Minggu keempat sudah tidak ada air mata lagi, suara parau AA pun mulai menghilang, mulai sembuh perlahan, kurus terlihat sekarang, tapi propirsional, tinggi nampaknya, hanya sebentar, mengantarkan barang-barang yang hilang, disarankan temanku jangan difikirkan hilangnya kemana, dibelikan lagi di kirim lagi, karena setiap anak ada rejekinya.
Bertemu hanya untuk bicara keperluan lainya apa? karena waktunya bukan jadwal berkunjung, hanya dititipkan barangnta dan langsung ambil. Disela-sela pembicaraanya, AA hanya bilang butuh kostum untuk diacara Panggung Gembira, atau kata anak zaman now PenSi atau Pentas Seni, helatan Akbar apresiasi seni , sepintas video yang dishare digroup itu terlihat amat sangat megah. AA masuk dikonsulat Nusantara, ada ikut acara memeriahkan , semua terlibat tanpa kecuali.
Selintas terlihat acaranya megah dan luar biasa, Salut rasanya Pondok pesantren dapat mengapresiasi Seni dan mengangkat nilai-nilai budaya bangsa dari seluruh wilayah Indonesia. Semua memang butuh Seni, Adzanpun kalau tidak fiberi nada dan bacasnya tidak tartil, maka tidak akan indah terdengar kalau tidak berseni dan tidak harmoni. Dan Seni bisa juga menjadi media untuk menyampaikan dan mentranfer ilmu pengetahuan dengan mudah.
Berkreasi selagi mampu, hidup dengan mencipta dan berkreasi akan mendapatkan banyak positive fibe dan faedah.
Acara yang akan menghabiskan kisaran 100 juta lebih itu akan mengantarkan para santri menjadi memiliki kemampuan berlebih karena tidak hanya beribadah, belajar tetapi juga tahu menghargai budaya bangsanya.
3 menit bertemu dan sedikit berbincang mengobati rasa kangen ini, terlebih untuk memenuhi kebutuhan AA dipondok, berusaha agar tidak merasa kekurangan, sehingga dapat mengyrangi fokusnta belajar.
Senyum simpulpun kusimpan, kugas perlahan dan lega, sudah tidak banyak air mata lagi untuk kesuksesan AA dimasa depan. "KarenaMU, Hamba Ridho Ya Allah " kutinggalkan Ponpess Arridho dengan kecepatan 40 km/jam, Calm dan Woles rasanya hati ini. " Terima Kasih Ya Rabb".
Tang ting tung, Tang ting tung, WA di group wali santri tidak berhenti-berhenti membahas Perhelatan Pensi Akbar ala Arridho dilaksanakan besok, tanggal 24 september, pembahasan mulai dari Best Camp, dresscode, dan tektek bengek lainya rupanya sudah masuk dalam aturan wali santri yang harus dilaksanakan, demi kekompakan semua itu akhirnya disepakati bersama, padahal asli, saat itu aku aku sedang sibuk-sibuknya membangun Institusi Bahasa Inggrisku dan juga sedang observasi untyk membuka Internasional School di Bekasi, pulang pergi minimal seminggu sekali, Memang untuk mengembangkan usaha perlu kerja keras dan kerja cerdas, Kendati demikianpun, aku tetap menjaga perhatianku untuk AA sebagai Santri Arridho, dengan mensupport AA dan kegiatan-kegiatanya.
Terbukti selalu exist digroup Wali santri dan mensupport juga apapun yang dibahas dan dititahkan group.
Walau bukan typeku aktif digroup, karena terlalu banyak yang harus dikerjakan dan dididirikan, didunia nyata.........tapi tidak lupa juga ikut nimbrung dan sesekali komen di group at least hanya sekedar bahwa mensupport semua kegiatan dalam bentuk apapun itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tears for Heaven
General FictionAir mata pada umumnya memiliki makna Cinta, bukan kesedihan, lalu ketika berduka mengapa menangis? bukan menangis tapi merasa hilang cinta kita,..........yang tidak menangis apakah tak punya cinta??... justru cinta dan air matanya disimpan dibagian...