haikal!!" seru Rei menggandeng tangannya kemudian berlari kecil.

ooOoo

Setelah melalui perdebatan yang cukup panjang akhirnya mereka memutuskan untuk bersinggah di cafe langganan Rei.

Cafe turu.

Cafe ini adalah milik dari circle abangnya. Hasil dari kerja keras mahasiswa untuk membiayai hidup mereka mandiri jadi terbentuklah cafe ini.

Turu adalah bahasa jawa yang memiliki arti tidur. Seperti tidur yang memberikan kenyamanan pada setiap manusia saat beristirahat. Cafe turu pun memiliki visi dan misi untuk memberikan kenyamanan pada setiap pengunjung yang datang.

We Are Not Strangers || Haeryu ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang