Janji Elsa

169 42 8
                                    

👼 Ghost In Love Part 8👼

Di sebuah rumah mewah yang lain, tampak sepasang pria dan wanita yang sedang tidur berpelukan tidak mengenakan sehelai pun baju, menunjukkan bahwa baru saja mereka selesai menuntaskan sebuah percintaan. Percintaan yang amat panas kalau dilihat dari seberapa berantakan ranjang yang ditempati mereka sekarang.
Namun, sebenarnya keduanya bukanlah sepasang suami istri, melainkan seorang nyonya dan asisten suaminya.

Ya, mereka adalah Elsa dan Rendi. Malam ini lagi-lagi mereka diam-diam berselingkuh di belakang Nino. Nino yang sedang pergi ke luar kota tak tahu apa-apa tentang bagaimana sikap istrinya yang sebenarnya kala dia tak ada. Nino tak pernah curiga sama sekali bahwa istri yang begitu amat dipujanya justru berselingkuh dengan asisten kepercayaannya. Andai Nino tahu, Nino pasti marah besar dan amat kecewa.
Namun, malam ini bukanlah malam biasa.

Ada yang aneh dirasakan Elsa. Tidurnya terasa tak nyenyak. Berkali-kali kening Elsa berkerut seakan dia tengah bermimpi buruk. Elsa juga merasakan bahwa hawa malam ini sangat dingin. Entah apakah dia lupa menaikkan suhu AC atau sebenarnya cuaca di luar memang berubah jadi dingin, tapi tubuh Elsa merasa menggigil, itu sebabnya dia semakin merapatkan tubuhnya pada Rendi. Puncaknya, Elsa terbangun dari tidurnya karena tak tahan dengan hawa dinginnya. Dia pun bangkit dari ranjang dan mengambil salah satu jubah tidurnya yang tertutup. Saat Elsa memeriksa AC, ternyata suhunya masih normal, dan saat dia menengok ke luar jendela, tak ada hujan yang turun.

'Aneh,'batin Elsa.

Dia pun memilih keluar dari kamarnya dan turun ke dapur. Dia hendak mengambil air minum untuk menetralisir tenggorokannya yang kering. Sepertinya tadi terlalu banyak mendesah sehingga suaranya jadi parau.
Elsa tersenyum. Rendy benar-benar pria hebat. Saat hendak membuka pintu kulkas, Elsa tiba-tiba dikagetkan oleh suara gaduh benda-benda yang beradu di belakangnya. Namun, saat menoleh, dia tak mendapati ada hal aneh yang terjadi. Semua perkakas dapur masih berada di tempatnya, tak ada yang jatuh. Mungkin kucing di luar yang beraksi, pikir Elsa. Lalu lanjut membuka pintu kulkas.

"Arghhh!!! "

kontan saja Elsa berteriak saat dia melihat di dalam kulkasnya ada sebuah kepala yang bersimbah darah. Elsa mengenali bahwa itu adalah kepala milik Aldebaran. Esa pun jatuh tersungkur ke lantai.

"Ada apa, Elsa? Apa yang terjadi?"

dalam sekejap saja Rendi sudah tiba di samping Elsa. Dia tadi mendengar jeritan Elsa yang kencang dan itu membuatnya langsung terbangun dan berlari turun ke sini. Dlihatnya bahwa kekasih gelapnya itu terduduk di lantai dengan raut yang amat syok.

“Elsa? tanya Rendi lagi sambil mengguncang bahu Elsa karena perempuan itu tetap diam sambil melotot ketakutan ke arah kulkas.

Karena penasaran, Rendi pun bergerak ke arah kulkas, hendak membukanya. Penasaran dengan apa yang ada di dalam sana sampai membuat Elsa jadi syok seperti ini.

"Jangan buka!" seru Elsa tiba-tiba sambil menahan tangan Rendi.

"Memangnya ada apa di sana?"tanya Rendi makin kebingungan.

Keringat dingin membasahi pelipis Elsa.

"A -aku melihat hantu,"ucap Elsa dengan suara bergetar.

"Hantu?" Rendi bertanya dengan heran. "Mana ada hantu benaran? "

"Hantunya Al,"jawab Elsa dengan tertekan.

Rendi tak percaya begitu saja dengan ucapan Elsa. Dia pun menyentak pintu kulkas hingga membuka dan mendapati bahwa di sana tak ada apa-apa yang aneh. Hanya buah-buahan, minuman kemasan, sayuran, dan beberapa bahan makan mentah lainnya.

