YES, SIR | 18+

Part 7. Hurt

Tolong komen banyak-banyak. Biar makin semangat buat revisinya.

****

Farewell.. is it easy for you?

(Ucapan selamat tinggal.... Apakah itu sulit bagimu?)

Shit man, I do feel sorry, 'bout to say something what -uh

(Pria bodoh, Aku merasa bersalah, untuk mengatakan suatu hal-uh)

It's obvious.. since you do everything hastily

(Ini tak salah lagi..... sejak kau melakukan segalanya dengan tergesa-gesa)

Always going up and down with our love easily at your lips

(Selalu berubah-ubah dengan mudahnya, cinta kita kau ucapkan di bibirmu)

As a person, i already received a lot of pains from you..

(Sebagai manusia, aku telah menerima apapun dari kekuranganmu....)

So how do you want me to quickly send you a report of our breakup?

(Lalu, mengapa kau ingin aku untuk segera memberitakan perpisahan kita?)

Only being able to flip a few pages of book that were going to read..

(Hanya sanggup untuk membalik beberapa lembar halaman buku yang telah dibaca...)

Now our recently started love meets farewell faster than memories..

(Sekarang, kita baru saja memulai pertemuan dengan ucapan selamat jalan yang lebih cepat dibandingkan kenangan kita)

Even if you take all the blame, I have nothing to say

(Bahkan jika kau memikul semua kesalahan, aku tak dapat mengatakan apapun)

Saying that I wish there were no memories.. I have nothing else to say

love of a celebrity..

It's always like this

(Sudah jelas bahwa aku berharap tak akan ada kenangan.... Aku tak dapat mengatakan satupun kata cinta dari seorang pepatah.....

Selalu saja seperti itu)

My broken heart(girl), when we loved you shook my heart(girl)

(Hatiku yang luka(girl), ketika mencintaimu menghancurkan hatiku(girl))

Now we're breaking up you break that heart.. when you smash apart the heart that loved you

(Sekarang kita telah berpisah, kau mematahkan hati itu.... Ketika kau menghancurkan bagian dari hatiku yang mencintaimu)

It h-h-h-h-hurts so much

(Itu sa-sa-sa-sa-sangat menyakitkan)

Super Junior - Heartquake (english lyric)

------

Antonio Benedict

Beberapa saat sebelumnya.

Pesta malam ini belum juga ada tanda-tanda akan berakhir. Meskipun sudah pukul 1 dini hari, namun sepertinya belum ada satu orang pun beranjak dari tempat ini.

Mereka sibuk dengan judi, money dan wanita seksi. Bahkan disalah satu meja, ada yang terang-terangan tengah diservice oleh para wanita penggila uang tersebut.

Sambil ditemani segelas wiski, berulang kali kupijit kepala ini yang terasa begitu berat karena memikirkan kondisi Alena. Tadi wanita itu pingsan, namun sayangnya aku tidak sedikitpun bisa menolongnya. Karena Alena sudah lebih dulu dibawa pergi oleh Dean. Sedangkan Delia dengan kurang ajar menahan tanganku tadi.