*Tuhan, katakan jika pertemuan ini hanyalah suatu kebetulan*
______________________________________
Hari ini, hari yang dinantikan telah tiba.
Memasuki sekolah favorit adalah idaman seluruh anak bukan?"YUHUUU AKHIRNYA GUE BISA DI TERIMA DI SEKOLAH FAVORIT INI!!"
ucap Adeliana dengan raut wajah yang begitu gembira, sembari menghampiri Alan"yaelah, biasa aja kali" jawab Alan dengan kesal
"ck, emang lu gabisa liat orang seneng dikit" ucap Adeliana menjauhi Alan
"Ngambek lu?" Alan berteriak ke arah Adeliana
Namun Adeliana tidak menjawab Alan sama sekali, ia tetap melanjutkan perjalanannya ke arah belakang sekolah.
"Shit banget, bocah ngambekan" ucap Alan sambil mengejar Adeliana
*skip di belakang sekolah
"Ngeliat apaan lu Del?"
"Tuh ada cowo lagi sendirian, mungkin dia gaada teman" Adeliana menjawab sambil menunjuk ke arah anak laki-laki tersebut
"Samperin?"
"Gue sih ikut-ikut lu aja" jawab Alan pasrah
Adeliana pun menarik tangan Alan dan langsung menghampiri anak laki-laki tersebut.
"Sakit jir" ucap Alan kesal
"Aelah, gitu doang sakit" jawab Adeliana mengejek
"Bacot" jawab Alan dengan kesal
"Nyenyenye"
"Btw, kamu ngapain disini?" Adeliana menanyakan kepada anak laki-laki itu
"Em, ga ngapa-ngapain sih. Nyari angin doang" jawab anak laki-laki tersebut dengan raut wajah risih
"Kamu ga punya teman?"
"Maybe?" ujar laki-laki tersebut
"Ah, salken gue Adeliana panggil Adel aja. Ini teman gue namanya Alan memang agak sok cuek dia" ucap Adeliana sambil mengejek Alan
"Huum, salken Rayhan"
"Btw, Rayhan dapat kelas bagian mana?"
"Kelas 7-2 sih"
"WIHH SAMA DONGGG, BERARTI KITA SEKELAS!" ucap Adeliana kegirangan
KAMU SEDANG MEMBACA
Rayhan dirgantara [End]
Short StoryWarning!! True story. Lo itu cuma sampah di rumah ini! "Brengsek, gabakal gw lupain kata-kata yang keluar dari mulut bokap gw" ucap Rayhan dengan kesal. Ya Rayhan adalah seorang anak laki-laki yang harus merasakan pahitnya hidup selama 17 tahun la...