Minggu kedua jadwal kunjungan AA, jam 1 ya bu, tegas ustadz ibnu, setengah satu, aku dan kedua Kakak nya AA, otewe Pondok Pesantren, sesampainya di Pondok, Pak Mukhlis memarkirkan mobil didepan sebelum masuk, " Disini bu, lihat ban nya kempes, ditambal itu harus didongkrak dulu..." Untung Pak mukhlis sigap, " Ini bu ada yang suka dongkrak, nanti dibantu sama temen saya. Ibu masuk aja dulu isi daftar kunjungan. Aku pasrah menurut saja, Aneh itu mobil kok ban nya bocor tiba-tiba, Ahhh ada paku baru, rupanya sengaja ada Orang yang menebar paku dibelakang ban mobilku supaya kena dan bocor,hmm.....suudzonku......fakta juga karena betul ada bukti tertentu. CCTV rekamanya diulang -ulang tetep sama orangnya kukenal.
Beres urusan ban mobil, AA tampak dicegat Kakaknya sehabis dari mesjid shalat dzuhur, cium tangan, tampak jelas terlihat dari lantai 2 mesjid, aku menapaki anak tangga setahap demi setahap, mendekati AA, memeluk, mencium, menangis,.....rutinitas ketemu AA seperti itu, menangisnya tidak lama kali ini, semakin ikhlas melepas AA belajar serius dipondok. Aku duduk dibawah pohon rindang depan mesjid, Kedua kakaknya mengeluarkan makanan yang dibawa untuk AA, makan bersama, seperti piknik, tapi itulah..... karena 1 x dalam sebulan jadwal kunjungan AA, ini karena santri baru saja yang diperbolehkan 2 x.
" Ayo makan yang banyak, perbaikan gizi ya..." Kakaknya becanda.
" Biasanya di pondok itu kan Nutrisi " " Nutrisi apa?" Aa penasaran " Menu teri dan nasi " " Sok TAU " " Yey daripada Sok TUA " kakaknya menimpali. Kalau jauh saling menangis karena rindu, kalau dekat ada aja yang didebatkan......itulah tanda sayang saudara......seperti kucing dan anjing yang tak pernah akur tapi sebetulnya saling cinta, saling sayang, saling menghargai dibalik itu semua,......" Kasian ya sebulan sekali makan enaknya" " Enak kok makanan pondok" " Biasanya kan sabtu minggu makan diluar.....dipondok mana ada " " Nanti pesen ke bunda ya Bun". Melihat semuanya aku hanya bisa tersenyum. Mulai memahami arti ikhlas, mudah diucapkan namun butuh proses untuk menjalaninya.😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Tears for Heaven
General FictionAir mata pada umumnya memiliki makna Cinta, bukan kesedihan, lalu ketika berduka mengapa menangis? bukan menangis tapi merasa hilang cinta kita,..........yang tidak menangis apakah tak punya cinta??... justru cinta dan air matanya disimpan dibagian...