"Kamu mau nggak jadi pacar aku?"
Geya menatap sosok yang ada di depannya ini, jadi dia baru saja ditembak? Memang Geya sudah beberapa waktu jalan dengan orang ini, tapi jalannya sembunyi-sembunyi, kalau mereka meresmikan sebuah hubungan, maka mereka harus meplukasi semuanya.
"Aku takut banget sama bang Aydin." Geya kemudian menundukkan kepalanya, Aydin adalah sepupunya dan sepupunya itu selalu tidak memiliki hubungan yang baik dengan Andra, sosok yang baru saja menyatakan perasaannya untuk Geya.
Anra mendekat, dia kemudian menangkup kedua wajah Geya. "Percaya sama aku, aku bakal lindungin kamu, sekalipun dari Aydin." Andra mengatakan itu dengan mata sendunya, seolah meyakinkan Geya kalau dia benar-benar serius dengan apa yang dia katakan.
Geya juga sayang dengan sosok ini, Andra cukup mampu membuatnya merasa spesial, karena meski musuh bebuyutan abang sepupunya, tapi Andra masih mau dekat dengannya.
"Kalau dia ngamuk gimana?" Geya masih berusaha mencari jawaban, soalnya jujur dia sangat takut dengan abang sepupunya itu, semua kegiatannya di sekolah diawasi langsung oleh Aydin. Aydin adalah ketua geng, anggota gengnya ada banyak sekali dan Geya cukup harus hati-hati dengan semua anggota geng Aydin, mereka semengerikan itu memang.
"Aku yang akan hadapi." Andra berusaha meyakinkan Geya, soalnya untuk apa kedekatan mereka kalau hanya untuk berakhir begitu saja?
Geya menatap mata Andra, sayangnya dia sama sekali tidak menemukan keraguan di sana, sepertinya Andra benar-benar serius dengan semua hal yang dia katakan. Geya akhirnya mengangguk, sama seperti wanita lainnya, Geya memang agak lemah kalau soal perasaan, kalau soal hati, karena Andra adalah salah satu anak yang terbilang keren di SMA Pengubah Bangsa, jadi Geya bisa jadi salah satu yang beruntung kalau bisa jadi pacar Andra.
Andra tersenyum, dia kemudian menempelkan keningnya ke kening Geya, Geya mulai memejamkan matanya dan selanjutnya yang terjadi adalah Andra menempelkan bibirnya ke bibir Geya, ini menjadi ciuman pertama untuk Geya dan rasanya sangat spesial karena Andra melakukannya saat mereka sudah resmi berpacaran. Ah, akhirnya perjalanan mereka menemui status yang jelas, tentu saja Geya masih takut dengan Aydin, tapi dia perlu melawan segala ketakutannya karena dia sendiri juga punya kehidupan, tidak bisa kalau selalu berada di bawah aturan yang Aydin ciptakan.
***
Aydin berang, sudah banyak laporan yang mengatakan bahwa adik sepupunya itu menjalin hubungan dengan Andra, dia sudah bertemu dengan Geya beberapa kali dan Geya selalu mengatakan bahwa dia dan Andra hanya berteman, Geya beralasan bahwa banyak orang yang benci dengan dirinya hanya karena dia adik dari Aydin, jadi dia harus mendekati musuh Aydin agar hidupnya nyaman.
Aydin datang menemui Andra di gudang belakang sekolah, tempat di mana memang geng Andra sering menghabiskan banyak waktu. Sebenarnya Aydin tidak masalah untuk datang sendirian, karena kalau dia dihajar ya tinggal bawa ke rumah sakit. Aydin maju begitu dia melihat Andra.
"Gue minta lo jauhin adek gue." Aydin masih berusaha untuk bicara baik-baik, dia kalau dirinya yang diserang, dirinya yang dimanfaatkan sama sekali tidak masalah, tapi kalau sampai adik sepupunya juga, Aydin tidak akan pernah bisa diam saja.
Andra tertawa, masa dia mau menjauhi pacarnya sendiri? "Sampai kapan lo mau membatasi ruang gerak Geya? Dia mau sama gue dan lo seharusnya bisa ngerti itu."
"Dia nggak pantes buat sampah kayak lo!" Aydin dengan lantang mengatakan itu, Geya adalah anak berprestasi, anak polos yang masih harus menikmati masa remajanya, Aydin tidak mau kalau sampai Andra meracuni pikiran Geya.
