Drama

369 42 2
                                    

Saat sudah sampai di sekolah, Fumiko memanggil kawan-kawan nya untuk menonton drama di ruang kepsek, tak lupa adiknya dan kawan-kawan adiknya

"Kalian nonton aja dari sini, aku harus masuk untuk memberikan bukti-buktinya," ucap Fumiko dibalas dengan 👍 oleh teman-temannya

.
.
.

"Permisi pak."

"Nak Fumiko, apa bukti-buktinya sudah dibawa?"

"Sudah pak, di berkas ini ada banyak bukti-bukti yang saya kumpulkan dengan bantuan teman-teman saya dan juga ini ada file yang berisi rekaman suara yang saya rekam setiap hari."

Fumiko memberikan semuanya pada orang tua mereka yang telah membully nya, tak lupa ia diberi tatapan tajam oleh mereka namun hanya ia balas dengan senyuman yang amat mencurigakan

Kepala sekolah mengambil file rekaman suara yang dibawa oleh Fumiko dan .... Terbukti mereka telah membully Fumiko dan murid-murid lainnya setiap hari hanya karena hal yang sangat-sangat tidak masuk akal seperti uang saku, buku perpustakaan, bocoran soal ujian dan sebagainya

"Jadi benar yang dikatakan oleh para murid disini, kalian memang membully mereka hanya karena hal-hal sepele."

Fumiko tersenyum melihat para pembully itu dimarahi oleh orang tua mereka, kepala sekolah memutuskan untuk mengeluarkan mereka dari sekolah itu

Setelah keluar dari ruang kepsek, Fumiko menghampiri para pembully nya dan berbisik pelan

"Lihat kan? Aku bekerja dengan bayangan, bukan untuk bayangan. Selamat tinggal, semoga betah di asrama nanti," bisik Fumiko dengan serangai liciknya

Bayangan yang dimaksud oleh Fumiko adalah murid-murid yang menjadi korban pembullyan juga, Fumiko menarik simpati mereka agar ingin bekerjasama untuk mengeluarkan para pembully itu dengan cara yang ori bukan editan. Para korban setuju dan setiap hari Fumiko memasangkan perekam suara kecil yang ia letakkan di kerah baju mereka

Secara bergantian mereka rela di pukuli agar bisa membuat para pembully itu dikeluarkan dari sekolah, dan kini mereka berhasil setelah berbulan-bulan mereka menanggung rasa sakit karena selalu dipukuli

"Terimakasih kak, berkat kakak kami semua bisa bebas sekarang," ucap salah satu murid yang juga menjadi korban pembullyan

"Tidak masalah, lagipula mereka memang tidak bisa dibiarkan begitu saja. Oh iya kacamata mu rusak kan? Ini, aku membelinya kemarin sebagai tanda terimakasih sudah ingin bekerjasama untuk mengeluarkan para pembully itu," Fumiko memberikan sebuah kacamata baru pada siswi itu

Siswi itu nampak senang dan kembali berterimakasih kepada Fumiko, kemudian ia bergegas kembali ke kelas nya

Puk

"Wah gak nyangka ide mu berhasil juga," puji salah satu teman Fumiko

"Terkadang cara bersih itu membuahkan hasil yang lebih baik daripada cara kotor," balas Fumiko

"Itu baru gadisku," puji teman laki-laki Fumiko yang dibalas tatapan tajam dari Radit

"Lo siapa ya?" tanya Fumiko sok gak kenal

"Woah, epertinya gadismu tidak mengenali mu kak Aiden," ejek Radit yang dibalas dengan jari tengah oleh Aiden

"Heh! Jari nya tolong diperhatikan!"

Radit yang berada dibelakang Fumiko menjulurkan lidahnya, Aiden rasanya ingin menonjok adik dari gadisnya itu tapi ia masih ingin menjadi calon masdep nya Fumiko, dih belum juga direstuin sama Author nya🗿

Alex dan Nico juga berada disana, melihat keakraban Radit dengan Fumiko membuat mereka sedikit iri karena sesuatu, tidak-tidak mereka tidak belok, hanya saja keakraban Radit dengan Fumiko seperti mengingatkan mereka berdua dengan suatu kejadian

Alex menoleh kearah Nico yang seperti ingin menangis, "Sudahlah, dia sudah bahagia disini," ucap Alex

"Ya kurasa kau benar, apa kita laporkan saja semuanya pada papa?" tanya Nico

"Ada baiknya kita sembunyikan ini dulu, kita belum melihat orang tua Radit, setelah kita melihatnya baru kita beritahukan kepada Papa," jawab Alex

"Baiklah."

(Attention : Jangan terpincut dengan kata-kata meskipun bisa saja memang kenyataannya begitu and Stop bullying)





The New Life || Countryhumans IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang