"Bodohnya, aku mengira rasa kita selalu sama,"
___________
Hujan rintik - rintik membasahi daun serta jalanan di siang menuju sore ini. Orang - orang meneduh dengan payung nya atau ditempat yang nyaman. Hujan dianggap cukup menyebalkan bagi banyak orang. Baju jadi basah, suhu mendingin, bahkan dapat menghentikan aktivitas. Apalagi orang - orang yang berjualan di luar ruangan, hanya berbekal tenda, semuanya tetap basah.
Di tengah cuaca seperti ini, ada seorang cowok yang duduk di balkon apartemennya. Menikmati segelas teh celup hangat rasa lemon dan camilan disampingnya. Sorot matanya memandang langit yang gelap.
Jalanan depan apartemennya lumayan ramai. Mobil dan motor berdesakan mencari jalan. Jas hujan warna warni pun menghiasi penglihatannya.
Jean Hardika Eleazar. Cowok itu yang suka hujan, sangat menikmati rintikan air yang mengalir dari atas. "haahhh, i like it," gumamnya tersenyum tipis. Kemudian menyeruput teh hangat yang ada di genggamannya.
Dia bekerja 2 jam lagi. Jarak tempat tinggal dengan cafenya cukup dekat. Dia tidak perlu risau.
Sekarang yang ada dipikiran Jean adalah bagaimana cara dia kembali ke rumah aslinya. Munafik jika cowok itu tidak rindu. Tapi keluarganya tak mau menerima sepatah kata maaf lagi darinya.
Jean yang malang. Semua yang dilakukan dirinya itu hanyalah sebuah pelampiasan. Jean terlalu dianggap remeh dan banyak alasan. Dulu, dia orang yang sama sekali tidak mau menyentuh perempuan kecuali mamanya. Sama seperti Jevan.
mencium anak SD, itu tidak sengaja karena Jean terpeleset. Sudah dipermasalahkan oleh keluarganya, namun tidak ada yang percaya. SMP dibilang gonta ganti cewek, nyatanya dia memang friendly dan mudah bergaul.
Seiring berjalannya waktu, ada masalah yang menimpa dirinya hingga keluarganya sekarang tidak bisa mempercayai ucapannya. Jean sakit hati, tetapi dia akan tetap menghormati orang - orang itu.
Alasan Jean selalu menjadikan perempuan sebagai bahan pelampiasan adalah, dia sering disebut laki - laki yang kurang gentle. Jean dulunya friendly namun tidak bisa menaklukkan hati satu cewek.
Merasa tertantang, dirinya membalaskan dendamnya. Sifat dan sikapnya berubah menjadi dingin, ia bergerak mengincar gadis milik orang - orang yang dulu mencemoohnya. Kalian pikir Jean memilih pacar statusnya itu seenaknya?
Oh tidak, cewek - cewek itu adalah mantan pacar atau bahkan masih dalam status pacar dari orang - orang berengsek itu. Makanya, musuh Jean semakin melebar, banyak.
Kalau ditanya, mengapa dari kesepuluh cewek tadi mau dengan Jean? jawabannya adalah gotta play safe. Berkencan dengan sepuluh orang bagi manusia memang mustahil.
Tidak dengan Jean. Wajah tampan, omongan manis, serta taktiknya selalu bisa menipu cewek - cewek itu. Dia pun pandai beralasan. Contoh,
to Misel :
babe, i'm sorry besok jam 8 aku ada acara keluarga. Aku kirim kamu cake mau? sebagai ganti dulu?to Anna :
hi pretty girl, how're u doing rn, darl?
besok jadi kan jam 8?
I miss u so muchIngat, dia mengetik pakai tangan bukan hati. Tentu Jean tidak ada rasa kesepuluh gadis itu. Merasa kasihan? tentu tidak. Jean memang berengsek.
Sudah, kalau diceritakan mengenai Jean, tiada habisnya. Intinya dia masih ingin bermain - main tanpa memikirkan karma yang akan menimpanya.
Jean beranjak dari bangkunya, mengambil handuk putih dan berjalan masuk kamar mandi.
🐦🐦
Diluar hujan semakin deras. Luna sedang berada di mall, mencarikan kado untuk sepupu cowoknya yang berumur 5 tahun. Anak kecil itu berulang tahun besok.
KAMU SEDANG MEMBACA
who's Eleazar?
Teen Fiction[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ] Kalau kata google, Perasaan dan Logika itu saling terkait dan mengintervensi satu sama lain. Benar, kata mbah yang sewadah info itu, benar adanya. Tapi terkadang kita sebagai manusia salah meletakkan antara rasa dulua...