Rencana

183 43 10
                                    

👼 Ghost In Love part 7👼

Al dan sosok menyeramkan itu bersamaan menembus dinding. Namun bukannya keluar dan muncul di luar rumahnya, Al malah melihat bahwa dirinya berada di tempat yang berbeda, tempat yang amat asing. Hanya ada gumpalan awan pekat sebagai tempatnya berpijak, seakan Al sedang berada di atas langit. Atau mungkin sedang berada di dimensi yang berbeda, entahlah. Yang pasti Al tidak punya waktu untuk memikirkannya sebab sosok hitam itu kembali menyerangnya. Kali ini Aldebara bergerak lebih sigap. Dia berkelit dari serangan sosok itu, dan bahkan mencoba melawan. Sewaktu masih hidup, Al cukup menguasai seni beladiri sehingga dia pun mampu bertarung dengan sosok itu.

"Siapa kamu sebenarnya? Kenapa kamu muncul di depan istriku? Apa maumu?! seru Al sambil mencekal kerah jubah sosok itu.

Saat Al mendekatkan wajahnya, barulah dia melihat bahwa sosok di depannya memiliki wajah yang mengerikan, rata seperti aspal.
Tapi meski memiliki wajah yang rata, sosok itu ternyata bisa mengeluarkan suara dan menjawab pertanyaan Al.

"Aku tidak punya urusan dengan istrimu. Urusanku adalah denganmu."

"Apa maksudmu? tanya Al tidak mengerti.

"Aku harus membawamu ke neraka untuk mengganjar semua rasa sakit hati yang dirasakan oleh banyak perempuan yang telah kamu tolak."

Al melepas cengkeramannya dari kerah sosok itu, makin kebingungan saat dirinya mendengar jawabannya.

'Neraka? Perempuan-perempuan yang dia tolak? Apa sosok ini adalah malaikat?'

"Apa kamu malaikat yang bertugas menyeret orang ke neraka? Kalau memang iya, kamu harus tahu bahwa aku tidak punya tanggung jawab apa-apa pada perempuan-perempuan yang sakit hati itu. Mereka kutolak karena memang aku tidak punya perasaan apa-apa pada mereka. Perasaanku hanya pada Andin. Justru aku akan jadi pria jahat kalau menerima perasaan mereka dan malah mempermainkannya," jelas Al membela diri.

"Aku tidak peduli apakah kamu bersalah atau tidak, berdosa atau tidak. Tujuanku hanya membawamu ke neraka," balas sosok itu dingin.

"Jadi kamu bukan malaikat? tanya Al lagi.

Seharusnya kalau sosok di depannya adalah malaikat, sosok ini bisa tahu mana yang benar dan tidak. Terdengar tawa dingin dari sosok itu.

"Malaikat? Tentu saja bukan. Aku tak semulia itu. Malah, aku amat keji. Aku adalah roh yang menemani orang-orang yang dipenuhi dendam dan kebencian. Orang-orang yang tega melakukan hal-hal keji demi membalaskan sakit hati mereka. Aku adalah roh yang menemani Elsa."

Elsa? Seketika Al teringat dengan mantannya semasa SMA. Mereka putus karena Elsa yang berselingkuh dengan pria lain waktu itu. Beberapa waktu yang lalu, Aldebaran memang kembali bertemu dengan Elsa. Perempuan itu telah jadi istri seorang pengusaha dan menawarkan untuk jadi ambasador perusahaan Al, tapi Al menolak.

"Apa hubungannya Elsa denganku sehingga kamu bertugas menyeretku ke neraka? Kisahku dengan Elsa sudah lama berlalu, jadi seharusnya tak ada dendam lagi di antara kami,"balas Al.

Roh jahat itu mendengkus dengan geli.

"Kamu salah. Kisah kalian belum selesai. Dendam di hati Elsa padamu masih besar semenjak SMA, dan semakin berkobar lagi saat kamu menolaknya baru-baru ini."

Al terperangah mendengar penjelasan roh jahat itu. Dia benar-benar tidak menyangka bahwa kisah cintanya yang telah lama berlalu dengan Elsa ternyata masih menyisakan dendam hingga kini di hati perempuan itu. Benar-benar perempuan sinting, pikir Al. Padahal Elsa sendiri yang berselingkuh, tapi malah dia juga yang menaruh dendam pada Al. Bukankah dunia ini benar-benar terbalik?

"Kalau begitu, seharusnya dia sudah puas karena sekarang aku sudah mati dan dendamnya padaku terbayarkan,"ucap Al.

Dia ingin segera mengakhiri pertemuannya dengan sosok roh jahat ini dan kembali ke rumahnya untuk menjaga istri dan anaknya. Mungkin saja malah ada roh jahat lain yang berniat mengganggu keluarga kecilnya. Seorang Aldebaran tak akan membiarkan hal itu terjadi.

"Tidak. Dendam Elsa belum terbayarkan sepenuhnya. Dia memang sudah berhasil membunuhmu, tapi rohmu juga harus kuseret ke neraka agar semua urusan di antara kalian selesai."

Ucapan roh jahat itu tiba-tiba membuat Al tersentak. Apa katanya? Membunuhnya?

"Jadi Elsa yang sudah menyebabkan kecelakaan mobil itu?" tanya Al dengan syok. Roh jahat itu hanya terkekeh dengan keji. Membuat Al yakin jawabannya memang iya.

Dari awal Al memang sudah punya firasat bahwa kecelakaan motor yang dialaminya bukan sebatas kecelakaan, tapi ada dalang di baliknya. Ada seseorang yang dengan sengaja merencanakan pembunuhannya. Sayangnya, orang itu terlalu rapi dalam bertindak sehingga bahkan pihak kepolisian tidak bisa mengendusnya. Ternyata Elsa adalah pelakunya. Elsa adalah orang yang sudah membuatnya meninggal juga membuatnya berpisah dengan Andin  juga Fara. Benar-benar perempuan yang keji!
Al menggeram dengan penuh amarah.

Lalu tiba-tiba sosok roh jahat itu kembali menyerang Al. Kali ini roh jahat itu tampak sangat bertekad untuk berhasil menyeret Al ke neraka. Dia menyerang habis-habisan dengan kuku tajamnya. Namun, jangan kira Al langsung tak berkutik menghadapi serangan itu. Justru Al malah berubah semakin beringas setelah mengetahui fakta yang sebenarnya. Informasi baru yang didapatnya membuatnya kini punya tujuan baru. Dia akan membongkar kebusukan Elsa. Dia akan membuat Elsa membayar atas tindak kriminalnya yang sudah membuat Al meninggal.

Entah bagaimana caranya, bahkan meski kini Al hanyalah sebentuk roh yang tidak bisa dilihat, tapi dia akan mengungkapkan keberan itu. Tekad dalam diri Al menyala berkobar. Al membalas serangan roh jahat itu. Dia menubruk tubuh roh jahat itu hingga ambruk, dan kali ini keduanya seakan jatuh dari langit hingga ke tanah. Ia sadar bahwa baik dirinya dan roh ini sama-sama bukan manusia lagi, jadi mereka juga sama-sama tak akan mati lagi seberapa pun kerasnya pertarungan mereka. Jadi bagaimana caranya melepaskan diri dari roh ini?

Al masih punya urusan yang harus diselesaikan di dunia, dia tak ingin dimasukkan ke neraka saat ini juga.
Lalu tiba-tiba Al terpikirkan sebuah ide. Bukankah sosok yang ada di depannya adalah roh jahat? Itu berarti dia takut pada benda-benda suci.

Al pun mencengkeram jubah roh itu, kemudian membawanya berteleportasi ke rumahnya. Sama seperti bagaimana tadi mereka tiba-tiba sampai di atas awan, kali ini pun dengan mudah mereka juga bisa berpindah-pindah tempat.

Al ingat bahwa di ruang kerjanya dia menyimpan sebuah kitab suci. Al pun membawa roh jahat itu ke ruang sana dan langsung membenturkan wajah rata roh jahat itu menghadap kitab suci. Seketika roh itu melolong-lolong seperti kepanasan. Tolong! Tolong! Ampuni aku! Lepaskan aku! seru roh itu dengan penuh rasa sakit.

"Aku akan melepaskanmu kalau kamu mau membantuku mengungkap kejahatan Elsa," ucap Al dengan penuh penekanan."

"Baik, baik, aku bersedia melakukan apa pun perintahmu!" balas roh jahat itu cepat.

Aldebaran pun melepaskan roh jahat itu dari cengkeramannya. Dia tersenyum puas karena kini sudah memiliki rencana.

Bersambung
👻👻👻
#cerhal_aliyanthi

Makasih yang udah bantu dan semangati hingga akhirnya cerhal ini balik lagi for some one spesial pokoknya, terharu banget😍🙏

GHOST IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang