GHOST IN LOVE

Masih Ada

👼 Ghost In Love part 5👼

Rendy dan Elsa bersikap biasa seolah keduanya tidak ada hubungan. Selama ini Elnino rupanya belum tau jika istri dan asisten pribadinya itu bermain di belakangnya. Bahkan rencana mendekati Aldebaran adalah obsesi dari dua orang licik tersebut. Meskipun Nino juga merasa diuntungkan karena perusahaan Aldebaran memang menjanjikan. Hanya saja kontrak kerja mereka belum berhasil akibat Aldebaran terkena musibah hingga meninggal dunia.

"Apa mungkin aku harus mendekati istrinya yang kudengar kini akan mengambil alih perusahaannya," gumam Nino.

Nino tertarik bekerja sama dengan perusahaan Aldebaran setelah Elsa membujuknya. Perusahaan Al sangat bonafit bahkan sedang berkembang sehingga banyak investor juga perusahaan lain yang ingin bekerja sama. Selain itu sang istri begitu terobsesi ingin menjadi tim ambasador di perusahaan tersebut.

"Kita pasti akan beruntung jika bekerja sama dengan perusahannya, apalagi jika aku pun menjadi ambasador perusahaan itu. Kalian bekerja sama pasti akan semakin besar bonafitnya. Aku serius, sayang. Aku peduli terhadap perusahaan kita. Pertimbangkan saranku ini."

Nino ingat perkataan sang istri yang tak henti membujuknya untuk bekerja sama dengan perusahaan Aldebaran. Dilihat dari perspektifnya ia pun tertarik karena melihat reputasi perusahaan tersebut. Sayangnya setelah mengatur jadwal pertemuan Nino dan Aldebaran hanya satu kali bertemu kemudian mencoba lagi tetapi batal karena adanya berita buruk yang diterima jika Aldebaran kecelakaan dan meninggal.

Elnino seorang pengusaha di bidang kosmetik juga properti. Elsa merupakan mantan model internasional dengan segudang prestasi, sayangnya perempuan itu memiliki obsesi terselubung terhadap sosok Andin juga Aldebaran. Masa lalu yang membuatnya begitu itu terhadap pasangan ini sehingga sebuah rencana yang sudah lama ia persiapkan akhirnya terlaksana melalui kekasih gelapnya yaitu Rendy Satya.

"Semoga Nino tidak mencurigai kita, sayang. Dia itu gampang kuperalat. Aku janji sebentar lagi dia juga akan menuju ke rencana kita. Pasti dia merasa penasaran kenapa Aldebaran bisa meninggal secepat itu," ucap Elsa tengah menghubungi Rendy.

"Aku juga sudah menyingkirkan semua bukti-bukti. Jadi kita bisa tenang, tidak akan ada yang tau tentang dalang semua ini kecuali kita sendiri," balas Rendy yakin.

***

Andin menuju kamar Fara. Rupanya gadis kecil itu sudah bangun dan rapi membuat Andin tersenyum lega.

"Anak mama udah rapi sekali, cantik banget," puji Andin membuat Fara tersipu.

"Hari ini masih libur sekolah. Fara boleh ikut mama ke kantor?"

Andin terkesima dengan keinginan Fara.

"Ke kantor? Apa nanti nggak bosan?"

"Nggak, kok, Ma kan ada Om Maher. Nanti aku ketemu Om Ammar boleh?"

"Boleh, tapi kalau Om Ammar juga sibuk gimana? Takut gangguin."

"Mama Fara bosan di rumah terus. Fara mau ikut ke kantor pokoknya," rengek Fara akhirnya hingga membuat Andin menyerah.

"Ya sudah, kamu boleh ikut. Nanti bisa kan tinggal di ruangan Mama. Hari ini Mama ada rapat, kamu yang santai saja dan boleh bermain atau belajar di ruangan Mama."

"Oke, Mama. Fara nggak akan ganggu siapa siapa, Fara pasti nurut."

Bukan hanya sekali memang Fara ikut orang tuanya ke kantor. Dengan almarhum ayahnya Fara sering menghabiskan waktu di sana sehingga Andin tidak begitu khawatir. Hanya saja kali ini dia akan ada rapat mensadaj bersama dewan pemasaran mengenai saham peninggalan suaminya juga proyek yang tengah di jalankan. Keinginan Fara tidak bisa ditolak, ia berharap putrinya itu bisa menghabiskan waktu bersama dengannya di mana pun tanpa ada beban. Andin jadi ingat Aldebaran yang begitu menyayangi Fara.