Andra tertawa. "Dia juga punya perasaan yang sama kayak gue, jadi lo jangan halangi dua hati yang saling sayang." Andra berbicara sudah seperti manusia benar. Aydin tertawa mendengar itu, karena kalimat semacam itu tidak pantas dilontarkan oleh seseorang yang seperti Andra, begajulan tidak jelas.
Aydin langsung maju kemudian mendaratkan pukulannya ke perut Andra, dia benar-benar tidak terima, saat orang-orang satu geng Andra semuanya maju, orang-orang yang ada di geng Aydin juga maju. Terjadilah baku hantam, sama seperti yang sudah sering terjadi. Karena memang pada dasarnya mereka adalah musuh bebuyutan, geng Aydin yaitu Bebek Petarung sebenarnya sudah lebih dulu ada di SMA Pengubah Bangsa. Tapi kemudian Andra membentuk sebuah geng yang tidak mau nurut dengan geng milik Aydin, itu membuat mereka jadi berselisih paham sampai sekarang. Padahal kalau Andra mau berdamai, mereka bisa membentuk perkumpulan yang lebih besar dan bisa saling melindungi satu sama lain.
Pada dasarnya mereka hanya saling pukul-pukulan, setelah salah satunya babak belur, akhirnya akan berhenti sendiri. Mereka senang membela diri, membela orang-orang sekitar, tapi tidak untuk menjadi seorang pembunuh, karena masa depan masih panjang dan perjalanan mereka tidak boleh berhenti di sini.
Aydin akhirnya mundur setelah sadar kalau Andra sudah tidak berdaya, tapi apa Andra merasa kalah? Tentu saja tidak, dia tidak merasa kalah dengan itu, dia masih sempat-sempatnya tertawa, memang dia masih belum pernah berhasil melawan Aydin, tapi suatu saat, dia pasti akan melawan itu.
"Gue bisa lakuin yang lebih parah kalau lo masih nekat buat deketin Geya." Aydin memberikan peringatan, karena dia memang sudah jengah dengan kelakuan Andra, sekarang Andra sudah tahu apa kelemahannya dan itu membuat Aydin agak kesulitan untuk menaklukan geng MBP (Musuh Bebek Petarung) Bahkan Andra memilih nama gengnya juga yang bersinggungan dengan geng yang Aydin bentuk, apa tidak membuat Aydin semakin uring-uringan dengan kelakuannya.
"Gue akan ngelakuin sesuatu yang bikin lo semakin ngerasa gila." Andra mengatakan itu di tengah usahanya untuk tetap sadar. Dia juga menyempatkan diri untuk tertawa, karena Aydin harus tahu bahwa apa yang dia lakukan lumayan sia-sia, karena Andra tidak akan pernah mundur.
Aydin maju untuk menendang tubuh Andra, sudah diberi peringatan sampai sebegininya tapi masih menolak untuk sadar, Aydin benar-benar tidak bisa menahan dirinya kalau sudah berkaitan dengan orang yang dia sayang. Akhirnya teman-teman Aydin yang juga berada di sana menahan Aydin untuk tidak berbuat lebih jauh, membunuh Andra hanya akan membuat mereka hilang masa depan, tidak ada gunanya.
"Tenang, semakin lo marah, semakin dia senang." Ryder menepuk bahu dan dada Aydin, dia adalah sosok yang selalu menjadi tangan kanan Aydin, yang menenangkan kalau Aydin sedang sangat tidak bisa mengontrol dirinya dan menjadi sosok yang memimpin Bebek Petarung kalau Aydin sedang tidak bisa.
Ryder memberikan perintah untuk mundur dan mereka semua mundur, cukup untuk peringatan pada Andra sekarang ini, mereka harus kembali dan nanti akan memastikan lagi, apakah Andra sudah menyerah atau malah semakin menjadi-jadi. Tentu saja Aydin tidak akan pernah melepaskannya begitu saja.
***
Jangan hujat aku🙃
Aku akan pastikan semua cerita tamat pada waktunya, jadi tenang aja. Aku akan pusing pusing sendirian wkwkwkw.
Nikmatin aja guys!
Enjoy
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Sempurna
Ficção Adolescente"Aku hamil." Aydin menunduk, dia menangis, tentu saja. "Maaf..." *** "Gue nggak akan biarin lo nikah sama bajingan satu itu!" "Terus anak ini gimana?" "Gue yang akan tanggung jawab!" *** Aydin sangat menyayangi sepupunya, tapi sepupunya malah mem...