"Ta-tapi tadi aku melihat." Elsa tampak semakin syok sambil menuding ke arah kulkas.

Rendi menghela napas. Dengan sabar dia berkata, "Mungkin kamu hanya kecapean, Sayang, mangkanya jadi berhalusinasi."

"Aku tidak berhalusinasi, Rendi! Aku benar-benar melihat hantu Al tadi!" seru Elsa dengan nada histeris.

"Ya, ya, baiklah, balas Rendi dengan nada menyerah. Lebih baik kita naik ke atas saja. kembali tidur.

Setelah itu, Rendi dan Elsa pun kembali ke kamar atas. Sementara dua sosok makhluk halus di sudut dapur pun tersenyum dengan puas. Ya, mereka adalah Al dan roh jahat yang sudah sepakat untuk membantu Al.
Al sudah punya rencana. Dia akan meneror Elsa sampai perempuan itu mengaku sendiri tentang perbuatan jahatnya.

***

Sejak melihat hantu kepala Al di kulkas, Elsa jadi sering parno sendiri. Dia tak mau sendirian dan harus ada orang yang menemaninya, entah itu suaminya, Rendi, atau asisten rumah tangga. Elsa juga membuang kulkas tempat dia melihat kepala Al dan membeli yang baru. Nino awalnya heran dengan sikap istrinya, tapi dia memilih tak berkata apa-apa. Malam ini Elsa tidur dengan Nino karena suaminya sedang tak ada pertemuan bisnis di luar kota. Elsa berbaring meringkuk di dada Nino.

Malam beranjak. Sementara Nino sudah terlelap sejak tadi, Elsa tak kunjung bisa tidur. Rasa takut masih membayanginya. Elsa terus berpikir tentang kejadian malam itu. Bertanya-tanya apakah benar dirinya hanya mengalami halusinasi?
Tiba-tiba Elsa merasa kandung kemihnya amat penuh. Dia ingin ke kamar mandi untuk buang air kecil, tapi takut. Padahal kamar mandinya ada di dalam kamar dan berjarak tak jauh.

“Nino, Nino, bangun. Temani aku ke kamar mandi, Elsa mengguncang tubuh Nino untuk membangunkannya. Tapi Nino tidur seperti batu, tak terganggu sedikit pun.
Akhirnya Elsa menyerah dan memilih berjalan sendirian ke kamar mandi. Dia menguatkan dirinya bahwa dirinya tidak takut. Bahwa kepala bersimbah darah itu memang hanyalah halusinasinya saja.
Saat berada di kamar mandi, Elsa buru-buru menyelesaikan hajatnya. Lalu saat dia akan keluar dari kamar mandi, tiba-tiba pintunya terkunci dari luar.

Deg! Jantung Elsa langsung kehilangan rimanya.

“Nino! Tolong aku!"serunya kencang.

Tidak ada balasan apa pun dari luar. Elsa berusaha mendobrak pintu dengan bahunya, tapi hasilnya nihil. Tiba-tiba lampu kamar mandi malah berkedip-kedip menyala dan mati, membuat tubuh Elsa seketika lemas dan merosot ke lantai saking takutnya.

Lalu lampu kembali menyala dengan normal. Tapi yang membuat tatapan Elsa berubah ngeri, dia melihat bahwa di kaca wastafel ada darah yang merembes dari atas kaca, entah berasal dari mana. Darah itu mengalir dalam jumlah yang banyak hingga menutupi keseluruhan permukaan kaca.

Lampu tiba-tiba kembali berkedip mati, lalu sedetik kemudian hidup.  Dan di sana, di permukaan kaca yang tadinya dipenuhi darah, ada goresan-goresan yang seakan diukir seseorang hingga membentuk kata-kata. Kata-kata itu bertuliskan,

'AKUI KEJAHATANMU!'

Lalu Elsa pun pingsan di kamar mandi.

***

Saat terbangun dari pingsannya, Elsa mendapati dirinya berada di salah satu kamar VIP rumah sakit. Ada Rendi yang menemani di sampingnya entah di mana Nino. Mengabaikan kepalanya yang pusing, Elsa langsung menatap tajam pada Rendi.

"Aku berjanji akan menghabisi semua orang yang disayangi Aldebaran! Berani-beraninya dia masih mengganggu ketenangan hidupku bahkan setelah dia mati!"


Bersambung
👻👻👻
#cerhal_aliyanthi

Kok, malah makin jadi si Elsa 🤦

GHOST IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang