1 minggu telah berlalu
Ujian kelulusan telah usai"Huh, akhirnya ujian telah usai. Sumpah otak gue mumet banget jir" ucap Adeliana mengeluh
"Kira-kira kita bisa lulus ga ya?" jawab Alan spontan
"Kalau gue sih yakin bakal lulus awokawok, kemungkinan Alan ga lulus karna lu ga pernah belajar wkwk" jawab Rayhan mengejek Alan
"Brengsek lu Han, jan kek gitu lah"
"Bercanda Alan, yakali lu ga lulus"
*Dari kejauhan terlihat Floryn menuju ke arah Alan, Adeliana, dan Rayhan
"Hai semua, tebak gue bawa apa" ucap Floryn sembari menunjukkan sekotak nasi kecil"Geprek kah?" jawab Rayhan langsung merebut kotak nasi tersebut dari tangan Floryn
"Woi jangan di buka dulu Han!" jawab Adeliana membentak Rayhan
"Sans jir, belum akan gue buka"
"Menurut lu Floryn bawa apaan Lan?" tanya Adeliana
"Lah mana gue tau, kenapa tanya ke gue" jawab Alan sinis
"Aelah tebak lah Lan" jawab Rayhan sembari memberikan kotak nasi tersebut ke Alan
"Hmm, dari aroma nya kek pizza" jawab Alan sambil membuka kotak tersebut
"WIS BENAR LU LAN, GG SIHHH" jawab Rayhan kegirangan
"b aja sih menurut gue" jawab Alan singkat
"Btw, ini buat siapa Ryn?" tanya Rayhan
"Buat kalian semua, kebetulan gue lagi belajar masak pizza. Jadi gue mau minta saran ke kalian kalau-kalau ada kurang nya gitu" jawab Floryn menjelaskan
"OMG, makasih rynnnn" jawab Adeliana sambil memeluk Floryn
"Wkwk sans aja Del"
Keliatan nya mereka udah mulai dekat ya? Di lihat-lihat memang Alan cocok banget sama Floryn.
Kalau udah ketemu Floryn es batu nya langsung cair.*1 minggu kemudian, pengumuman kelulusan telah tiba. Semua siswa tentu begitu tegang
/Bel sekolah telah berbunyi, pertanda seluruh siswa harus berkumpul di lapangan
"Selamat pagi anak-anak sekalian, hari ini, hari dimana hasil dari ujian kalian kemarin akan kalian Terima.
Kalian semua telah berusaha semaksimal mungkin bukan? Bapak sangat menghargai kerja keras kalian.
Lulus atau tidaknya kalian telah di tentukan oleh para guru-guru.
Kelulusan kalian ini di tentukan oleh nilai kalian selama proses ajar mengajar di sekolah ini. Tentu tidak lupa kami para guru mengambil nilai sikap kalian selama kalian semua belajar di sekolah ini. Anak-anak sekalian perlu kalian tahu, ada beberapa siswa yang belum bisa kami luluskan tahun ini."*mendengar perkataan sang kepala sekolah tersebut, raut wajah para siswa mulai panik. Keributan mulai terjadi, namun dengan bantuan para petugas keamanan akhirnya suasana kembali tenang.
*20 menit telah berlalu, sekarang giliran kelas 9-2 yang akan di umumkan siapa yang menjadi juara semester ini.
"Baik, sekarang giliran kelas 9-2. Saya akan membacakan dari juara 3 sampai ke juara 1.
Juara 3 dengan nilai rata-rata 87,45 diraih oleh siswa yang bernama.. Vanya Adeeva!!!
Juara 2 dengan nilai rata-rata 95,67 diraih oleh siswa yang bernama..
M.Rayhan pratama dirgantara!!*seketika semua siswa hening
"Han, lu turun?" ujar Adeliana menatap ke arah Rayhan yang tampak murung
....
*Rayhan tak menjawab perkataan Adeliana, dan langsung menghampiri ke tempat pembagian hadiah.
"Selanjutnya juara 1 dengan nilai rata-rata 97,34 diraih oleh siswa yang bernama..
Adeliana christa!!...
/semua menatap ke arah Adeliana dengan raut wajah penuh tanda tanya
*Adeliana berjalan berlahan ke arah tempat pembagian hadiah
*ANEH, ga mungkin kan peringkat Rayhan menurun?*
Han, setelah ini lu ga bakal kenapa-kenapa kan? Setelah lu sampai ke rumah lu gabakal kenapa-kenapa kan? Gue takut lu kenapa-kenapa Han
Gue takut bokap lu main tangan lagi ke lu Han.....
Gue harap lu ga akan kenapa-kenapa Han.
Gue harap begitu..
_____________________________________
Please don't copy my story!
KAMU SEDANG MEMBACA
Rayhan dirgantara [End]
Short StoryWarning!! True story. Lo itu cuma sampah di rumah ini! "Brengsek, gabakal gw lupain kata-kata yang keluar dari mulut bokap gw" ucap Rayhan dengan kesal. Ya Rayhan adalah seorang anak laki-laki yang harus merasakan pahitnya hidup selama 17 tahun la...