[23] Arthur vs Sosok Bertopeng

300 42 3
                                    

Ruang Tidur, Mansion Welsh.

"Tidak usah sungkan," gumam Arthur sambil tersenyum palsu.

Segera puluhan bola matahari mini terbentuk di sekelilingnya. Mengorbit pada tubuhnya dengan suhu panas yang ekstrim.

"Kamu pengguna Solarkinesis?" tanya sosok bertopeng itu sambil berjalan santai mendekati Arthur.

Erza yang melihat itu segera menjauh dari Arthur. Ditambah suhu panas di sekitar Arthur membuat Erza gerah dan merasa tidak nyaman.

"Sudah tahu, mengapa bertanya?" Arthur menatapnya tanpa ekspresi.

"Hanya ingin bertanya." Sosok bertopeng itu mengangkat bahunya tak acuh.

"Apa kamu yakin tidak mempersiapkan diri?" tanya Arthur dengan senyuman miring khasnya.

Sosok bertopeng itu menggeleng. "Tidak perlu," jawabnya dengan nada optimis.

Mata Arthur menyipit, dan segera melemparkan puluhan bola matahari mini itu ke arah sosok bertopeng itu. Seperti apa yang sudah dia prediksi, sosok bertopeng itu berhasil menghindar dengan mudah. Akan tetapi, gerakannya sangat cepat seolah-olah sedang berteleportasi.

"Impresif!" puji Arthur dengan mata yang berkilat. "Ingin bermain kecepatan denganku? Hmph!"

Arthur langsung mengaktifkan Kinesis keduanya, Lunakinesis. Kemampuan memanipulasi dan menciptakan cahaya, bahkan menjadi cahaya itu sendiri.

Ketika Arthur dalam mode itu maka Arthur bisa dianggap sebagai cahaya, lalu menjadi foton. Foton sendiri adalah kuantum cahaya atau bisa dibilang kumpulan cahaya. Sebagai foton yang merupakan partikel elementer yang bergerak melalui kecepatan cahaya, jika mengacu pada hukum relativitas khusus yang diciptakan oleh Einstein, maka tidak ada sesuatu yang bergerak melangkahi kecepatan yang dimiliki Arthur.

"Kemampuan Lunakinesis-mu tidak kusangka sudah setinggi itu!" puji sosok bertopeng itu dengan tubuh yang terlihat seperti bayangan.

"Umbrakinesis milikmu juga tidak buruk," komentar Arthur dengan memunculkan bola-bola cahaya yang melayang cukup tinggi, hampir menyentuh atap ruangan. Hal itu dimaksudkan untuk menyinari seluruh ruangan, agar menekan bayangan.

Sebagai seseorang yang mengendalikan bayangan, sosok bertopeng itu cukup dirugikan menjadi lawan Arthur. Memang benar semakin terang cahaya, maka semakin tebal bayangan yang tercipta, tapi ada syarat khusus, yaitu harus ada perantara. Tanpa perantara itu hanya akan menekan bayangan.

Bayangan sendiri dihasilkan dari sumber cahaya yang terhalang oleh suatu objek atau benda. Ketika bola cahaya Arthur menyentuh bayangannya, seketika itu juga bayangannya lenyap. Sebagai sumber cahaya, api atau cahaya tidak akan memiliki bayangan. Dan itu adalah satu fakta mematikan bagi sosok bertopeng itu.

Jika Arthut adalah partnernya, sudah dipastikan dia akan sangat diuntungkan dengan kemampuan Arthur. Namun sayang, mereka berdiri di sisi yang berbeda. Karena bayangan sangat bergantung pada cahaya, dia akan sangat dirugikan melawan Arthur.

Sosok bertopeng itu menggeram kesal. Tiap kali dia menyatu pada bayangan, seketika bola cahaya itu langsung melenyapkan bayangannya. Ruangan itu hampir sepenuhnya terang oleh cahaya, akan tetapi beberapa bayangan di sudut atau di bawah benda, hanya sebuah umpan yang ditinggalkan oleh Arthur.

Sosok bertopeng itu sudah mencoba menyatu ke dalam bayangan itu, namun bola-bola cahaya itu terlalu cepat untuk dihindari. Ini jelas kekalahan telak untuknya.

"Sepertinya kamu terlihat sangat kerepotan," ejek Arthur.

Sosok bertopeng itu menghembuskan napas hangat dengan tenang. Jika kemampuan Umbrakinesis-nya tidak berguna. Tidak ada pilihan lain untuk memakai Kinesis keduanya, Necrokinesis. Dengan itu dia bisa memanipulasi dan mengendalikan mayat-mayat yang ada di dalam tanah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 07, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

2557 : Became The Crown Prince's FianceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang